Sayonara my love

2.3K 215 18
                                    

"Mama, tapi papa di rumah sendirian," Ucap Himawari terbangun dari tidurnya karena  khawatir. Hinata menggeleng. "Papa mu laki-laki yang kuat, dia tidak akan takut," jawab Hinata tersenyum. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Iwa. Hinata sempat ragu ketika akan membeli tiket, namun Ia harus melakuanya, Hinata tak ingin melihat  Himawari menangis lagi, tak ingin terus menerus sakit hati. Itachi kini telah berubah.  Bukan sosok seorang ayah yang Himawari kagumi seperti dulu. 

"Mama akan menjagamu sayang, tidak akan ada yang akan menyakitimu lagi," gumam Hinata memeluk sang anak. Himawari terdiam, sebenarnya ia bingung, kenapa Hinata mengajaknya meninggalkan Itachi setelah pertengkaran itu. lalu apa maksud dari perkataan Hinata tentang yang Itachi lakukan dibelakang mereka. dan siapa Yugao?
.

.

Itachi membuka matanya, Ia melihat kesamping. Kosong. 

Lelaki bermata kelam itupun bangun dari posisinya dan melihat sekelilingnya yang sunyi. 
Berjalan menuju kamar putrinya, dibuka pintu itu dan sekali lagi ia menemukan kehampaan. Itachi pun berjalan memasuki ruangan itu. Ruangan yang didominasi warna ungu muda, dilihatnya beberapa figura yang terpajang dimeja belajar. diantaranya adalah foto dirinya,Hinata dan serta gadis kecil itu yang sedang merayakan ulang tahun ke empatnya. Mengambil figura itu lalu melihatnya. Itachi tersenyum sesaat, lalu menaruhnya kembali ke meja dan berjalan keluar. 

Seluruh ruangan benar-benar hening, Ia sendirian. Setelah pertengkaran itu, Hinata dan Himawari tak kembali lagi. 
Tiba-tiba ponsel Itachi berdering. 

"Hallo."
"Itachi, apa kabar?"
"Aku baik-baik saja, Kaa-san."
"Bagaimana kabar Hinata? dan mana cucuku? aku ingin berbicara denganya."

Itachi terdiam, tak tahu apa yang harus ia katakan pada sang ibu.

"Itachi? kau masih disitu kan?" tanya Mikoto.

"Ah, iya aku masih disini kaa-san," jawab Itachi.

"Baiklah, aku,ayahmu, Sasuke dan kakemu sedang dalam perjalanan ke konoha, sampai jumpa!" 
Seru Mikoto sang ibu yang langsung memutus sambungan telponya.

Itachi kebingungan, seluruh anggota keluarganya akan datang menjenguk sementara Hinata dan Himawari pergi dari rumah dengan perasaan sakit. "Aku harus bagaimana.." gumam Itachi. 
.
.
"Kita sudah sampai," ucap Hinata. Himawari melihat pemandangan yang baru kali ini ia lihat, mereka sudah sampai di Iwa. "Mama, rumah kita mana?" Tanya Himawari. Hinata hanya tersenyum dan menuntun Himawari berjalan untuk memulai petualangan mereka. 
.
"Ini uang nya, saya akan usahakan untuk membayar tepat waktu," ucap Hinata sopan kepada pemilik rumah. Hinata memutuskan untuk menyewa sebuah rumah kecil yang  sederhana di pinggiran kota.  "Mama, ini rumah baru kita ya?" tanya Himawari. Hinata mengangguk. "Iya sayang, tidak apa-apakan?" Tanya Hinata. Himawari melihat rumah barunya sangat jauh berbeda dengan rumah lamanya yang nyaman dan besar. Himawari menggeleng lalu tersenyum. "Tidak apa-apa kok mama, rumah ini juga bagus," jawab Himawari.  dan mereka pun memasuki rumah itu.
.
.
"BAGAIMANA BISA?!" bentak Madara pada Itachi cucunya. Itachi hanya diam. 
"Apa yang kau lakukan sehingga istri dan putrimu pergi dari rumah Itachi,"  ucap Fugaku. 
"Apa karena Yugao kembali?" tambah Mikoto yang melihat ponsel Itachi. 

Itachi melihat kearah Mikoto. 'Kaa-san."

"APA BENAR ITU ITACHI?!" bentak Madara yang benar-benar marah. Itachi hanya mengangguk. 
"Ya tuhan Itachi, kau tega sekali," ucap Mikoto kecewa. "Sekarang kau tahu Hinata pergi kemana?" Tanya Fugaku. Itachi menggeleng. "Aku tidak tahu."
"Sejak kapan kejadian ini?" tanya Fugaku lagi. "Sudah cukup lama," jawab Itachi.
Mikoto benar-benar kecewa pada anak sulungnya itu. 

"Kau lebih  memilih Yugao yang telah meninggalkanmu selama bertahun-tahun, mengorbankan anak dan istrimu yang selalu bersamamu, dan menyayangimu nak," ucap Mikoto. 

"Cari Hinata, aku tak mau tahu," ucap Madara dingin.

"Tapi aku tak mencintainya," ucap Itachi sedikit ragu. "Lalu, kenapa kau memberiku cucu?" Jawab Fugaku dingin. "Aku dijebak oleh kaa-san," Ucap Itachi mengalihkan pandanganya. 
Mikoto memang menjebak Itachi saat itu, membuat sang anak mabuk lalu menguncinya berdua saja dengan Hinata. 

"Jangan salahkan Ibumu atas yang kau lakukan sendiri,"  jawab Fugaku. 
Itachi tak menjawab. "Apapun itu, kau harus mencarinya dan minta maaf pada mereka," ucap Madara.
Mikoto dan Fugaku mengangguk setuju. Itachi memang seolah dihakimi oleh keluarganya sendiri. Tapi inilah timbal balik dari apa yang telah ia lakukan. 
.
Itachi menyandarkan dirinya di kursi, menatap keluar, bayangan Hinata dan Himawari terlintas dalam benaknya. "Apa yang harus ku lakukan," Ucap Itachi. Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri karena sekarang ia telah  kembali mencintai Yugao seperti dulu , namun desakan dari keluarga serta bayangan Hinata dan Himawari yang selalu terlintas dalam benaknya membuat pria bermata kelam itu bimbang. 

.

.

"Mama, sekolahku bagaimana? aku sudah dua hari tidak sekolah," Ucap Himawari cemas. "Kau akan pindah sekolah nak, besok kita daftar ya,"  jawab Hinata. Himawari hanya mengangguk menuruti apa yang dikatakan oleh sang ibu. 
Disini Hinata tak memiliki siapapun jadi ia harus berjuang untuk menghidupi dan membiayai dirinya sendiri serta Himawari dengan usaha keras. 
"Hima sayang, mama juga akan bekerja.. Hima harus baik-baik dirumah ya, ingat jangan membuka pintu untuk orang asing ya?" Ucap Hinata. Himawari mengangguk. "Baiklah mama."

Sementara itu.
"Bukankah Hinata sudah pulang beberapa hari yang lalu?" Tanya Hiashi pada menantunya itu.
Itachi tampak kebingungan. "Apa yang sebenarnya terjadi Itachi," Ucap Hiashi lagi , kali ini membuat suasana sedikit mencekam. Mau tak mau Itachi menceritakan segala yang telah terjadi.

"Kau menyakiti anakku Itachi, sekarang kau harus bertanggung jawab untuk membawanya kembali," ucap Hiashi setelah mendengar apa yang sebenarnya terjadi.
"Sudah kuduga, perjodohan nee-chan dulu bukan sesuatu yang baik," sindir Hanabi. dari dulu Hanabi memang tidak suka kepada Itachi. "dan jangan harap aku akan memaafkanmu jika terjadi sesuatu pada anakku dan cucuku," Ucap Hiashi. Itachi hanya mengangguk dan berpamitan. 
.

.
"terimakasih banyak Ino-san, Deidara-san, aku akan bekerja dengan sungguh-sungguh," ucap Hinata karena ia diperbolehkan untuk bekerja di  Yamanaka Flower Shop, sebuah toko bunga satu-satunya di Iwa. "Iya, Hinata-san sama-sama," jawab Ino sambil tersenyum. 
"sepertinya kau bukan warga sini ya?" tanya Deidara. Hinata mengangguk "Iya, aku pendatang." 
"Oh, suami mu pindah tugas? atau ??" tanya Ino kali ini. Hinata tersenyum, "B-begitulah," jawabnya. 
"Lalu kenapa kau bekerja?" tanya Deidara. "Eh, itu..hehe.." Hinata tak dapat menjawab. Spontan Ino menyikut suaminya yang bertanya tentang hal yang bisa dikatakan privasi. "Sudahlah, lagi pula jika hanya suami bekerja mana cukup, kebutuhan kan mahal," Ucap Ino. Hinata hanya mengangguk. 


Mulai saat ini Hinata harus mandiri, harus bisa bertahan demi Himawari. Inilah jalan yang Hinata pilih maka dari itu Hinata harus bertanggung jawab atas pilihanya. Ia tak ingin terlalu banyak berharap rumah tangganya akan membaik, Ia tahu hal ini menggantung karena statusnya yang masih Istri sah dari Itachi Uchiha.
.
"Tou-san, apa kau sudah menemukan dimana Hinata?" tanya Mikoto cemas. "Belum, tapi aku akan mengerahkan seluruh anak buahku untuk mencari keberadaan Hinata dan cucuku," jawab Madara. 
"Sayang, bagaimana denganmu?" tanya Mikoto pada Fugaku. "masih belum, aku sudah memberi tahu semua anak buahku dan beberapa mata-mata kepolisian untuk mencari mereka," jawab Fugaku. 
"Itachi juga belum pulang...." gumam Mikoto.

Sementara Itachi justru menemui Yugao disaat semua orang sibuk mencari Hinata.
"Yugao, apa aku memilih jalan yang salah?" tanya Itachi terduduk dikursi. "Semua orang kini menyalahkanku," lanjutnya. Yugao pun duduk disamping Itachi, "Tidak, ini hanya proses sayang, aku akan selalu bersamamu," jawab Yugao. Ia bahagia karena sekarang Hinata pergi entah kemana. 
Itachi  melihat kearah Yugao. "Terimakasih," ucapnya. Yugao tersenyum, " Sama-sama Itachi-kun," Jawab Yugao. 

Yugao tidak, dan tidak akan pernah menceritakan bahwa Hinata sempat menemuinya dan menangis memohon-mohon padanya. 


"Itachi-kun milikku, hanya untukku."
.

.

.

TBC








Between [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang