[Taylor's POV]
Actually, perasaanku sekarang bercampur aduk antara senang bertemu Harry dan sedikit jijik bertemunya. Aku dan Harry berpacaran tidak lama sekitar 3 bulan, Harry sering mencium fans-nya ketika kami sedang berjalan bersama. Itulah yang membuatku memutusinya, dia sempat PDKT dengan Cara tapi gagal karena Cara hanya menganggapnya teman.
Sekarang Harry malah ingin balik denganku, tapi aku menolaknya karena jika aku bersama dia lagi kejadian itu akan terulang lagi. Percuma kan?
Sebenarnya Harry masih ada di dalam bayang-bayangku, jujur I can't moving on but aku juga harus berusaha melupakannya, mama tidak setuju kalau aku balik ke dia lagi.
"Hai sayang, kenapa melamun?" Tiba-tiba mama masuk ke dalam kamarku.
"Eh mama, iya ma."
"Ngelamunin apa, sayang?"
"Hm, kejadian tadi ma."
"What happened?"
"Harry, bilang masih sayang sama aku."
"What? Har-rry? Oh no. Ga bisa Tay, jangan mau diajak dia balikan. Mama ga akan pernah setuju!"
"Hm, I think like that too."
Mama meninggalkanku, aku mengisi waktu kosongku dengan bermain gitar sekaligus mencoba membuat lagu-lagu baru. Tiba-tiba handphoneku bergetar dan terlihat ada notice pesan dari seseorang tanpa nama.
"Hi Tay, ini Stella. Sore nanti bisa nemuin aku di starbucks didekat apartemen kamu ga? Ada yang mau omongin. Thanks."
Aku tersenyum melihat isi pesan itu, Stella mau bicara apa ya?
Waktu menunjukkan pukul 4 sore, aku bersiap-siap untuk pergi ke starbucks menemui Stella. Aku jalan sendirian tanpa bodyguard, lebih baik aku jalan kaki biar lebih sehat.
Tak butuh waktu yang lama sekitar 5 menit, aku tiba di starbucks. Aku mencari Stella, dia duduk dimana? Aku tidak melihat diri Stella tetapi seorang laki-laki dari jauh memanggilku.
"Tay sini! Stella ada disini." Ucap lelaki itu aku tidak melihatnya dengan jelas,
Aku memfokuskan penglihatanku lalu menemuinya. Damn, it's Harry.
"Hi Taytay!" Ucapnya
"Harry! Kenapa kamu disini? Dimana Stella?! " Jawabku.
"Yah aku mau ketemu kamulah, Stella? Emang Stella kesini?"
"Argh, dasar kamu Har. Jadi kamu tadi yang ngirim pesan ke aku, ngaku-ngaku jadi Stella?"
"Duduk dulu deh ntar capek."
"Ga perlu, aku ga capek cepetan kasih tau."
"Tay, honestly with my deep heart I still love you. I can't forget you."
"I'm not sure Harry, it's too late."
"Please believe me, I promise we—"
"Percuma, aku ga percaya dengan kamu. Lebih baik aku pulang daripada berduaan dengan kamu disini."
Aku meninggalkan Harry, dia masih memanggil-manggil namaku. Demi apa, hari ini aku kesal sekali cuma gara-gara satu laki-laki yang sudah membuat sakit hatiku.
Pulang ke apartemen aku langsung merebahkan badanku ke kasur, rasa lelah yang tidak pernah aku bayangkan, berjalan dari apartemen ke starbucks cukup melelahkan.
Setelah 2 menit merebahkan badan ke kasur, aku beranjak pergi ke dapur. Aku ingin membuat minuman favoritku.
Sambil mengaduk aku melamuni apa yang telah aku lakukan selama ini.
Aku bertemu dengan seorang lelaki berambut ikal yang sekarang masih mengejar-ngejarku.
Kenapa Harry masih terpikir olehku? Harusnya aku sudah move on dong, oh my god please help me.Ternyata Harry cukup sulit dilupakan, karena banyak kenangan-kenangan bersamanya walaupun tidak semuanya bahagia tapi ini memang sulit.
Dring..!
Itu bunyi notifikasi kalender, emang hari ini ada apa?
Tanggal ' 28 ' first meet with Harry
Oh my god, notifikasi ini belum aku matikan. Hari ini tanggal 28, tanggal 28 hari pertamaku bertemu Harry dan dia menyatakan cintanya atau menembakku.
Wait, what?
Pikiranku tadi berhamburan sekejap, aku sadar aku telah memikirkan kejadian 4 bulan yang lalu.
🍑🍑🍑
Boring yee? Maapken wkwk, keep reading until you reach chapter12! ILY!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [Haylor]
Fanfic[COMPLETED] Setiap kali Harry membuat kesalahan Taylor pasti akan marah, tetapi didalam hatinya dia percaya kalau Harry tulus mencintainya. Dan Harry juga tidak pernah lepas dari Taylor. Sekalinya lepas dari Taylor, Harry pasti akan kembali karena T...