Epilogue

1.5K 45 0
                                    

Alunan musik menyambut kedatangan orang-orang keballroom hotel mewal dikawasan Cheongdamdong itu.

Seorang pria bersetelan jas dan celana hitam terlihat tampan dan serasi mengganti wanita cantik dan seksi yang mengenakan gaun merah menyala. Andai saja senyum pria itu menghiasi wajahnya, pasti pasangan itu akan tampak lebih serasi. Sayangnya senyum itu hanya tampak diwajah sang wanita.

Berderet-deret makanan dan minuman tersaji dalam puluhan meja yang tersedia, ada pula kursi yang mengelilingi meja berbentuk lingkaran untuk tempat para tamu melepas penat dan menikmati hidangan.

Resepsi pernikahan itu terlihat mewah dan elegan dengan nuansa peach didalamnya. Segelintir wartawan sibuk mengabadikan dekorasi yang ada, sebelum sang pengantin menampakkan diri. Tak peduli dengan makanan dan minuman yang tersedia, hanya mengambil kesempatan sebanyak-banyaknya atas kebaikan sipengantin yang membolehkan mereka mengabadikan moment itu.

Musik berganti membuat seluruh tamu undangan mengganti pandangan mereka kedepan, begitu pula dengan pria bersetelan jas hitam dan wanita bergaun merah disampingnya. Rombongan pengantin dan keluarganya tampak memasuki ballroom tersebut.

Semua mata terpanah dan terpesona akan kecantikan dan ketampanan pengantin itu.Sang mempelai wanita menggerai rambutnya yang sewaktu pemberkatan tadi ia sanggul. Gaun pengantin yang saat pemberkatan tadi berwarna putih gading, kini telah berganti warna peach, tanpa lengan. Satu tangannya membawa buket bunga, sedang yang lain tersemat dilengan sang suami. Cincin mas putih yang simple dan elegan melingkari jari manis kanannya, begitu pula dengan sang suami. Sedang sang pria, terlihat gagah dan tampan dengan tuxedo berwarna senada dengan mempelai wanitanya. Begitu pula para keluarga.

Gemuruh tepuk tangan terdengar, saat pembawa acara memulai resepsi itu, yang tak lain adalah teman segrup dari mempelai pria, Kim Taehyung dan Park Jimin.

"Apakah ada yang ingin menyumbang lagu?"

Pertanyaan itu menimbulkan bisik-bisik dari para tamu, hingga sebuah tangan mengacung mengganti bisikan menjadi gemuruh tepuk tangan.

Nayeon -mempelai wanita- meremas tangan suaminya -Yoongi- saat melihat seseorang yang menawarkan diri tak lain adalah pria berjas hitam tadi, Joshua.

Mengusap punggung tangan Nayeon, Yoongi memberi gadis itu senyum menenangkan. "Tak apa"

Musik mulai mengalun dan suara Joshua mulai terdengar indah dan harmoni, membuat Nayeon harus susah payah menelan ludahnya karena lagu yang pria itu nyanyikan adalah lagu cinta yang dulu sering ia nyanyikan untuk Nayeon.

Mata Joshua terpejam, menghayati lagunya. Seluruh kenangannya bersama Nayeon menelesak memenuhi memori pemuda itu, membuatnya membuka mata dan bertemu dengan bola mata wanita yang sangat dicintainya itu. Tanpa dapat ia cegah, sepanjang lantunan musik dan syair lagu yang ia nyanyikan matanya tak pernah lepas dari Nayeon, membuat Yoongi meremas tangan Nayeon kuat dan mengalihkan wajah istrinya agar tak bersitatap dengan Joshua.

Ditempat lain sana, seorang wanita bergaun merah yang tadi menemani Joshua merasakan nyeri dalam dadanya melihat pemandangan yang tersuguh didepan. Wanita itu menyentuhkan jari lentik keujung matanya, menghapus airmata sebelum jebol dan meluncur merusak make upnya.

Musik berhenti, gemuruh tepuk tangan mengiringi langakah Joshua kembali ketempatnya dimana tadi ia bersama wanita bergaun merah itu.

Para tamu mulai maju, menghampiri pengantin untuk mengucap selamat dan sekedar bersalaman.

Seorang pria kecil berusia tiga tahun yang mengenakan jas biru berlari menghampiri Yoongi. Pria kecil itu memeluk kaki Yoongi,membuat pria itu tertawa dan mengangkatnya kedalam gendongan. Tangan kecilnya menepuk-nepuk pipi Yoongi, membuat pria itu terkekeh dan menciumi pipi bocah kecil dalam gendongannya.

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang