Hi...
Happy reading everyone..Sorry typo's merajalela..
No edit ✌...... .........
"Tapi menurutku, bisa jadi Kak Aron benar. Gue bukan putra kandung mama dan papa. Gue juga bukan sodara kandung lo Kai.." Ujar orang yang tak lain adalah Ali.
Ali muncul dari balik pintu dan hal itu benar-benar membuat Alya juga Aron terkejut bukan kepalang. Bagaimana bisa mereka tidak menyadari kedatangan Ali.
"Lo ngomong apa sih li?"
"Tapi sikap papa selama ini? Bukan kalian aja, gue juga selalu bertanya-tanya. Gue ini anak papa sama mama apa bukan? Kenapa papa selalu membuat posisi gue sulit?" Ujar ali. Alya maju untuk mendekat.
"Li..."
"...dan terakhir. Papa bilang gue udah lepas dari nama syarief. Lo tau gimana perasaan gue? Hancur hati gue Kai.." ali terisak.
"Li... lo tenang li. Gue yakin papa nggak serius ngomong gitu.." Ujar Alya yang langsung merengkuh Ali kedalam pelukannya.
"Gue nggak pernah sehancur ini kai. Kalo emang gue bukan anak papa sama mama, terus gue ini anak siapa? Gue anak siapa kai?"
"Lo anak mama sama papa li. Lo kenapa jadi mikir kayak gitu sih?"
"Gimana caranya gue nggak berfikir gitu kalo papa sendiri yang nyoret gue dari daftar keluarga? Papa selalu aja ngemusuhin gue Kai, lo nggak lupa itu kan?" Katanya yang kemudian langsung melenggang pergi.
Alya menatap Aron kesal sementara Aron langsung mengangkat kedua tangannya seolah pasrah.
"Li.. Ali..." seru Alya mengikuti kemana sang adik melangkah.
Ali tak merespon. Dia bahkan berjalan melewati sang mama dan juga Prilly menuju ke kamarnya dan menutupnya. Membuat langkah Alya terhenti.
"Ada apa Al?"
"Kenapa kak?!" Tanya Prilly.
"Ali ma.. ini salah Alya."
"Ada apa?!"
Alya tak langsung menjawab. Ia sendiri bingung harus memulai cerita dari mana. Selain itu, ia merasa tidak harus Prilly mengetahui masalah ini dari dirinya.
"Emm.. ya udah tenang ya kak. Biar Prilly temuin Ali nya. Kak Alya sama mama ke kamar aja.."
"Tolong ya Prill.."
"Iya kak.." balas Prilly. Tante resi pun menuntun Alya pergi dari depan kamar Ali menuju ke kamarnya.
Prilly menghela nafas, menatap pintu di depannya kemudian memutar knop nya. Namun sayang, pintu itu terkunci. Ia pun mengetuknya.
"Li? Sayang.. buka dong pintunya!" Seru Prilly. Tidak ada jawaban namun tak lama kemudian terdengar suara kunci pintu yang terbuka.
Dan dengan itu, Prilly kembali memutar knop untuk kemudian masuk kedalam kamarnya. Disana dia menemukan Ali yang sudah duduk membelakanginya di sofa depan televisi. Dengan sangat hati-hati, Prilly pun mendekatinya kemudian duduk tepat di belakang Ali yang masih memunggunginya.
"Sayang?" Sapa Prilly yang kemudian meraih pundak sang suami untuk ia tarik membuat Ali berbalik kearahnya.
Dan betapa terkejutnya Prilly melihat suaminya yang tengah menangis dengan linangan air mata di seluruh wajahnya.
"Sayang, ada apa?" Tanya Prilly dengan cemas.
Tak langsung menjawab, Ali malah sessenggukan bersamaan dengann dia yang meletakkan kepalanya pada pundak kiri Prilly. Secara otomatis Prilly pun merengkuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYM (Two)
RomanceSorry - Very slow update!!! Kebahagiaan, Keromantisan dan Kerukunan selalu menyelimuti dan tidak pernah terlepas dalam rumah tangga Ali dan Prilly. Namun tidak ada kehidupan tanpa ujian. ujian apa? dan bagaimana mereka melewati nya? NB. TYM come ba...