Part 11

1.7K 29 18
                                    

Frans telah terbangun dari tidurnya beberapa menit yang lalu, hawa dingin menyadarkannya dari tidurnya. Frans sedang bermewah- mewah dalam kedamaian dan kebahagiaan saat ini. Ia sengaja tidak membangunkan Linda yang masih tertidur lelap. Percintaan mereka semalam sungguh indah. Tidak ada paksaan dari salah satu pihak, tidak ada alkohol yang mempengaruhi kesadaran mereka. Percintaan itu murni karna rasa cinta yang menimbulkan hasrat untuk saling menyentuh, membelai dan menyatukan kebutuhan mereka masing-masing. Frans berseri seri menatap kekasih hatinya yang terlelap disampingnya, Frans menarik selimut yang sedikit tersingkap dibagian kaki Linda. Selimut itu adalah satu-satunya bahan yang menyelimuti tubuhnya dan Linda. Linda tidur meringkuk seperti bayi dalam kandungan. Terlihat sedang kedinginan meskipun nafasnya yang teratur menandakan ia sedang dalam fase tidur yang lelap. Sedikit gerakan itu membuat Linda bergerak memposisikan tubuhnya lebih dekat kearah tubuh Frans yang hangat. Kepalanya melekat tepat di bawah ketiak lengan kiri Frans. Lengan kiri Linda telah melingkar sempurna di dada Frans. Kedua kakinya menekuk ke perutnya. Frans tersenyum melihat linda yang tertidur pulas seperti bayi. Linda pasti telah mengalami hari yang melelahkan kemarin. Satu hari yang banyak merubah nasibnya di masa depan.

Frans merenung sambil menatap langit-langit kamar yang masih gelap, sudah tiga hari ia berada dikota ini. Ini adalah hari terakhir masa cutinya. Besok ia harus melanjutkan tugasnya diperusahaan di jakarta. Ia masih bimbang dengan nasib hubungannya dengan Linda. Ia tau misi utama ia kembali ke kota ini adalah untuk mendapatkan cinta Linda. Ia sadar apa yang dilakukannya sekarang adalah tindakan yang jahat. Cintanya yang besar pada wanita yang sedang berada dipelukannya teramatlah besar. Bukan berarti ia belum pernah berjuang membuang rasa cinta ini. Dua tahun mengalah dengan bekerja gila-gilaan dan mencoba kencan dengan wanita- wanita metropolis di lingkungannya ternyata tidak sanggup mengobati sakitnya. Hingga akhirnya ia tidak sanggup lagi dan membuang harga diri dan moralnya untuk mengejar wanita yang sudah bersuami.

"Gila, ini memang gila" bathinnya.

Hatinya sedang berkecamuk. Antara egonya dan moralnya sebagai lelaki yang selalu berpikir lurus.

Ia bahkan tidak percaya dengan kenekatannya saat ini. Tapi inilah kenyataannya. Ia kini telah berhasil dalam menjalankan misinya. Misi yang akan merusak sebuah perkawinan orang lain. Misi yang mementingkan ego dan mengesampingkan hukum masyarakat yang ada.

Ia tidak peduli, ia berpikir keras untuk tetap mempertahankan apa yang kini sudah diraihnya. Ia yakin sudah mendapatkan cinta dari Linda. Kini yang ada dipikirannya adalah. Bagaimana ia harus mencari suami Linda dan meminta nya untuk menceraikan istrinya.

Frans tidak sekedar ingin membawa hati dan tubuh Linda tapi ia ingin mengirarkan cinta mereka melalui ikatan perkawinan dan hidup selamanya di sisi wanita terkasihnya.

Hari ini ia bertekat bertemu dengan suami Linda. Lelaki yang pernah dicintai dan yang pernah mengisi hari-hari kekasihnya.

Dari cerita sepupunya Sarah yang juga teman Linda Ia tau bahwa Linda sudah tidak mempunyai orang tua. Linda sudah menjadi yatim piatu sejak ia berumur lima belas tahun. Dari remaja hingga ia lulus dari sekolah keperawatan ia tinggal bersama orang tua angkat yang masih mempunyai ikatan saudara jauh dari pihak ibunya.

Tak banyak informasi yang ia dapat dari sarah tentang masa lalu Linda. Sarah sebagai teman dekat semenjak dibangku kuliahnya pun mengaku bahwa Linda adalah orang yang tertutup. Ia tidak banyak bercerita tentang masa lalunya.

Suara deringan ponsel Linda dari meja disamping ranjang menyadarkan Frans dari lamunannya.

Linda sedikit bergerak dari posisi tidurnya sekarang tapi tidak terbangun. Dengan perlahan Frans beranjak dari ranjang dan mengambil ponsel yang masih berdering. Tertera nama Mas seno dari layar ponsel Linda. Frans pun langsung bisa menebak siapa orang diseberang sana yang sedang menghubungi ponsel Linda, sambil melirik Linda yang masih tertidur pulas di ranjang Frans menerima panggilan itu.

Indah Pada Waktunya (New cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang