Harry memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Setelah itu dia masuk ke rumah, sendirian. Notifikasi dari handphone-nya berbunyi, sebuah pesan dikirim untuknya. Lalu dia membukanya.
Isi pesan tersebut:
Harry, it's me Martha. Kamu bisa jemput aku ga sekarang? Please, aku ga tau mau pulang gimana. Dompet aku ketinggalan, mana ga ada assistant. Please Har. Aku sekarang lagi ada di cafe deket kampus."Martha?!" Ujar Harry setelah selesai membaca pesan tersebut. Didalam pikirannya, mengapa Martha meminta tolong kepadanya padahal hape nya kan ada. Lagi-lagi Harry dimanfaatkan sebagai babu olehnya.
Karena rasa iba, Harry kembali lagi ke mobil dan bergegas pergi menuju cafe yang di bilang Martha. Harry berpikir, Taylor seorang yang baik maka dia juga ingin seperti Taylor. Apa susahnya membantu orang?
Setelah sampai di tempat yang dituju, Harry mencari keberadaan Martha ternyata wanita itu duduk di lantai dua.
"Martha, ayo!" Ucap Harry tanpa basa-basi dahulu
"Eh bentar Har, kamu ga duduk dulu?" Tanya Martha
"Em ga, katanya tadi mints di jemput. Ayo, sebelum dilihat yang lain" Tegas Harry
"Tapi Har, aku haus. Aku perlu minum, kamu mau beliin aku ga?" Lanjut Martha menarik tangan Harry
"Apa?! Kamu tuh gimana sih, emang aku siapanya kamu? Pembokat?!" Harry memasang muka marah
"Ga usah galak-galak lagi Har! Aku tuh cewek, kamu mau aku tuntut?"
"Huu, yaudah minum aja sana"
"Tap--"
"Tapi apalagi? Mau makan juga?" Ujar Harry
"Engga. Kan kamu tau aku ga bawa dompet"
"So, aku yang bayarin? Huh?"
"Yaps"
"Aelah, nyesel tau ga aku kesini! Yaudah pesen aja sana" Akhirnya Harry mengalah. Martha memesan minuman dua, satu untuknya dan satu untuk Harry.
Tak disangka, Taylor rupanya baru sampai di cafe yang sama.
"Excuse me, miss pesen lemon ice nya satu yah" Ujar Taylor ke pelayan cafe tersebut, lalu dia memilih tempat duduk. Karena di lantai bawah sudah padat pelanggan, Taylor menuju lantai kedua. Apa yang terjadi?!
Taylor see Harry with Martha(?)
Yes.Taylor memperjelas penglihatannya, memajukan kepalanya seakan tidak percaya itu Harry atau duplicate nya.
"Harry?" Kata-kata itu terdengar oleh Harry, lantas dia membalik fostur tubuhnya yang tadi berhadapan dengan Martha berbalik ke belakang ke Taylor.
"Taylor?" Ujar Harry. Lalu dia berdiri menemui Taylor
"Kok kamu bisa disini?"
Plakk! Suara tamparan dari tangan Taylor yang bersentuh dengan pipi kanan Harry, membuat Harry look so weird.
"Harusnya aku yang nanya ke kamu, kenapa kamu kesini? Sama wanita itu lagi! Siapa dia?!" Ujar Taylor geram dengan Harry
"Tay, tay. Sorry, ini ga sengaja. Kamu salah pah--"
Plakk! Tamparan kedua diberikan Taylor lagi ke Harry. Lalu dia meninggalkan Harry yang masih berdiri di tempat tadi. Taylor berjalan menuju Martha yang shock melihat tadi.
"Kau?" Ucap Taylor menatap Martha. Martha hanya menunduk.
"Martha? Kenapa kamu disini dengan Harry? Oh jadi kamu yang selama ini buat Harry selalu menge-check instagram, untuk melihat photoshoot kamu yang seksi itu?! Hah?!"
"What Taylor?!"
"I don't care! Dasar wanita pengganggu hubungan orang! Pantas saja tidak ada yang mau denganmu sekarang! Aku kira kamu itu baik, ternyata shit!" Taylor mengeluarkan kata-kata pedasnya tepat di depan muka Martha lalu mengacungkan jari tengahnya ke depan mata Martha, nyaris 2 cm lagi!
"Fuck!! You all!" Ujar Taylor meninggalkan Harry dan Martha dari lantai atas.
xxx -on the way home-
Taylor menangis Sederas-derasnya, air mata bercucuran dari mata birunya. Eye-liner yang dipakainya sudah luntur karena dibasahi oleh air mata.
"Why Harry? Why?" Ujar Taylor memukul-mukul kepalanya yang tidak ada salah itu
"Harry, kamu udah janji sama aku! Kenapa jadi gini?! Seharusnya aku ga percaya lagi dengan kamu! Cukup 1 kali kamu berbuat kek gini! Aku udah kasih kamu kesempatan untuk memperbaikinya, tapi kamu malah mengulanginya!" Taylor malah menangis sejadi-jadinya, sebelumnya dia tidak pernah menangis seperti ini jika diputuskan ataupun sedang bermasalah dengan pacarnya. Sampai-sampai supir Taylor yang sedang mengendarai mobil kewalahan, bagaimana cara menenangkan Taylor.
-Harry POV-
Taylor. Kamu salah paham. Aku ga maksud buat paling dari kamu. Ini semua salah dia! Martha! Seharusnya aku menolak menjemputnya! Bagaimana pun juga, Taylor masih pacarku. Oh Taylor. I'm so sorry!!
-Author-
"I hate my life!" Teriak Harry yang masih berdiri di tempat dimana Taylor menamparnya"Harry? Are you fine?" Ucap Martha memeluk Harry dari samping, lagi-lagi Martha. Ada-ada saja kesempatan bagi dia untuk mencari perhatian Harry.
"Shut up!! Are you crazy?!" Tegas Harry mendorong keras badan Martha sampai terjatuh, tak peduli Harry langsung turun ke lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [Haylor]
Fanfiction[COMPLETED] Setiap kali Harry membuat kesalahan Taylor pasti akan marah, tetapi didalam hatinya dia percaya kalau Harry tulus mencintainya. Dan Harry juga tidak pernah lepas dari Taylor. Sekalinya lepas dari Taylor, Harry pasti akan kembali karena T...