Part 6

3.6K 78 5
                                    

Yoongi mendudukan dirinya dibangku taman depan apartemen pria itu. Peluh membasahi tubuhnya sehabis berlarian, sekedar olahraga dan menyegarkan pikiran.Diteguknya air mineral yang tadi ia beli, menimbulkan jakunnya naik turun membuat para wanita yang berjalan menengoknya berkali-kali.

Yoongi tersenyum, jikalau ada Nayeon pasti yeoja itu sekarang sedang mengomel dan membujuk Yoongi untuk pulang dengan cara apapun. Ia tak suka melihat para yeoja memperhatikan Yoongi.

Yoongi meruntuki dirinya saat menyadari kalau lagi-lagi otaknya memikirkan yeoja itu. Sudahlah, mereka sudah berakhir. Dan gadis itu sendiri yang menginginkannya.

Yoongi beranjak, melangkah gontai kembali ke apartemennya. Walau sudah ditepis berkali-kali, otaknya selalu menghubungkan setiap kejadian dengan kenangannya bersama yeoja itu.

Yoongi mengernyit saat menemukan seseorang didepan pintu apartemennya. Orang itu tersenyum sumringah melihat sosoknya, dan berlari menyongsongnya dengan pelukan erat. Tak peduli akan seragamnya yang mungkin saja akan bau terkena keringat Yoongi.

"Eunha-ya, lepaskan!" Yoongi mendorong tubuh Eunha pelan, tapi gadis itu tak berkutik justru semakin memeluk Yoongi erat.

"Kau bisa bau terkena keringat ku".

"Shireo, aku suka aroma mu".

Deg.. kata-kata itu. Kata yang sama yang pernah diucapkan oleh...

"Ayo berangkat sekolah bersama".

Yoongi merasa pening dikepalanya. Otaknya dengan kurang ajar terus memutar memori dengannya.

"Aku tak enak badan. Kau berangkat sendirilah". Dengan sedikit kekuatan, Yoongi melepaskan tubuh Eunha. Lalu tanpa menoleh, pria itu masuk kedalam apartemennya. Meninggalkan Eunha sendirian dengan sejuta pertanyaan dan kebingungan diotak yeoja itu. Ada apa dengan Yoongi? Apa ia membuat kesalahan? Kenapa Yoongi seperti itu? Ini pertama kali Yoongi menolaknya dan berlaku kasar padanya.

---

Yoongi membuka pintu kamarnya dan merebahkan diri dikasur empuk king size miliknya.

Aku suka aromamu.

Kalimat itu kembali berputar diotaknya. Menyisakan memorinya dengan seseorang yang akhir-akhir ini membuatnya susah tidur. Padahal tidur adalah kegiatan favoritenya setelah bercinta dengan... ah sudahlah..

Yoongi membenamkan kepalanya di tumpukan bantal yang ia buat. Mencoba menenangkan dan mengosongkan pikirannya. Tapi lagi-lagi, yang datang justru kenangannya dengan yeoja itu...

Flashback

"Yoongi-ya, lepaskan!" Nayeon berseru saat tubuh penuh peluh Yoongi memeluknya dari belakang. Namja itu habis olahraga.

"Shireo". Seru Yoongi dengan nada manja dan justru semakin memeluk Nayeon erat.

Nayeon tak mampu menahan senyumnya, jarang sekali Yoongi bersikap manis seperti ini.

"Nanti baju ku bau, bodoh!"

"Bilang saja kau bergairah mencium aromaku".

Pipi Nayeon memerah mendengar ucapan frontal Yoongi.

Hening. Mereka sama-sama menikmati kehangatan dari pelukan yang mereka lakukan.

"Aku merindukanmu". Lirih Nayeon. Sudah satu minggu mereka tak bertemu. Yoongi pergi berlibur bersama Eunha dan keluarga gadis itu.

"Maafkan aku, aku lebih merindukanmu". Yoongi memutar tubuh Nayeon menghadapnya dan membawanya kembali ke dekapannya.

Nayeon melingkarkan tangannya keleher Yoongi. Kepalanya menelusup kedada pria itu, menghirupnya dalam-dalam, mencari ketenangan dan kenyamanan.

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang