Awal kedekatan

1.6K 72 3
                                    

Jodha:pranam akbar ji..! pranam mirza ji..!
Jalal dan mirza menjawabnya dengan mengangkat tangan kanannya kedekat wajah mereka seraya berkata.

Jalal & mirza: adab jodha bahana ji

Jodha:saatnya pemeriksaan sebelum tidur tuan Akbar...!
Apa yang anda rasakan hari ini? Apakah sudah lebih baik? Tanya jodha ramah,pertanyaan yang langsung di jawab oleh mirza

Mirza: mera bhaiya bohuut acha jodha bahana ji..! kakak saya sudah Lebih baik suster..! apalagi setelah bertemu denganmu saat ini Maka dia pasti lebih baik lagi..!
Canda mirza yang dibalas lirikan gemas oleh jalal.

Jalal:haaa jodha ji sekarang sudah lebih baik, jantungku berdenyut Lebih normal sekarang. Jawab jalal tak mengindahkan candaan mirza

Jodha: bohuut khub,dari pantauan saya dan pembicaraan saya dengan Dokter mahesh kondisi anda memang jauh lebih baik tuan,
Jantung anda juga sudah stabil sekarang , jika tidak ada Halangan maka lusa setidaknya anda sudah bisa pulang. Jawab jodha pada jalal.

Jodha: dan untuk memastikannya biarkan saya memeriksa kondisi anda Jodha pun langsung memulai pekejaannya dengan sangat telaten.

Jodha: tuan Akbar apakah anda masih sering mengalami sesak nafas? Pertanyaan jodha itu berhasil membuyarkan keasyikan jalal yang sedari tadi sibuk menatap dan menikmati kecantikan gadis itu.

Jalal dengan sedikit kikuk ia berkata
Jalal: nahi bahana ji, saya bernafas sangat normal sekarang.
Jodha: Acha..! itu kemajuan yang bagus Akbar ji,berarti tidur anda akan Nyenyak malam ini..! timpal jodha dengan senyum

Sementara jalal hanya diam terpaku memandangi jodha yang masih sibuk memeriksa kondisinya, dalam benaknya dia berkata

Jalal: Subhanallah...! begitu indahnya engkau menciptakan gadis ini ya Allah,matanya yang lentik dapat membuat setiap orang Tenggelam didalamnya ,hidungnya kulitnya yang begitu Halus juga senyumnya yang tidak dapat dilupakan oleh Setiap orang yang pernah melihatnya. Tubuh ramping Begitu indah dengan kepribadian yang anggun dan ilahi Menambahkan sosoknya menjadi begitu sempurna.

Melihat jodha jalal tak bisa lagi memalingkan pandangannya ke tempat lain hingga tak disadarinya jika mirza diam- diam sedang memperhatikan tingkah kakaknya itu melalui ujung matanya.

Jodha: hooow finis..! Akbar ji semuanya baik - baik saja,baiklah jika Begitu saya akan permisi dan selamat malam. Pranam
Ucap jodha pada jalal dan miza seraya beranjak dari tempat itu.

Jalal & mirza: adab jodha bahana ji...!
Sepeninggalan jodha mirza tanpa membuang waktu langsung menghampiri jalal dan menggoda kakak kesayangannya itu.Mirza sambil menggelengkan kepala berkata.

Mirza: ckckckckkckck sepertinya kakak benar-benar tertarik pada suster Bernama jodha itu. Sambil tersenyum jalal menjawab

Jalal:aq juga tidak mengerti Mirza mengapa mataku tak bisa lepas dari melihatnya, jika dia berada di dekatku jantung ini berdetak lebih cepat ada perasaan yang terasa begitu damai seperti menemukan sesuatu yang hilang, semua rasa sakit dan sesak nafasku pun ikut sembuh karenanya.

Mirza: hmm.. berarti dia bisa menjadi pengganti obat-obatan yang Selama ini harus kakak minum. bagus itu..!
Goda mirza dengan cengiran di wajahnya

Mirza: tapi sebentar lagi kita pulang kak..! sepertinya kakak harus Ber rela hati meninggalkan obat mujarab kakak disini.

Mirza: chik chik chik sayang sekali...
Mirza dengan wajah cemas yang sengaja dibuat-buat kembali menggoda jalal.

Mirza: atau aku harus pergi pergi meminta dia untuk ikut kita ke Agra Kak? Canda mirza yang dibalas senyum oleh jalal.


Untuk menyembunyikan perasaannya jalal menyuruh mirza untuk membeli beberapa makanan di tempat yang lumayan jauh dari rumah sakit, dengan alasan ia sangat menginginkan makanan itu sebelum mereka pulang ke Agra, dan dengan senang hati Mirza pun menuruti kehendak jalal.

Kepergian mirza membuat jalal kembali tergelitik untuk menikmati kembali wajah cantik jodha, ia pun segera meraih tombol bantuan yang berada di samping tempat tidurnya. Tak berapa lam pintu pun di ketuk .

Jodha : pranam Akbar ji...!sapa jodha di ambang pintu
Jalal : abad jodha bahana ji
Jodha : ada yang bisa saya bantu ?
Jalal : haa bahana ji nafas saya terasa sedikit sesak, bisa
Kah anda menemani saya keluar ? menghirup udara Segar di sekitar taman bisa mengurangi rasa sesaknya. Ujar jalal meyakinkan...

Jodha tersenyum melihat ulah jalal namun karena memang sudah tugasnya untuk melayani pasien-pasien di rumah sakit itu dia pun menuruti keinginan jalal.ia segera membantu jalal turun dari tempat tidur dan mendudukkannya di kursi roda,mereka pun berjalan meninggalkan kamar vvip 9 itu menuju taman rumah sakit.

Jodha:kita sudah sampai Akbar ji, bagaimana menurut anda suasana di
Taman ini? Apakah keindahannya berhasil membuat napas Anda jauh lebih baik?
Pembicaraan jodha itu membuat senyum jalal mengembang dengan senyum tengil di wajahnya jalal berkata.

Jalal: jodha bahana ji bisakah anda tidak memanggil ku dengan sebutan Tuan jalal?
Pernyataan jalal itu membuat alis jodha berkerut bingung

Jodha: maksud anda tuan?
Jalal: hanya panggil saya Akbar, tanpa kata-kata tuan hmm
Pinta jalal dengan tatapan memohon dan berhasil membuat jodha mengembangkan senyum manisnya.

Jodha: dhik hai,baiklah tuan akbar, aah maksud saya Akbar..! Jawab jodha dengan senyumnya dan di balas dengan tawa manis di wajah tampan pria itu.

Jodha merasakan sebuah ketenangan saat berada bersama jalal,sesuatu yang tak dapat di artikannya dengan kata-kata. ia merasa begitu menikmati kedekatan mereka malam itu, dan dengan ceria dia berkata.

Jodha: kalau begitu kau juga bisa memanggil dengan namaku saja Akbar
Tanpa kalimat suster, pintanya kemudian

Jalal: seperti yang kau inginkan Jodha
Mereka pun saling melempar senyum..

malam itu kehangatan dan keakraban telah menyatu diantara mereka, baik jalal maupun jodha begitu menikmati kebersamaan mereka.

Malam semakin larut mereka pun memutuskan untuk segera kembali ke kamar jalal karena menurut jodha udara dingin tidak begitu baik untuk jantung jalal yang tidak begitu stabil. Disela-sela perjalanan menuju kamar mereka berbincang-bincang mengenai kehidupan mereka, disitulah jalal mulai mengetahui jika jodha baru bekerja di rumah sakit 2 tahun terakhir dan dia adalah seorang rajvanshi yang begitu taat dia begitu mencintai dewa krishna seorang gadis yang mempunyai seorang kakak dan seorang adik perempuan yang begitu dicintainya. Entah mengapa jalal begitu senang berbicara dengan gadis itu, ia begitu menyenangkan...


Setelah berjalan melewati beberapa lorong rumah sakit tibalah mereka di depan kamar vvip 9 tempat jalal dirawat,jodha pun begegas membuka pintu dan membantu jalal berbaring di tempat tidurnya.
Pada dasarnya jalal memang bisa berjalan tapi karena kondisi jantungnya yang sedang melemah membuat ia tidak boleh terlalu banyak menguras tenaga bahkan untuk berfikir terlalu banyak pun ia tidak di perbolehkan karena bisa memperburuk kondisi jantungnya.

Dengan begitu telaten jodha membaringkan jalal di tempat tidurnya memasangkan infus di tiangnya memperbaiki letak selimut jalal semua ia lakukan dengan penuh perhatian dgn senyum yg selalu menghias diwajahnya semua yang di lakukan jodha berhasil membuat jalal tak dapat berhenti memandangnya.

Jodha: finis..! sekarang sebaiknya kamu tidur Akbar agar kondisi jantung Mu lebih stabil

Jalal: baiklah nona jodha, seperti yang kau katakan..! saya akan
Menuruti semua yang nona minta.
Ujar jalal dengan tatapan menggoda dan senyum jahilnya yang berhasil membuat jodha mengeluarkan tawa kecilnya.

Jalal: tapi sebelumnya bisakah saya meminta sesuatu nona?

Kali ini kata-kata jalal membuat jodha mengeluarkan wajah kesal pura-puranya dengan wajah cemberut dibuat-buat jodha berkata

Jodha: ayolah Akbar jangan panggil saya begitu...! panggil jodha saja geli melihat tingkah jodha, jalal pun memutuskan menyudahi kejahilannya...

jalal: baiklah jodha seperti yang kau inginkan..!
jodha:acha jika begitu saya pergi,selamat malam
ujar jodha berbalik hendak meninggalkan jalal tapi sebelum ia benar-benar keluar dari ruangan itu jalal segera menghentikannya.

Jalal:rukhiye jodha..! bisakah aq meminta no handphonemu?
Agar aq bisa bertanya tentang penyakit yg ku derita. Pinta jalal dengan wajah memelas

Jodha: baiklah mera number is xxxx xxxxx
Jalal yg memang sudah siap dg handphone di tangannya memulai mengetikkan no yang di ucapkan oleh gadis itu tak berselang lama lagu inhakhon mein dari handpone disaku jodha pun terdengar, jodha merogoh kantong pakaiannya dan menatap jalal, seolah tau apa yg difikirkan gadis itu dengan tersenyum jalal berkata.

Jalal: itu no handphone ku
Jodha menanggapinya dengan senyum dan bergegas keluar dari ruangan itu.

You Are My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang