15 - Us

4.1K 313 8
                                    

Ariana POV

Gue terbangun mendengar dering iPhone gue. Siapa sih yang ganggu tidur nyenyak gue?!

"Who is this?"

"Good morning, sweetie,"

"Who is this?"

"Your one and only Justin,"

"Lo ganggu tidur gue, tau ngga?"

"I'm sorry,"

"Yeah, terserah,"

"Aku juga minta maaf soal kemarin,"

"Apa sih Justin, lo bahkan ngga ngapa-ngapain,"

"Aku minta maaf karena aku hang out bareng Selena..."

Gue mendesah pelan, "Gue udah pernah bilang sama lo, we're friends, right? Lo ngga perlu minta maaf ke gue,"

"What? Hmm... okay."

"Lo udah beres ngomong? Gue mau tidur lagi nih,"

"May I take you to a date tonight?"

Gue membelakakan mata gue, rasa ngantuk yang tadi menghinggapi gue langsung hilang begitu aja.

"W-what?"

"May I?"

"Hmm... sure,"

"Aku bakal jemput kamu jam 8 malam, okay?"

"O-okay."

***

7 p.m

Alright, what should I wear? Gue membuka lemari gue. Mata gue menjelajahi pakaian-pakaian yang gue punya dan jatuh pada sebuah outfit berwarna hitam tanpa lengan. Gue pun langsung mandi dan bersiap-siap.

Make up? I'm tired with make up. Jadi gue pakai eyeliner dan lipbalm aja.

Gue mendengar suara bel. Tepat waktu! Itu pasti Justin. Gue berlari kecil menuruni tangga. Uh, Frankie udah terlanjur bukain pintu rumah. Gue pun berjalan menghampiri Justin dan Frankie di pintu.

"E-hm, kayanya ada yang bakal nge-date, nih,"goda Frankie.

"Apaan sih,"kata gue. Justin cuma terkekeh pelan.

"Oke sebaiknya kalian pergi sekarang,"kata Frankie mendorong gue pelan sampai gue menabrak dada Justin.

"Shall we go now?"tanya Justin menggenggam tangan gue.

"Y-ya, sure,"kata gue menjauhkan wajah gue yang tadinya sangat dekat dengan Justin.

"Have a great date, guys!" Gue dan Justin hanya tertawa mendengar seruan Frankie.

"Ju, kita bakal kemana? Please jangan bilang 'rahasia',"kata gue begitu kita memasuki ferarri Justin.

"Okay, it's surprise,"kata Justin tersenyum menggoda gue.

"Ih apaan deh, sok-sokan rahasia,"kata gue cemberut.

"Apaan deh itu bibirnya cemberut, minta dicium ya?"kata Justin tersenyum mesum. Gue memukul pelan bahu Justin.

The FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang