Feeling's changed

769 38 0
                                    

Apabila kalian terobsesi akan suatu hal namun kalian sadar kalian tidak bisa mencapainya, lalu ada teman kalian yang deserves buat dapetin itu tapi karena ada beberapa hal yang menghalanginya dan akhirnya gagal itu seperti membuat kalian greget atau jengkel sendiri ingin melakukannya.

Itu yang dirasakan Diani sekarang. Kini, dengan langkah cepat ia mendatangi stand X Mipa 7 berada.

"Ada Ramma gak?" Tanya Diani pada salah seorang penjaga stand.

"Ada. Bentar ya gue panggilin," Katanya sambil masuk ke dalam.

Diani menunggu dengan tidak sabar, sampai beberapa saat kemudian Ramma keluar.

Diani tak tanggung-tanggung, ia menyeret Ramma pergi ke tempat yang agak sepi.

Sesampainya di depan lab Biologi yang sudah tidak dipakai, Diani menghentakkan tangan Ramma yang sedaritadi minta dilepaskan.

"Apaan sih?!"

"Elo yang apaan!!"

Ramma mengernyit bingung. Kenapa dengan perempuan yang ada dihadapannya ini?

"Ram, gue tau lo gak suka sama Kesha. Tapi, seenggaknya lo jangan sakitin Kesha gini, dong! Mana janji lo waktu itu? Lo bilang bakalan jaga hati Kesha supaya dia gak sakit hati karena lo tolak perasaan dia waktu kelas 9!!"

"Gue ga ngerti sama apa yang lo omongin."

Diani menghela nafas lalu bersedekap.

"Dulu, gue pernah minta sama lo buat gak bikin Kesha berharap lebih dan gak bikin Kesha sakit hati dengan cara jaga jarak dari Kesha. Sekarang, lo apain hati Kesha? Dia sakit hati ngeliat lo bareng sama Arin sedangkan saat lo udah tau perasaan dia, lo malah menjauh."

Ramma bingung. Jadi, Kesha cemburu? Tapi, memangnya Kesha masih menyukainya? Kalau masih menyukainya, kenapa dia malah dekat dengan Kuntara?

"Kalo masalah menjauh setelah dia ngungkapin perasaannya ke gue, itu kan permintaan lo."

Diani menghela nafas keras.

"Iya gue tau! Tapi, gue ngelakuin itu karena ada alasannya! Gue ga mau, lo tetep deket sama Kesha sementara Kesha berharap lebih sama lo yang ga punya perasaan sama ke Kesha! Kan, lo sendiri yang bilang, lo gak suka sama Kesha! Ram, tolong ngerti!"

Ramma memejamkan matanya. Tentu, ia menolak perasaan Kesha dan malah dekat dengan Arin bukan tanpa alasan. Ia punya alasan. Tapi, apa perlu ia beberkan alasannya? Baginya, tidak semua hal bisa dikasih tahu.
Lagian, Ramma tidak akan mengubah pemikirannya lagi. Ia sudah menetapkan akan mulai bersikap dingin lagi pada Kesha karena alasan tertentu.

"Kesha ngomong apa aja sama lo?"

"Ya lo gak perlu tau!"

"Kalo gue gak perlu tau, lo juga gak perlu nyeret gue ke sini, marah-marah ke gue dan nyalahin gue! Gue ngelakuin semua ini bukan tanpa alasan, gue punya alasan. Lagian, asal lo tau, kalo emang bener Kesha masih suka sama gue, dia gak akan deket-deket sama laki-laki lain! Gue tau dia kayak gimana!" Tutur Ramma.

Diani tercengang dengan ucapan Ramma, belum sempat membalas, Ramma sudah bicara lagi.

"Dan, lo harus inget. Waktu berubah, semua orang berubah, dan perasaan juga berubah."

Setelah berkata begitu, Ramma pergi meninggalkan Diani sendiri.

Tanpa mereka tahu, ternyata mereka bukan hanya berdua, melainkan ada seorang lagi yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Orang itu adalah rival dari sang pemeran utama.

(╯3╰)

Bukannya menikmati acara pensi, Kesha malah terkena beban yang amat berat. Belum masalah satu kelar, muncul masalah dua.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang