*****Sepulangnya mereka dari kantor Ali tak langsung mengajak mereka pulang, melainkan membawa keluarga termasuk vidi jalan - jalan keliling kota italy. Mereka berbelanja di mall hingga menjelang petang dan akhirnya memutuskan untuk makan bersama di restaurant.
"Saya tidak menyangka kalo ternyata penjualan kita di italy bisa melejit 30% dari tahun lalu.. melihat perusahaan dan juga counter kita disini yang sangat kecil, rasanya sulit di percaya, apalagi saingan kita di samping memberikan penawaran harga yang saya rasa jauh lebih murah!!"
"Pendapatan itu tidak bisa di lihat dari seberapa besar toko. Tapi seberapa pintar kita menawarkan dan membuat hasil terbaiknya, mungkin toko - toko di samping memang memiliki harga terjangkau, tapi kita lihat kualitasnya, pasti jauh di bawah kita..." sahut Ali datar saja.
"Bapak benar.." balas Vidi kemudian.
Tak merespon lagi, Ali lebih memilih menyantap makanannya. Memperhatikan sang putra yang melahap ice cream di bantu Prilly yang mengejarnya ke sana kemari karna Abudd tidak mau diam walaupun tangannya tengah memegang sekojong ice cream coklat.
Pun Ali bangkit dan menghampiri Prilly juga anaknya. Vidi memperhatikan keluarga kecil ini, selama beberapa hari bersama keluarga Ali, vidi tidak pernah melihat keduanya bersitegang, rumah tangga mereka begitu harmonis dan diam - diam vidi sangat mengaguminya. Terlebih pada Ali yang sangat dingin terhadap dirinya. Mungkin dia ingin menjaga hati Prilly, dan itu sangat manis menurutnya.
Hari demi hari, tak terasa mereka telah melakukan beberapa perjalanan ke Portugal, France, Swiss, Latvia, UK, Irlandia dan Canada. Semua berjalan dengan normal.
Lambat laun seiring berjalannya waktu, Vidi juga sudah sangat dekat dan akrab dengan Prilly. Tapi sikap Ali masih sama terhadap asistennya itu. Meskipun beberapa terakhir ini Vidi lebih sering mengajaknya ngobrol. Ali tetaplah Ali. Tidak ada yang tau kenapa dia bersikap seperti itu terkecuali pada Prilly. Iyalah orang bini nya.
Sejak kemarin mereka berada di America, tepat nya di Nevada. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan kesuatu tempat yang masih di rahasiakan oleh Ali. Tempat yang sangat indah yang terdapat di kota ini. Tapi tiba - tiba Ali menghentikan mobilnya di depan halaman rumah yang Prilly sendiri tidak tau rumah siapa.
"Rumah siapa ni bi??"
"Udah, ikut aja, ntar juga liat. Yuk..." Ali menggandeng Prilly dan mengajaknya memasuki halaman rumah orang itu.
"Ini rumah siapa??!" Ulangnya.
Ali hanya tersenyum. "Permisi??"
"Ya?" Seorang pria keluar dari dalam rumah itu.
"Dengan bapak Todd Jacksick??" Tanya Ali. Mereka bercakap dengan bahasa inggris.
"Benar, mau lihat fly geyser?" Tebak bapak itu.
"Benar pak. Berapa untuk bisa masuk?"
"150$ saja..." balasnya.
Ali merogoh dompetnya dan mengeluarkan 3 lembar 50$. "Ini pak..."
"Terimakasih, mari saya antar..."
Ali mengangguk kemudian ia mengikuti kemana pak todd berjalan. Tak jauh dari sana, terlihat beberapa orang yang ramai dan setelah masuk lebih dekat lagi, barulah Prilly terpukau melihat indahnya pemandangan di depan matanya.
"Waw..."
Ali tersenyum. "Kamu suka??"
"Indah banget sayang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TYM (Two)
RomanceSorry - Very slow update!!! Kebahagiaan, Keromantisan dan Kerukunan selalu menyelimuti dan tidak pernah terlepas dalam rumah tangga Ali dan Prilly. Namun tidak ada kehidupan tanpa ujian. ujian apa? dan bagaimana mereka melewati nya? NB. TYM come ba...