Part 3

2.4K 23 0
                                    

Linda terbangun dari tidur nyenyaknya, ia merasakan belaian tangan lembut yang mengusap-usap kepalanya. Merasa terganggu dengan tidurnya Linda mengganti posisi tidurnya dengan posisi miring. Samar-samar dilihat sosok yang sedang berbaring miring disisinya. Lampu kamar sekarang sudah menyala dan sosok yg ada disampingnya terlihat sangat jelas. Linda terhenyak dan shock karna bukan suaminya yang ada didepannya tapi sosok pria tampan yang bermata coklat, rambut ikal yang sedikit acak-acakan, hidung mancung dan bibir tipis menggoda dan apa yang terjadi padanya. Mengapa lelaki ini bisa ada diranjangnya.

Tunggu.

Kamar ini sedikit asing baginya. Linda menyisir pandangannya ke sekeliling kamar ini. Seolah telah mendapat kesadarannya dengan penuh Linda langsung beranjak dari posisi tidurnya. Dan yang membuat dia lebih shock lagi melihat kenyataan dia tidak mengenakan apa-apa dibalik selimutnya sekarang. Linda mengarahkan pandangannya lagi ke lelaki disebelahnya, lelaki itu masih berbaring dalam posisi terlentang dengan kedua tangan menjadi tumpuan kepalanya dan tersenyum manis sekali padanya.

"Siapa kamu?", teriak Linda sambil memegangi selimut yang terus melorot dari dadanya. Lelaki itu masih bertelanjang dada tapi sudah mengenakan celana training panjang yang cukup sopan dan dari rambutnya yang lembab dan tercium aroma khas sabun mandi menandakan lelaki ini baru saja mandi.

Sepertinya ia sudah terjaga sejak tadi.

"Aku yang harusnya bertanya padamu cantik, kau yang datang pada ranjangku".

Mereka bertatapan sangat intens dalam keheningan, dan Linda berusaha mengingat kejadian sebelumnya yang membuat ia berada disini. Ia menyangka yang tertidur diranjang ini adalah Sarah dan kemudian ada yang menariknya ke ranjang ini setelah itu Linda mengingat peristiwa itu, yah mereka bercinta sangat panas diranjang ini, di kegelapan kamar dan suara derasnya air hujan diluar sana. Ia tidak mabuk dan dari aroma nafas lelaki asing itupun tidak berbau seperti orang yang baru meminum alkohol. Jadi mereka melakukannya dalam keadaan sadar seratus persen.

Tentunya hal itu membuatnya lebih merasa bersalah.

"Oh Tuhan,apa yang aku lakukan??" Linda langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya sambil bergeleng-geleng tak percaya.

Tangisan mulai terdengar dari mulutnya,,ia menangis tersedu-sedu merasakan penyesalan yang luar biasa, ia merasa kotor karna telah tidur bersama lelaki lain yang bukanlah suaminya, bahkan ia tidak mengenal lelaki yang ada disampingnya ini. Entah setan apa yang telah mengacaukan pikirannya dan magnet apa yang membuatnya seakan tertarik dengan kuat untuk terbuai menikmati percintaan tadi.

Linda masih menangis, wajah dan tangannya tertumpu pada kedua lututnya. Kemudian lelaki itu mendekati Linda dan merengkuh Linda dipelukannya.

"Jangan menangis cantik, aku akan bertanggung jawab". Lelaki itu berbisik lembut.

Linda tidak melawan perlakuan dari lelaki itu, dia masih diliputi kerapuhan dan kesedihan yang luar biasa. Entah kenapa ia merasa nyaman di pelukan lelaki ini.

"Tenanglah cantik, kita harus bicara sekarang".

Kesadaran Linda mulai kembali ,ia tidak bisa seperti ini terus, Linda tahu bahwa ia harus membersihkan diri dan berpakaian. Linda menatap lelaki itu sambil mengambil baju yang tadi ia kenakan.

"Baju itu sudah terlipat rapi di kursi kamar, pasti lelaki itu yang menatanya", bathin Linda.

" Cantik, sekarang bersihkan dirimu,aku akan menunggumu di ruang tengah." Linda tidak membantah karna memang mandi adalah yang dibutuhkannya sekarang. Ia memegang bibirnya yang masih terasa berdenyut-denyut akibat percintaannya tadi.

Rasa malu, mulai menghinggapi perasaannya lagi. Linda membersihkan diri dengan pikiran menerawang entah kemana dan ia sadar bahwa ini adalah kesalahan terfatal yang pernah dia lakukan. Dibawah guyuran air shower ia menangis dan dengan mata terpejam Linda menyebutkan sebuah nama " Mas Seno"

Indah Pada Waktunya (New cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang