Rintik hujan mulai membasahi kaca mobil ayah yang kutumpangi sekarang. Aku berkali-kali mengelap embun dan uap yang muncul di kaca.
"Tuh, kan, ayah bilang juga apa. Coba kalo tadi kamu maksa naik motor, udah kehujanan kali. Mungkin kamu udah kaya orang-orang diluar sana tuh yang berteduh di toko-toko!"
Aku memutar bola mataku. Ayah cerewet banget.
"Atau mungkin kalo tadi aku naik motor, aku sekarang udah sampe sekolahan. Bukannya malah diem disini merayap karena macet."
Ucapanku sukses membungkam mulut ayah. HAHAHA.
Setelah merayap selama 15 menit, akhirnya kami bisa melanjutkan perjalanan dan sampai di sekolahku.
"Doa dulu sebelum ulangan! Kerja sendiri!"
"Iya, yah!"
"Dah!"
"Dah!"
Aku masuk ke dalam bangunan sekolahku sambil menutupi kepalaku dengan jaket yang kupakai. Kubentang jaketku lebar-lebar dan kutaruh diatas kepalaku sambil berlari-lari kecil. Namun, aku merasa ada sesuatu atau seseorang yang menutupi atas kepalaku karena aku tidak merasa kebasahan atau kecipratan air sedikitpun.
"Eh?"
"Kalo hujan, kenapa ga bawa payung?"
Ramma.
Ah.
Aku meringis sambil menarik jaketku ke genggamanku.
"Abis, tadi, ga ada payung di mobil ayah. Hehe," Kataku.
Ia tersenyum kecil lalu berjalan beriringan denganku. Yang lebih so sweet lagi, dia mengantarku sampai depan kelas! Padahal seharusnya gak ada alasan buat dia nganter aku, karena di koridor ini kan ga kehujanan.
"Hm, anu- euh, makasih, ya, Ram!"
"Iya. Oiya, ini Flashdisknya!" Katanya sambil mengeluarkan Fd dari tasnya. Oh, ternyata mau mengembalikan Fd.
TAPI KAN BISA TADI WAKTU DI JALAN MAU MASUK KE GEDUNG SEKOLAH?!
"Eh, iya. Makasih lagi ya, ram. Btw, berapa film yang lo masukin?"
"Berapa ya. Kalo ga salah 10 atau 12 gitu, tadinya masih banyak lagi yang mau gue masukin tapi kapasitasnya kurang," Jawabnya.
"Oh, iya. Fd gue kan cuma 16 Gb. Btw, makasih lagi ya!"
"Iya. Gue ke kelas dulu ya!"
"Yoi! Hati-hati lantainya licin! Ntar jatoh!"
Ia tertawa kecil sambil mengangguk lalu pergi ke kelasnya.
Aku masuk ke dalam kelas sambil bersenandung senang.
ฅ'ω'ฅ
Argh, sejarah. Aku kesel banget sama soal ulangan sejarah. Karena apa? Karena aku pikir di ulangan ini bakalan muncul banyak tentang bab 12 kerajaan Hindu-Buddha, jadi waktu di rumah aku fokusin untuk belajar bab itu. Ternyata apa? Yang keluar malah bab yang manusia purba, penemunya, hasil kebudayaan, sedangkan bab kerajaan hanya muncul 5 soal dari total soal 35!!!
Aku memaki-maki guru sejarah wajib dalam hati sambil mengisi asal jawaban pada kertas LJK-ku.
"Oi, kenapa?"
Aku menoleh. "Kesel."
"Kenapa?"
Aku merengut. "Ini! Soalnya jauh dari perkiraan!"
Dia tertawa. Sialan. Kalo bukan kakak kelas, udah aku jitak kali.
"Yang sabar ya! Sini coba gue liat! Gini-gini, waktu kelas 10, nilai sejarah gue selalu gede," Ucapnya dengan pede mengambil kertas soalku. Lalu, dahinya berkerut akibat berpikir kemudian ia menceklis di salah satu option dengan pensil 2B-nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
RomanceGadis cantik dengan rambut sebahu yang duduk di bangku kelas 10 SMA terpaksa harus merasakan pahitnya cinta pertama. Ia, Kesha, mencintai seorang lelaki yang tidak mencintainya, namun ia tetap berharap pada lelaki itu. Sampai Ulangan Tengah Semeste...