Part 5

2.1K 27 2
                                    

Linda berhasil melalui hari-harinya dengan kebohongan hati yang sebenarnya menyiksanya. Ternyata tidak semudah itu melupakan kejadian siang itu bersama Frans.

Mimpi-mimpinya sering dipenuhi oleh kenangan-kenangan sentuhan Frans. Belaiannya, ciumannya dan hentakan nyata yang seolah-olah telah menjadi kenangan erotis yang terpatri dipikirannya.

Yang lebih mengerikan lagi setelah kejadian itu, Linda merasakan hubungan intimnya bersama Seno seolah tidak seindah yang seperti dulu. Padahal dulu ia sangat menyukai dan memuja apa yang ada pada diri suaminya. Apakah karna sekarang ia sudah pernah merasakan sentuhan asing lain yang membuatnya bisa membandingkan arti kepuasan bercinta sebenarnya.

Ia tau ini adalah hal yang tidak benar, membandingkan suaminya sendiri dengan lelaki lain adalah pikiran yang sangat keterlaluan. Bercinta dengan Seno adalah ritual suci dan selalu indah tapi ada suatu getaran lain yang indah dan tidak mudah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Sebuah sensasi yang aneh dan menyenangkan.

...............

Pagi itu Linda sudah menyelesaikan tugas-tugas hariannya. Satu hal yang membuat Linda kaget saat ia pertama kali merasakan menjadi istri sekaligus ibu rumah tangga adalah kenyataan pekerjaan rumah tangga yang ia anggap sepele ternyata adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya. Linda bersyukur dijaman modern seperti sekarang ini banyak alat canggih yang memudahkan tugas-tugas istri dirumah terutama yang tidak menggunakan jasa rumah tangga.

Pagi ini Linda sudah bersiap untuk kursus menjahitnya. Jarak tempat kursusnya dari rumahnya tidak terlalu jauh. Biasanya Linda menggunakan bus untuk menuju tempat kursusnya. Tapi kali ini ia memutuskan untuk naik taksi karna ia sudah terlambat untuk masuk kelas.

..........

Sudah hampir Satu jam ia menunggu di tempat ini. Frans memarkirkan mobilnya di depan tempat kursus Linda. Dari informasi yang didapatnya dari Sarah biasanya Linda akan kursus dijam 10 sampai 12 siang. Frans menunggu dengan tidak sabar, satu jam ini seperti sehari baginya. Frans menunggu di dalam mobil yang ia pinjam dari rental. Lebih praktis pikirnya. Tuntutan pekerjaan yang sering mengharuskannya meeting dari kota satu ke kota lainnya membuatnya belum mau memutuskan membeli mobil pribadi sendiri. Toh fasilitas mobil sudah dipersiapkan kantor untuknya dan bila ia ingin menghabiskan waktu yang lebih pribadi diluar kota ia akan meminjam mobil rental dan menikmati perjalanannya sendiri.

Sebenarnya kemarin Sarah menawarkan mobilnya untuk digunakan Frans selama dikota ini. Tapi Frans tidak mau Linda tau dan berpikir Sarah lah yang membantunya mencarinya, yah walaupun memang itu kenyataannya.

Sesekali Frans mendesah nafas dalam. Sejak tadi jantungnya berdetak kencang. Entah karna ia akan bertemu wanita yang selama ini menghantui hari-harinya atau karna ia takut akan reaksi yang akan dikeluarkan oleh Linda saat melihat dirinya lagi. Padahal Linda pernah berkata bahwa mereka berdua tidak boleh bertemu lagi.

"Ahhhh, aku tidak peduli lagi dengan janji itu. Itu adalah keinginannya,bukan keinginanku". bisik Frans.

Akhirnya sosok yang ia tunggu sejak tadi terlihat. Linda terlihat manis dengan celana panjang warna krem dan atasan kemeja polos warna kuning. Kulitnya yang kuning langsat membuatnya terlihat bersinar dengan setelan itu. Sepertinya semua warna akan sangat serasi di kulit Linda. Rambut panjang sebahunya diikat sebagian ke tengah. Dengan make up sederhana yang tetap tidak mengurangi kecantikannya.

Frans mendesah untuk kesekian kalinya.

Belum belum pikirannya sudah teringat pada peristiwa hari itu. Saat ia merasakan kelembutan dan kehangatan tubuh Linda. Frans tersadar bukan saatnya ia berimajinasi tentang itu, disiang bolong pula.

"Bodoh", umpat Frans pada dirinya sendiri.

Tanpa mengulur waktu lagi Frans langsung keluar dari mobil dan berlari menghampiri sosok pujaannya itu yang baru saja turun dari taksi dan sedang berjalan menuju area tempat kursusnya.

Indah Pada Waktunya (New cover)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang