-Taylor POV-
Aku menjatuhkan tubuhku ke atas sofa empuk didepan TV, disana sudah ada Olivia dan Meredith, kucing kesayangku. Merekalah yang menemaniku saat sendirian dirumah seperti sekarang. Wait, aku sendirian? Benar? Aku mengelilingi setiap bagian rumah, tidak ada mama, papa ataupun Austin. Walapun ada maid disini, tapi masih sepi kalau tidak ada Austin. Oh okay.
Sepertinya aku butuh Harry, aku segera menelponnya. Beruntung dia cepat menjawab." Hi baby " ucapnya
" Hi, where are you? " tanyaku
" At home. Boring " jawabnya lalu menghela nafas
" Same, me too. Come to my house pleasee "
" No, you should go to my house " ucapnya, oke aku tau, selama ini Harry yang sering ke rumahku. Kali ini boleh juga kerumah Harry, hitung-hitung lihat pemandangan baru. Aku menutup telpon, yah aku yang akan kesana. Tapi Harry tadi bilang tidak akan menjemputku, berarti aku kesana bersama supir? Ah apa romantisnya ini coba?!
Setelah menempuh waktu 10 menit untuk sampai kerumah Harry eh maksudnya apartemen Harry, akhirnya sampai juga. Mengapa tidak membeli rumah saja sih si Harry? Ga bosen apa tinggal di apartemen? Yah padahal aku juga tinggal di apartemen, ga sering kok cuma kalo lagi di New York. Tok tok tok aku langsung mengetuk pintu apartemen Harry. Tidak ada yang membuka. Akhirnya setelah diulang selama 3 kali, baru terbuka. Tapi sepertinya ini buka Harry. Masa Harry menggunakan jeans pink? Hello~
" Taylor? " ucap seseorang yang membuka pintu, dia adalah mama Anne. Mamanya Harry, well aku ketemu lagi sama mama
" Mom?! " jawabku dengan gembira. Sekarang dihadapanku adalah calon mama mertua :D. Mama Anne sangat antusias oleh kedatanganku, buktinya dia memberikan pelukan erat saking eratnya sampe seperti tidak bisa bernafas. Huu
Mama Anne mengajakku masuk kerumah, uh aroma parfume ruangan disini sangat harum. Aku betah tinggal disini." Sayang, nyariin Harry yah? " tanya mama Anne membawakan sekaleng coke dan sepiring cookies. Thanks mom.
" Iya, katanya dia ada di apartemen sekarang dimana? "
" Oh, tadi dia bilang nemuin temennya di starbucks, ga lama kok " Fine, ternyata Harry di starbucks. Yah, gini nungguin Harry selama sekitar 5 menit itu ngebosenin banget.
Tok tok
Suara pintu diketuk, sepertinya itu Harry. I must see. Aku langsung berlari ke pintu utama apartemennya. Right! Itu Harry. Yass, my feeling so true.
" Oh Taylor, kamu udah ada disini? " tanya Harry kesusahan membawa kantung starbucks, ah ini pasti kue kesukaanku
" Sini aku bantu..." belum selesai aku berbicara Harry memotongnya dan menyingkirkan tanganku yang hendak mengambil kantung itu.
" Ga usahh, queen duduk mantep aja di sofa. Biar king yang nyiapinnya " ucap Harry langsung ke dapur, akhir-akhir ini dia sering memanggilku
' queen ' semenjak aku konser, aku juga sering memanggilnya ' king ' sebagai balasan panggilannya tadi. Dengan waktu yang tidak lama Harry sudah membawa satu piring kue dan dua cup minuman starbucks. Harry tau sekali kalau lagi musim panas seperti ini paling cocok minum yang dingin-dingin." For you and for me haha " ucap Harry menghempaskan bokongnya diatas sofa
" For mom? " tanyaku

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love [Haylor]
Fanfiction[COMPLETED] Setiap kali Harry membuat kesalahan Taylor pasti akan marah, tetapi didalam hatinya dia percaya kalau Harry tulus mencintainya. Dan Harry juga tidak pernah lepas dari Taylor. Sekalinya lepas dari Taylor, Harry pasti akan kembali karena T...