Part 8

2K 35 4
                                    

Seno

Pagi ini Seno terbangun lebih awal, ia terbangun dengan perasaan bahagia karna percintaannya yang indah dengan istrinya semalam. Seno tersenyum saat memandangi wajah istrinya yang masih tertidur lelap disampingnya. Seno melihat Ada guratan letih di wajah Linda, terkadang ia merasa sangat bersalah pada wanita yang sangat ia cintai itu. Akibat rasa sepi hari harinya Linda selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya yang sebenarnya bisa saja ia limpahkan pada seorang asisten rumah tangga. Ia menyalahkan dirinya sendiri akan kekurangannya sebagai seorang pria.

Sifatnya yang sedikit tertutup membuatnya tidak terlalu mudah bergaul dengan istri-istri rekan kerjanya. Padahal kebanyakan istri-istri rekannya adalah tipe istri-istri yang selalu berkumpul. Entah arisan, bakti sosial ataupun acara-acara non formal lainnya.

Ia tau Linda tidak mempunyai banyak teman, Seno mengerti Linda bukanlah wanita yang mudah bergaul. Iapun tidak pernah memaksakan hal yang memang bukan kehendak istrinya. Bahkan ia selalu bersyukur mempunyai istri seperti Linda, ia tidak pernah menuntut kemewahan-kemewahan seperti yang biasa wanita inginkan, ia tau bagaimana cara bersikap ketika berada ditempat umum, tutur katanya halus dan sangat bersahaja.

Seno berasal dari keluarga terpandang. Kedua orangtuanya adalah pengusaha terkemuka di kota asalnya. Ia dan adiknya Shinta tumbuh dengan bergemilangan kemewahan. Tetapi dengan fasilitas serba nomor satu yang mereka peroleh tidaklah membuat mereka menjadi anak yang manja. orang tua mereka mendidik anak-anaknya dengan disiplin dan tegas. Hingga mereka mengerti bahwa apa yang mereka peroleh saat ini bukanlah hal yang didapatkan orangtua mereka dengan instans tapi dengan usaha dan  kerja keras.

 Pada awalnya, Ketika Seno memilih untuk melanjutkan studynya di kedokteran ia mendapatkan tentangan dari orangtuanya. ayahnya menginginkannya melanjutkan study dibidang manajemen. Seno adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga Atmojo. Sebagai keluarga pengusaha tentunya ia adalah harapan sebagai penerus dinasti usaha keluarga.

Tapi ia merasa menjadi dokter adalah panggilan jiwanya. Ia mencintai profesi ini sejak ia mengalami kecelakaan mobil saat di bangku sekolah menengah. Karna tabrakan beruntun ia pun turut menjadi korban. Saat itu ia terluka, dadanya terbentur sangat hebat hingga ia kehilangan kesadarannya. Entah apa yang akan terjadi bila saat itu ia sedikit saja terlambat untuk diselamatkan. 

ia sempat mengalami sesak nafas dan nyeri yang hebat sesaat sebelum tak sadarkan diri. Untung saja benturan itu tidak menyebabkan tulang iganya patah yang akan memperburuk keadaannya.

Salah satu korban tabrakan beruntun itu adalah seorang pria yang kebetulan berprofesi sebagai dokter. Pria itu cukup beruntung karena tidak mengalami cedera yang fatal. Ia melihat kondisi Seno yang kritis, insting dan pengetahuannya dalam segi medis membuat ia sigap untuk memberi pertolongan pertama pada Seno, ia memberikan oksigen kepada seno dan memberikan arahan pada orang-orang sekeliling untuk menolong ia terlebih dahulu untuk dilarikan Kerumah sakit.

Sejak itu jiwanya serasa terpanggil. Ia berusaha mati-matian untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri agar bisa masuk dengan uang tabungannya sendiri. Karna ia tau orang tuanya pasti akan menentang keputusannya ini. Dengan otak encernya ia akhirnya bisa masuk Fakultas kedokteran negeri di jogjakarta.

 Orang tuanya yang awalnya tidak menyetujui pilihan anaknya itu akhirnya menerima dan mendukung pilihan anaknya. Bagaimanapun Seno adalah anak laki-laki mereka satu-satunya.

Setelah menyelesaikan studinya ternyata tidak sampai disini saja campur tangan orang tuanya menyiksanya. Orang tuanya sudah mulai menjodohkannya dengan putri teman-teman mereka yang tentunya mempunyai bibit bebet bobot yang sudah melalui seleksi ketat.

Setelah lulus Seno langsung bekerja sebagai dokter umum di rumah sakit di jakarta, setelah kembali lagi ke rumah orangtuanya Seno harus menuruti orangtuanya yang mempertemukan nya dengan antrian gadis-gadis pilihan tuan dan nyonya atmojo. Setiap weekend tiba adalah hari yang paling mengerikan bagi Seno. Dengan dalih makan malam keluarga ia tidak henti hentinya harus berkenalan dengan gadis-gadis berkelas pilihan orangtuanya. Dari dosen, pengacara sampai wanita yang se profesi dengannya.

Indah Pada Waktunya (New cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang