Part 12

1.4K 25 2
                                    

Seno begitu letih hingga gerakannya sangat lambat ketika masuk ke garasi rumahnya. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, bumi masih disinari redup sinar matahari yang akan terbenam, tanda bahwa malam akan segera tiba. Ia duduk sesaat dengan mata tertutup di dalam mobil. Tadi malam adalah malam yang sangat panjang karna ia masih terpukul dengan pengakuan istrinya dan kenyataan yang menyakitkan bahwa ia tidak bisa jauh dari istrinya. Sialnya tadi pagi ia hanya punya waktu satu jam untuk istirahat tidur dan melanjutkan tugasnya bertemu pasien yang membludak di musim hujan seperti saat ini. Secangkir kopi mungkin sedikit membuatnya terjaga tapi tidak akan mengurangi rasa lelahnya. Seno menyiapkan dirinya, ia merasa gugup seolah-olah akan menemui calon istri untuk pertama kalinya. 

Ia bertanya tanya apa yang sedang dilakukan Linda saat ini dirumah. Ia cukup mengenal Linda dengan baik. Ia akan menangis terus bila ada hal yang membuat hatinya tidak enak. Di depan orang lain ia akan membuat topeng dan menunjukan pada dunia bahwa ia wanita mandiri, tegar dan percaya diri.  

Seno menjadi saksi saat-saat Linda mulai mengubah kepribadiannya, Linda terus menempa dirinya untuk menjadi wanita yang tangguh. Linda bukanlah seorang wanita yang percaya pada impian-impian romantis, barangkali karna selama hidupnya ia tidak pernah mendapat cinta kasih, sebagian dari masa kecilnya ia habiskan di asrama yatim piatu kemudian beralih dari satu wali ke wali lainnya hingga ia berhasil menuntaskan sekolah perawatnya. Linda tumbuh menjadi wanita yang mandiri dan menjadi seorang istri yang baik dan tidak pernah menuntut, bahkan seno sadar bahwa ia tidak pernah bersikap romantis pada istrinya, tapi Linda tidak pernah protes, Linda menerima dirinya apa adanya.

Untuk masalah kesetiaan, awalnya Seno begitu percaya diri, ia yakin dan sudah membuktikan bahwa ia adalah lelaki pertama bagi Linda. Dari sikap dan sifatnya ia juga sangat percaya bahwa istrinya tidak akan pernah menghianatinya. Oleh sebab itu ia begitu shock dengan pengakuan istrinya malam itu.

Setelah larut dalam kenangan-kenangannya bersama Linda ia keluar dari mobil yang sudah beberapa menit memasuki garasi. Seno sedikit curiga dengan suasana rumahnya saat ini. Rumah ini terlalu sepi, terlalu dingin. Tidak biasanya di jam segini Linda belum menutup tirai penutup jendela, tidak biasanya Linda membiarkannya membawa tasnya sendiri saat memasuki rumah. Biasanya saat mobilnya memasuki garasi Linda sudah siap-siap di depan rumah untuk mencium tangannya, membawakan tasnya dan langsung mengoceh tanpa henti menceritakan semua kegiatannya sehari ini sambil menyombongkan resep-resep baru yang ia praktekan hari ini. Seno tersenyum dalam lamunannya, betapa ia sangat merindukan sosok wanita mungil itu, Saat Seno berdiri di depan pintu utama ia menyadari ada yang salah dengan suasana rumah yang sunyi senyap, tanpa harus berpikir lebih lama lagi ia sadar bahwa rumah ini kosong, perasaannya sejak siang tadi memang sudah tidak menentu, kesibukannya di Unit Gawat Darurat membuat ia mengenyampingkan perasaan tidak enak yang berkecamuk di hatinya.

Seno membuka pintu rumah yang sudah ia lewati hampir Empat tahun lamanya bersama istrinya, Seno mendapati ruangan itu gelap. Segelap hati nya saat ini.

....................

Perjalanan ke jakarta tidak memakan waktu lama,  

Apartemen Frans berada di pusat kota Jakarta, hanya butuh beberapa menit saja bila ditempuh dari bandara. Mereka sampai ke apartemen menjelang sore karna setelah sampai di kota ini Frans mengajak Linda jalan-jalan seharian untuk berbelanja keperluan di apartemen juga Sedikit memaksanya untuk membeli baju baru dan gaun-gaun yang berharga fanstastis. Apa daya Linda, ternyata Frans adalah tipe pria yang tidak suka mendapatkan penolakan, berbeda dengan Seno yang selalu menuruti apapun kehendaknya. Linda pun pasrah dan hanya mengikuti semua arahan dari Frans, toh tidak ada gunanya ia berdebat dengan pria ini.

Apartemen Frans berada di lantai sepuluh, ini adalah pertama kalinya bagi Linda melihat secara langsung kehidupan mewah di apartemen. Kehidupan dikota besar jakarta dengan kemacetan yang menggila menuntut kehidupan yang serba praktis tentunya dengan tingkat privasi yang terjamin. Berbagai Fasilitas tersedia dalam apartemen. Seperti pusat kebugaran, swalayan, tempat bermain anak, kolam renang hingga lapangan tenis. Ruang gerak yang terbatas, praktis dan dinamis mencerminkan kehidupan di apartemen ini. Frans melihat arlojinya yang berwarna gelap, kemudian meletakkan kopernya bersama barang-barang belanjaannya tadi siang.

Indah Pada Waktunya (New cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang