Dead Flower vs Roses

1.4K 109 28
                                    

Pagi yang cerah. Rumah keluarga Uchiha tampak damai. Hinata sedang menyiapkan sarapan didapur, dibantu oleh Himawari yang menyiapkan peralatan makan. Sementara diruangan makan wanita berambut panjang sedang menyapu lantai.

Himawari berjalan mendekat kearah wanita itu, menyimpan piring-piring diatas meja lalu mendelik tajam kearah wanita itu.

"Selamat pagi Himawari," sapa Yugao dengan senyuman.

Himawari tidak menjawab, dia hanya terus berjalan menuju dapur. 

Jangan harap aku akan baik padamu, batin Himawari.

Beberapa saat kemudian Hinata memasuki ruangan dengan beberapa makanan yang telah tersusun rapi diatas piring.

"Ayo Yugao-san, Hima, ayo kita sarapan," ucap Hinata ramah, lalu menyimpan piring-piring itu diatas meja. Himawari mengangguk dan mengambil kursi disamping sang ibu, sementara Yugao duduk disebrang meja.

"Hinata, terimakasih kau mau menampungku untuk sementara ini," ucap Yugao.

"Tidak apa-apa Yugao-san, aku senang kau telah berubah. Semoga masalahmu cepat selesai dan kau bisa mendapatkan hidupmu kembali," jawab Hinata sambil tersenyum lembut.

Yugao tersenyum lalu mengangguk.

"Huh, topeng," celetuk Himawari.

Hinata menepuk bahu sang anak, "Hima, tidak boleh begitu," tegur Hinata.

Yugao tertawa, "Tidak apa-apa Hinata-san, dia pantas membenciku, bagaimanapun aku sempat membuat masa kecilnya hancur, aku menyesal," ucap Yugao.

Hinata tersenyum, "Aku percaya bahwa semua orang dapat berubah jika mereka menginginkannya, kupikir, kau juga seperti itu," ucap Hinata. "Tuhan bisa memaafkan umatnya yang berdosa, mengapa kita sesama manusia tidak bisa?" tambahnya.

Yugao tersenyum, "Terimakasih, kau sungguh wanita yang baik hati."

"Tentu saja ibuku baik, mama adalah wanita paling baik didunia, dan wanita baik ini milik papaku," ujar Himawari tiba-tiba berkomentar dan menekankan 'papaku' diakhir kalimatnya.

Yugao nampak sedikit tersentak mendengarnya, namun ia langsung tersenyum ramah, "Iya Himawari, aku tahu itu papamu dan mamamu, mereka ... emm ... mereka memang pasangan serasi," jawabnya.

"Oh, tentu saja," ucap Himawari bangga lalu melanjutkan sarapannya.

Hinata terlihat malu akibat argumen sang anak bersama Yugao tentang dirinya dan Itachi.

"Maafkan anakku Yugao-san," ucap Hinata.

"Ah, tidak apa-apa Hinata-san, anakmu pintar," jawab Yugao.

Himawari  hanya melirik sinis kearah wanita disebrang meja makan itu.

Selebihnya tidak ada pembicaraan lagi diantara mereka, suasana sarapan pagi menjadi lebih tenang.

.

.

Sementara dirumah sakit, Kagami dan Fugaku giliran berjaga, karena Itachi membawa sang ibu pulang kerumah untuk beristirahat.

"Tenang kaa-san, aku dan Sasuke akan menjagamu," ucap Itachi.

Mikoto mengangguk lemah. "Wanita itu... aku akan membunuhnya," ucapnya parau.

Itachi miris melihat sang ibu yang sangat menyedihkan dan terlihat sangat stress.

"Sudah Kaa-san, lupakan dia untuk sejenak dan tenangkan pikiranmu," ujar Itachi, masih membantu sang ibu untuk berjalan menyusuri lorong rumah sakit.

Between [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang