Part 20

2.7K 61 2
                                    

"Wae?" Bertanya sekali lagi, Yoongi mengerutkan keningnya. Namun Nayeon malah tersenyum, menunggingkan tubuhnya, lalu menurunkan kepalanya keselangkangan Yoongi yang terbuka lebar.

Menggengam penis pria itu, lalu mengecup ujungnya.

"Aku ingin 'bermain' dengan ini dulu".

Senyum Yoongi merekah, mengusap pelan kepala Nayeon. Pria itu terduduk dengan kedua telapak tangan sebagai penyangganya. "Aku suka kau yang sepeti ini, Sayang".

Nayeon mengocok milik Yoongi, merasakan tekstur keras tapi lembut yang sudah lama tak ia pegang ini. Mengecup ujungnya yang sudah mengeluarkan lendir,menjulurkan lidahnya, memainkan ujung itu dengan ujung lidahnya. Tangannya yang satu meremas batang pria itu, sedang yang lain meremas twinsballnya yang menggantung.

Membuat Yoongi mendongak, melepaskan desahannya.

Tangan Yoongi yang semula meremas sprei, beralih pada kepala Nayeon. Mencengkram rambut gadis itu, menekan kepalanya semakin dalam saat ia mengulum milik Yoongi.

"Argh~" Yoongi bangkit berdiri, membuat Nayeon mengikutinya. Gadis itu terduduk, bertumpu pada kedua lututnya.

Tangan Yoongi mencengkram mulut Nayeon, mendongakkan kepala gadis itu dengan mulut terbuka. Tangan satunya menuntun miliknya, masuk kedalam mulut Nayeon.

Menghisap milik Yoongi yang berada didalam mulutnya, tangan Nayeon mencengkram pantat pria itu. Sesekali meremasnya. Membuat Yoongi menyodokkan miliknya kedalam mulut Nayeon. Tangannya mencengkram rambutbelakang gadis itu, memaju-mundurkan kepalanya berlainan arah dengan sodokannya.

"Ahh~" Yoongi melepaskan miliknya dari mulut Nayeon, nafas gadis itu terlihat terengah.

"Aku tak mau mengeluarkannya dimulutmu, Sayang. Bukan disana, tapi disini". Tangan Yoongi meraba inti Nayeon.

Mendorong tubuh gadis itu agar kembali terlentang.Setelah menekuk kedua kaki Nayeon, membuat gadis itu mengangkang. Yoongi kembali mengambil ancang-ancang untuk memasukkan miliknya. Tangan pria itu menuntun miliknya masuk kedalam lubang kenikmatan Nayeon. Menggesekkan batangnya pada intinya Nayeon, dan-Lagi, Nayeon mendorong tubuhnya.

"Tidak!"

"Apa lagi, Sayang? Kau mau apa lagi?"

Nayeon beranjak dari atas tempat tidur.

"Aku belum minum pil pencegah kehamilan, Yoongi. Bagaimana kalau aku hamil?"

Gadis itu mengubek-ubek tasnya. Membuat Yoongi beranjak, memeluknya dari belakang, menghentikan apapun aktivitasnya.

"Memangnya kenapa kalau kau hamil? Kita bukan lagi remaja usia belasan tahun. Kita sudah dewasa. Jika kau hamil kita tinggal menikah. Aku sudah mampu membiayai hidup kita".

Nayeon berdecak, gadis itu membalik tubuhnya dan menatap Yoongi kesal.

"Kenapa katamu? Menikah? Hey! Yang benar saja. Aku tak mau hamil, Yoongi-ya! Belum saatnya. Dan jangan lupakan aku akan menikah dengan Joshua. Pikirkan perasaannya saat menikah dengan wanita yang mengandung benih pria lain!"

Darah Yoongi menggelegak mendengar nama Joshua disebut-sebut. Tangan pria itu mengepal. Sorotnya menatap Nayeon tajam. Membuat gadis itu mundur beberapa langkah. Begitupun dengan Yoongi, pria itu melangkah maju tiap kali Nayeon mundur. Sampai pada gadis itu terkungkung oleh tubuhnya dan tembok.

"Yoongi-ya, ada apa denganmu?"

Senyum miring menghiasi bibir Yoongi.

"Ada apa katamu? Kau membuat kesalahan Nayeon-ah. Menyebut pria lain saat keadaan kita akan bercinta. Kau harus dihukum".

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang