Part 15

1.3K 40 4
                                    

"Katakan!!!!.."

"Kau tidak boleh beranjak dari ruanganku sebelum kau menceritakan apa sebenarnya masalah yang kau hadapi..aku sangat mengenalmu Seno. Beberapa hari ini kau terlihat berbeda. Bahkan para suster pun menyadari perubahan sikapmu. Ingat Seno, pekerjaan kita resiko nya adalah nyawa, bila kau tidak bisa konsentrasi dalam bekerja, aku akan menyarankan Direktur kita untuk memberikanmu cuti!!"

Dokter ryan duduk diam dan menunggu reaksi seno atas perkataannya tadi.

"Dia telah pergi" akhirnya seno berbicara.

Seno mengatakan hal itu dengan tenang tanpa membuka matanya. Ia baru saja menyelesaikan jam dinasnya. Saat ini ia kelelahan dan terkulai lemas di sofa ruangan dr Ryan.

"Ia pergi dengan pria lain"

"Apa???"

dr Ryan terkejut seperti tidak percaya mendengar kabar itu dari sahabatnya Seno. entah bagaimana ia merekam masa-masa indah rumah tangga sahabatnya itu dalam benaknya.

"Tapi, bagaimana mungkin Linda bisa melakukan hal sekejam itu sen??, dia wanita yang spesial, bukankah begitu?"

"Apakah kau akan menceraikannya sen?" Selidik Ryan.

"Tidak....aku akan membawanya kembali"

Tapi Sobat. Cinta adalah suatu kegairahan, suatu dorongan dan kebutuhan. Dan cinta tak jarang malah kejam. Cinta itu keras kepala, membingungkan dan kesenangan yang begitu sekat dengan keperihan. Apakah kau tidak menyadari semua ini?"

"Bagaimana mungkin kau akan memafkan wanita yang telah berselingkuh dengan pria lain"

Seno tidak menjawab pertanyaan Ryan, pikirannya sedang melayang entah kemana. Banyak sekali pertanyaan dalam benaknya selama seminggu ini sejak kepergian Linda.

Ponsel Linda sudah tidak pernah aktif, setiap jam Seno mencoba untuk menghubungi Linda, tapi hasilnya nihil. Istri terkasihnya itu telah hilang tanpa jejak. siapa lagi yang harus ia hubungi. Linda tidak mempunyai keluarga lagi, satu-satunya teman terdekatnya hanyalah Sarah, suster sahabat Linda yang masih berada satu rumah sakit dengannya.

"Sarah"

Tiba-tiba Seno teringat dengan sosok itu, kenapa tidak sejak dulu ia menemui Sarah. Bukankah Linda bertemu dengan Pria itu dikediaman Sarah. Pria itu pasti mempunyai ikatan saudara atau semacamnya dengan Sarah. Tanpa pikir panjang Seno melepas jas putih dinasnya dan melemparnya sembarangan di ruangan praktek dr Ryan.ia bangkit berdiri dan berjalan mondar mandir di ruangan itu.

Seno tampak berpikir keras.

"Jangan bertindak ceroboh kawan" ucap dr Ryan ketika melihat tingkah Seno yang tidak biasa.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Sarah,,suster Sarah Ryan!!!dia adalah satu-satunya orang yang bisa membawaku pada Linda"

"Sial, Betapa lambatnya aku berpikir,," sesal Seno.

Tampak dr Ryan terdiam sejenak, berusaha mencerna apa yang diucapkan Seno. Dan sebelum ia sempat bertanya sesuatu, dengan cepat Seno telah mendahuluinya.

"Aku harus menemuinya sekarang"

Tanpa menunggu kalimat yang terucap dari dr Ryan. Seno telah meninggalkan ruangan itu dengan secepat kilat.

dokter Ryan duduk terdiam, ia seperti teringat akan hal penting yang harus ia sampaikan pada Seno. Perlahan ia membuka map hijau yang rencananya akan ia serahkan pada sahabatnya itu.

dr Ryan seperti menimang nimang sesuatu hal.

"Mungkin belum saatnya", ucap dr Ryan sambil memasukkan map hijau itu kedalam laci arsip nya.

Indah Pada Waktunya (New cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang