"Himawari, ada yang mencarimu," ucap seorang pelayan kepada Himawari yang hendak mengantarkan pesanan.
"Siapa?" tanya Himawari.
"Entahlah,dia mirip denganmu, jadi kupikir dia mencarimu. Lebih baik segera temui dia, sepertinya penting. Dia menunggu diluar sedari tadi," jawab pelayan itu.
Himawari pun memberikan pesanan yang hendak diantarkannya kepada pelayan berambut pirang itu lalu berjalan keluar melalui pintu samping kedai yang terletak didapur.
.
"Papa..."
Himawari melihat dari kejauhan sosok pria yang masih berdiri didepan pintu kedai. Menunggunya dibawah terik matahari.
Bimbang.
"Papa.. kenapa.."
Himawari bergumam lirih seraya mencengkram ujung kaus berlengan yang dipakainya. Semenjak kejadian dihari itu, Itachi selalu menunggu Himawari didepan pintu kedai, tak berbicara apapun kepada siapapun bagaikan patung selamat datang yang menyambut para pengunjung kedai.
Himawari tak tahu harus bagaimana, sebenarnya ingin sekali Ia berlari dan memeluk pria itu, namun ia masih kecewa atas semua yang telah terjadi tiga tahun lalu.
Himawari juga tak yakin dengan apa yang tengah terjadi saat ini. Apa sang ayah memang tulus dan telah berubah? apa ada maksud lain dibalik semua ini? apa pria itu hanya menginginkan dirinya namun tetap bersama wanita bernama Yugao itu? lalu bagaimana dengan sang ibu? bagaimana nasib Hinata?Himawari benar-benar dibuat bingung oleh pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya sendiri.
Tak lama Himawari melihat seseorang menghampiri Itachi. Hima sangat mengenali pria itu. Rambut merahnya, tubuh tinggi tegapnya, kulit putihnya, dan wajah itu..
"Paman baik?" gumamnya.
.
"Itachi-san, ayo sebaiknya kau pulang. Sudah seharian kau berdiri disini," ucap Gaara sambil menepuk bahu Itachi.
"Aku akan menunggu anakku, dia harus tahu bahwa aku menyesal," ucap Itachi teguh pada pendiriannya.
Semua orang tahu Itachi memang keras kepala, jika dia sudah mengambil sebuah keputusan, tidak ada yang mampu mengubahnya.
Gaara hanya bisa menghela napas menanggapinya.
Gaara merasa mereka sedang diawasi oleh seseorang.
"Itachi-san aku segera kembali," ucap Gaara berjalan kearah sosok bayangan anak perempuan yang berlari ketika tertangkap basah melihat kearah mereka berdua.
.
"Himawari," panggil Gaara yang spontan menghentikan langkah anak gadis itu.
Himawari terdiam namun tak membalikkan tubuhnya, rambut indah sebahu nya berkibar tertiup angin. "Paman Gaara."
"Hima, ayahmu menunggumu sedari tadi," ucap Gaara lembut.
Himawari benar-benar pada puncak emosinya. Sedih, kecewa, bingung semua menjadi satu.setengah berlari, Ia menghambur kedalam pelukan Gaara, melepas semua beban itu dengan menangis tersedu-sedu.
"Paman aku harus bagaimana..." ucap Himawari dengan suara bergetar disela tangisnya.
Gaara menepuk-nepuk punggung Himawari lembut, guna menenangkannya.
"Maafkan ayahmu nak, dia telah menyesali semuanya," ucap Gaara membujuk agar Himawari mau memaafkan Itachi.
"Tapi.. apa papa akan meninggalkan wanita itu dan kembali bersama mama?" jawab Himawari ragu.
"Sudah, jangan menangis lagi, sahabat paman baik harus tetap kuat dan ceria, paman yakin papamu akan kembali bersama kalian," jawab Gaara sambil tersenyum setelah melepas pelukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between [Completed]
FanfictionItaHina, AU, ItachixYugao, slight GaaHina. Pria itu harus memilih antara mempertahankan hidup barunya atau kembali bersama masa lalunya.