Prolog

4.8K 146 4
                                    

Sudah pernah di share di facebook

Nayeon POV

Aku menatap sepasang kekasih didepanku.

Siapa lagi kalau bukan pasangan termanis dikelas, Yoongi dan Eunha.

Aku iri. Tentu. Aku menyukai Yoongi dari tingkat satu, begitupun Eunha, semua pun tau kalau gadis itu begitu memuja Yoongi. Tapi tak denganku, tak ada seorangpun yang tau perasaanku pada namja itu. Sahabatku sekalipun.

Aku merasakan nyeri didada saat melihat Yoongi mengelus puncak kepala Eunha. Ia terlihat begitu menyayangi dan menjaga gadis itu. Ugh! Padahal dulu ia selalu menghindari Eunha. Dan rasa itu kembali datang saat Eunha mencubit pinggang Yoongi gemas atas perkataan pria itu.

Oh Tuhan, kapan ujian kelulusan datang. Aku sudah tak kuat melihat pasangan ini setiap hari bermesraan.

Atau, bolehkah aku berdoa. Kapan pasangan ini berpisah, dan Yoongi menjadi milikku?---Namja imut bersenyum manis itu menghadang langkah ku. Senyuman yang selalu sukses membuatku meleleh dengan manisnya itu merekah dibibir tipisnya. Yoongi. Ia berdiri di depanku yang tengah berada di depan loker. Oh Tuhan, bolehkah aku memeluknya.

"Wae?"

Kutanya dengan wajah sedatar mungkin.

Matanya mengerling aneh. Lalu tanpa kuduga namja itu menghimpit tubuhku dengan loker dibelakang ku.

"Aku ingin." Bisiknya.

"Tadi aku 'melihat' Eunha. Jadi aku 'ingin' "Bisiknya.

Kudorong dadanya agar menjauh dariku. Tapi percuma, tenaganya lebih kuat darimu, ditambah ia adalah pemegang sabuk hitam taekwondo.

"Menjauhlah."

"Shireo."

"Nanti ada yang melihat."

"Aku 'ingin' "

"Kenapa kau tak melakukannya dengan Eunha saja!"

"Kau tau aku tak bisa, aku menyayanginya."

Jleb. Hatiku berdarah.

"Jebal jebal jebal~" Ia mulai menunjukkan puppy eyesnya.

"Ah ah nde nde!!"

Tanpa banyak kata, bibir Yoongi langsung menyambar bibirku. Tangannya menelusup kedalam bajuku mencari dua gundukan didadaku.

Hah.. jangan bingung. Kami memang sering melakukan ini. Dia, dia memanfaatkan perasaanku untuk mencapai kepuasannya.

Flashback

Aku menggigil kedinginan. Baju ku basah kuyup karena kehujanan. Namun aku tak mampu menyembunyikan senyum ku, aku.. berada di apartemen Yoongi.

Ya, tadi pria manis itu menawariku tumpangan, yang tentu saja kuterima dengan senang hati. Tapi ditengah jalan motornya mogok, dan sialnya hujan datang membuat kami berdua basah kuyup.

"Minum dulu. Ini baju dan handuk. Gantilah."

Yoongi menyodorkan secangkir susu hangat. Di tangannya yang lain terdapat handuk dan sebuah kaos.

Aku segera menyambar cangkir itu dan meneguknya hingga tersisah setengah. Laluku ambil handuk dan kaos yang disodorkan Yoongi.

"Disana kamar mandinya." Tunjuknya padapintu disamping dapur.

Tak butuh waktu lama aku sudah mengganti pakaianku. Kaos Yoongi. Bau Yoongi. Aku tersenyum dalam hati. Kuhampiri ia yang tengah duduk disofa depan televisi.

"Duduklah dulu. Habiskan susumu. Setelah hujan reda kuantar kau pulang."

Aku menurut lalu duduk disampingnya. Kaos Yoongi tersingkap membuatku tak nyaman karena setengah lebih pahaku terekspos. Ditambah aku tak memakai pakaian dalam. Dapat kulihat sesekali ekor mata Yoongi melirik padaku. Jakunnya sesekali bergerak turun naik. Apa dia.. bergairah menatapku.

"Arghhh.." Aku menjerit kaget saat susu yang kupegang tumpah mengenai pahaku.

"Tunggu sebentar." Yoongi beranjak, tak lama ia kembali dengan sekotak tisu ditangannya.

"Biar kubersihkan." Yoongi mulai mengelap pahaku yang terkena tumpahan susu. Membuat sensasi tersendiri pada paha, perut, dan daerah bagian bawahku. Membuatku menggigit bibir bawahku.

"Eungg.." Tanpa sadar aku melenguh.

Yoongi menghentikan aktivitasnya. Matanya beralih menatap manik mataku. Membuatku tertegun dengan pandangannya yang penuh akan.. gairah?

Lalu pria itu kembali beralih pada pahuku. Namun kali ini tisu itu berganti dengan lidahnya yang menjilati pahaku.

"Ahh, A-pahh yang kau lakuhhh kanhh.. nghhh.."

Kudorong kepalanya menjauhi pahaku. Awalnya ia tak bereaksi, tapi akhirnya ia berhenti dan terduduk disampingku.

Tapi sepertinya aku salah. Yoongi menarik tubuhku, membawanya kepangkuan pria itu.

"Ayo bersenang-senang. Aku tau kau menyukaiku."

Mataku membulat.

"B-bagai.. Aghhh.."

Aku melenguh saat tangan Yoongi meremas dadaku.

"Aku sedang memberimu kesempatan untuk jadi lebih dari temanku."

Aku terdiam.

"Ayo bersenang-senang."

"B-bagaimana dengan Eunha?"

"Eunha takkan tau jika kau tetap tutup mulut." Lalu bibirnya menyambar bibirku.

Dan semenjak kejadian itulah kami sering melakukannya. Dibelakang Eunha, tentu saja.

Flashback off

"Ughh... yahh terus Yoongi-ya." Aku mendesah nikmat merasakan kejantanan Yoongi mengoyak vaginaku. Ujungnya menabrak-nabrakrahimku.

"Ahh.. kau nikmat Nayeon-ahh.. f*ck you!!"

"Yahhh... akuhh akuhh akannn..."

"Bersamahhh..."

Yoongi mempercepat genjotannya. Membuat dadaku bergoyang keatas dan kebawah. Wajahnya yang berada tepat didepan dadaku merauh salah satu nipple ku.

"Arghhhh..." Desah kami bersamaan saat puncak nikmat datang menyerang. Sperma Yoongi memenuhi rahimku. Hangat, dan nikmat.

Kami terduduk berangkulan didepan loker.

Nafas kami masih memburu. Dan tubuh kami sama-sama menggelenyar oleh rasa nikmat.

Drttt drttt..

Ponsel Yoongi bergetar. Sebuah pesan masuk.

"Ah, mian. Aku harus pergi. Eunha mencariku."

Yoongi melepas rangkulannya pada tubuhku. Namja itu berdiri lalu merapihkan pakaiannya. Setelah menciumbibirku sekilas, ia pergi. Menemui Eunha, kekasihnya.

Aku tersenyum miris. Bagaimanapun, ia tetaplah teman sekelas ku. Tak lebih. Ia hanya teman sekelasku yang manis.

---

Cerita pertamaku! Jadi maklumi kalau masih berantakan ya...
Jangan lupa voteman nya!

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang