Paman Gaara

2.2K 187 9
                                    

"Ojii-san, silakan masuk," ucap Hinata mempersilakan, Madara pun berjalan masuk kedalam rumah. Hinata tak bisa percaya  bahwa ada keluarga Uchiha yang berhasil menemukannya, meskipun Hinata sadar bahwa apapun bisa dilakukan oleh seorang Uchiha, namun kenapa harus Madara.. kemana Itachi? 

"Himawari?" ucap pria itu ketika melihat seorang gadis kecil yang sedang berjalan kearahnya. Himawari tampak terkejut dan matanya berbinar-binar. 

"Jii-chan!" seru Himawari berlari dan memeluknya. 

Madara membalas pelukan gadis kecil itu rindu, Madara sangat rindu padanya. 

Hinata belum berani untuk menanyakan maksud kedatangan Madara kemari. Hinata masih membiarkan Himawari melepas rindu pada kakek buyutnya itu. Tak ingin merusak suasana, Hinata pun pergi kedapur untuk membuatkan teh.

"Hima, rindu sekali jii-san," ucap Himawari. Madara mengangguk dan berkata bahwa dirinya juga sangat merindukan Himawari.

Tak terasa sudah dua jam dan Madara masih belum mengatakan maksud kedatanganya kemari. Ia terlalu asyik bermain dengan Himawari.

Tiba-tiba pintu diketuk.

"Ah, itu dia!" seru Himawari berlari dengan semangat menuju pintu dan membukanya.

"Selamat pagi," ucap Gaara yang baru saja datang, disambut oleh senyuman riang Himawari. Hinata melihat siapa yang datang. "Ah, Gaara-san, silahkan masuk." Hinata mempersilakan, namun Gaara menggeleng, ia hanya akan menjemput Himawari, menepati janjinya pada gadis kecil itu untuk mengajaknya ketaman bermain. Hinata hanya tersenyum dan menitipan Himawari dan memintanya agar menjaga Hima baik-baik. Tak lama Gaara dan Himawari pun berpamitan dan pergi.

Madara melihat tajam kearah pria itu. Pria itu begitu akrab dengan Hinata, bahkan begitu dekat dengan Himawari. Apakah dia adalah kekasih Hinata? Lalu bagaimana nasib rumah tangganya dengan Itachi ? Madara harus tau ada apa sebenarnya. 

"Hinata, sebenarnya ada yang ingin kubicarakan denganmu."

.

.


Himawari begitu bahagia ketika Gaara membawanya ketaman bermain terbesar di Iwa. Gaara memang mencintai Hinata, namun dekat dengan Himawari bukanlah cara untuk mendapatkan Hinata, namun Gaara memang menyayangi Himawari seperti anaknya sendiri. Himawari adalah gadis kecil yang baik dan penyabar, dia pantas untuk bahagia. Pikirnya.

"Paman Baik. Boleh aku menyebut paman dengan nama itu kan?" tanya Himawari. Gaara sedikit terkejut namun ia tersenyum

"Menurutmu aku baik?" tanya Gaara. Gadis kecil itu dengan semangat mengangguk.

"Tentu saja!" jawab Himawari yakin.

"Kalau begitu baiklah, kau boleh menyebutku paman baik." Gaara menjawab sembari memberikan sebuah boneka besar yang ia belikan khusus untuk Himawari.

"Boneka!! wah terimakasih paman baikk!" seru anak itu gembira. 

Gaara hanya menjawab dengan anggukan, pria itu begitu lega melihat Himawari dapat tersenyum bahagia.

Mata anak itu... dia merasakan kehampaan, kehilangan dan kecewa, Gaara tahu itu. Gadis kecil itu tak bisa melenyapkan sosok ayahnya, entah apa yang ada difikiran gadis kecil itu dan apa yang akan dikatakannya jika ditanya perihal sang ayah,tapi apapun yang akan dikatakannya, matanya tidak dapat berbohong.

Gaara sangat menyayangi Himawari meski bukan darah dagingnya, Gaara ingin membuat senyuman manis gadis kecil itu selalu terukir diwajahnya, ingin selalu membahagiakannya dan selalu berada dekat untuk menjaganya. Meski ia juga mencintai ibu dari gadis kecil ini. Tapi rasa sayang untuk gadis kecil ini bukan karena itu. Namun karena ketulusan.

Between [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang