Meet both of you

957 66 5
                                    

Vote and comment, please :)

#####

*Kesha's POV*

"Sabun, check! Gayung kecil? Check! Ember kecil, check! Trash bag? Check! Tissue ch--"

"Kesha?"

Aku menoleh ke arah kananku.

"Eh? Ka Kun? Ngapain disini?"

"Eum, gue mau beli perlengkapan mandi, udah abis semua. Lo sendiri?"

"Oh, gue beli buat perlengkapan pecapa lusa."

"Oh, yaudah. Eum, lo naik apa kesini?"

"Tadi, sih dianter naik mobil."

"Pulangnya sama gue aja, kei."

"Yakin? Gaklah gue dijemput aja."

"Gapapa. Udah, ayo temenin gue belanja!"

Akupun mengikutinya dari belakang. Dari tingkahnya, ada sedikit beda. Biasanya dia jail, ketawa ga jelas, tapi tadi? Jauh lebih tenang tapi seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Ah, mungkin perasaan aku aja.

Tiba-tiba lagu Take Me to Your Heart dari Michael Learns to Rock disetel di audio supermarket ini. Aku mendengar Kak Kun bersenandung mengikuti lagunya. Akupun melakukan hal yang sama.

Kak Kun mengambil shampoo yang berada di rak paling tinggi yang jika aku mengambilnya tidak akan sampai. Dari sini, aku bisa lihat betapa tingginya dia. Atau betapa pendeknya aku (?)

Bayangkan aku hanya sebahunya dia. Tinggiku hanya 155 cm sedangkan dia mungkin kisaran 175 cm. Bisa dibayangkan, kan perbedaannya? Gak tau tuh dia makan apa, tinggi banget. Kesel.

"Kenapa liatin gue terus?"

Aku tersadar kemudian tersenyum kikuk. Kak Kun menatapku penasaran lalu menyeringai. Ouch, seringainya!

"Kenapa, ish?!" tanyaku.

Ia menggeleng, "Engga."

Kami dengan cepat berbelanja kemudian membawa belanjaan ke kasir. Kak Kuntara bilang dia ingin membayariku tapi dia ga bawa uang banyak karena belanjaanku pun banyak. Tapi, aku bilang kalo dia ga perlu buat bayarin punyaku, toh aku siapa, sih? Lagian juga kan aku punya uang sendiri.

Tapi, dia dari tadi gak berhenti buat minta maaf karena gak bayarin aku dan dia ngulang alasan dia.

"Ish! Kak Kun, gapapa kali! Lagian memang seharusnya kak Kun ga bayarin aku!"

"Iya-iya, kei. Tapi bener lho ya, gue bukannya ga mau bay--"

"Kesha!!"

Aku menoleh ke depan dan aku melihat Ramma. Shit. Kenapa harus ada Ramma saat aku lagi sama Kak Kuntara? Eh kebalik. Kenapa harus ketemu Kak Kuntara dulu kalo ternyata aku mau ketemu Ramma?

"Eh, ram!"

Ia berlari kecil menghampiriku.

"Lo ngapain, sha?"

"Belanja (?)"

"Buat pecapa?"

"Yep."

"Yah, lo udah selesai ya. Padahal gue pengen ngajak lo buat temenin gue, gue bingung banget harus beli apa aja. Lo bisa temenin gue, ga?"

Aduh tuh kan! Aku sebenernya mau banget nemenin Ramma! Tapi aku lagi sama kak Kun! Gimana, dong? Lagian tadi kak Kun udah janji mau anter aku pulang.

"Eng... Ram, buk--"

Kak Kun tiba-tiba mengambil tanganku lalu menaruh plastik belanjaku yang tadi dipegangnya ke tanganku lagi.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang