Sakit

705 61 0
                                    

Jangan lupa vote ya! I need your support! So much! Please respect me!

####

Malamnya, Kesha demam tinggi. Bundanya bingung harus bagaimana karena ayah Kesha belum pulang lembur. Abangnya Kesha juga masih di luar kota bersama teman-temannya.

Kesha terus mengeluh pusing disaat bundanya berjalan membawa baskom berisi air hangat untuk mengompres dahi Kesha. Ia menatap putrinya yang malang. Kesha meracau tiada henti, seperti setengah sadar.

Saat dirasanya demam Kesha semakin tinggi, akhirnya bundanya memberanikan diri menyetir mobil malam-malam ke rumah sakit. Perjalanan ke rumah sakit membutuhkan waktu 20 menit. Bundanya menyetir dengan kecepatan 60 Km/Jam.

Ketika sampai di rumah sakit, Kesha segera diperiksa oleh dokter yang bernama Anta. Katanya, Kesha terkena penyakit tipes dan harus segera dirawat. Akhirnya malam itu, Kesha menginap di rumah sakit.

Di malam yang sama namun di tempat yang berbeda, Kuntara tampak bosan setengah mati karena menunggu balasan dari Kesha. Pesan yang dikiriminya 25 menit lalu belum dibalas oleh Kesha, padahal ia ingin tahu kabar Kesha dan ingin meminta penjelasan tentang masalahnya dengan Ramma. Berbicara mengenai Ramma, tadi sore setelah mengantar Kesha, Kuntara kembali ke sekolah untuk mencari Ramma. Tapi, kata teman-temannya, Ramma sudah pulang.

Padahal, Kuntara ingin memberi peringatan kepada Ramma namun diurungkan niatnya dan mudah-mudahan di lain waktu ia bisa bertemu Ramma.

Jam sudah menunjukkan 3/4 bagiannya. Artinya sudah 40 menit ia menunggu balasan dari Kesha. Akhirnya ia menyerah dan pergi ke alam mimpi.

('・_・')

Dering telfon yang terus menerus berbunyi merusak bobo kecenya Kuntara. Ia mengerang lalu mengambil hpnya. Siapa sih yang menelfon jam 5 subuh? Dia kan masih ingin tidur.

Kesha's calling ...

Mata Kuntara langsung membulat melihat nama kontak yang menelfonnya. Ia pun menyeringai senang lalu dengan cepat mengangkat telfonnya.

"Halo?"

"Halo, dengan Kuntara teman Kesha?"

Kuntara tertegun. Bukan suara Kesha, mungkin ibunya. Tapi, ada perlu apa ibunya menghubunginya pakai hp Kesha? Kuntara jadi takut.

"Iya, tante. Kenapa?"

"Gini, tante mau minta tolong, bisa gak izinin Kesha? Hari ini Kesha gak bisa berangkat sekolah dulu karena sakit. Tolong yah?"

Sakit? Kesha sakit apa?

"Kesha sakit, te? Sakit apa? Iya bisa, nanti saya izinin."

"Dia sakit tipes. Tolong, ya, nak sampaikan pada wali kelas. Kamu sekelas kan?"

"Ah, saya kakak kelasnya Kesha, tante tapi gak papa kok saya yang izinin."

"Aduh, maaf tante kira temen sekelasnya, soalnya tadi tante lihat di hp Kesha ada pesan dari kamu. Yaudah makasih banyak ya, maaf ngerepotin."

"Ngga ngerepotin, kok tante. Iya sama-sama."

Dan sambungan pun terputus. Kuntara mengernyitkan dahinya. Memang, sih Kesha sudah terlihat lemas dari kemarin tapi Kuntara pikir itu karena masalahnya dengan Ramma. Kuntara segera bangun dan mandi.

(个_个)

Kuntara memarkirkan motornya di double decker lalu menuruni tangga untuk menuju kelas X Mipa 1. Ia harus bicara pada wali kelasnya untuk mengizinkan Kesha.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang