Part 7

3K 73 4
                                    

Joshua memutuskan kembali keapartemen Nayeon. Pria itu terlalu khawatir, ia tak bisa meninggalkan Nayeon sendiri dalam keadaan demam seperti itu.

Joshua mengendarai motornya dengan kecepatan penuh. Ingin ia segera sampai dan menjaga gadis itu disampingnya.

Begitu sampai, pria itu langsung berlari menuju apartemen Nayeon. Ia sudah tau code nya, 19930309 , entah apa maksudnya itu.

Langkah Joshua terhenti saat membuka pintu apartemen Nayeon. Pria itu, mendengar suara-suara...

"Ahhh ahh ahh".

"Enghhh ouhgg uhhhh".

"Yoongi-ya.. yahh terusshh".

"Nghh".

Deg

Joshua merasakan nyeri didadanya. Dengan perlahan, namja itu memasuki apartemen Nayeon, sekedar untuk meyakinkan apa yang ia dengan, dan pemandangan yang ia dapat membuat dadanya seperti dihantam beban ratusan ton.

Nayeon sedang berdiri membelakangi Yoongi, gadis itu bertumpu pada tembok. Dan Yoongi sedang asyik mengeluar-masukkan miliknya kelubang Nayeon dari belakang, tangan pria itu meremas dada Nayeon. Tubuh mereka sama-sama telanjang dan terguyur peluh.

Perlahan, Joshua memundurkan langkahnya dan meninggalkan apartemen itu.

Apa ia dibuang oleh Nayeon?

---

Yoongi menatap gadis yang berlarian kecil kearahnya. Senyum gadis itu tampak sumringah.

"Maaf terlambat, apa kau menunggu lama".

Namja itu tersenyum kecil dan menggeleng pelan.

"Kita mau kemana? Apa kita akan kencan?"

'Maaf' batin Yoongi. Mungkin sebentar lagi ia akan membuat wajah itu sedih.

"Yoongi-ya, waeyo? Kenapa menatapku seperti itu?" Gadis itu memicingkan satu matanya.Yoongi menghela nafas. Di mantapkannya dirinya untuk mengucap kalimat itu.

"Eunha-ya. Mari kita sudahi hubungan ini. Aku ingin putus".

----

Aku sudah melakukannya- Isi pesan Yoongi pada Nayeon.Namja itu merebahkan dirinya. Antara lega, senang, namun juga khawatir.

Ia takut...

Drtttt drttt..

Ponsel Yoongi bergetar, menampilkan sederet angka tak dikenal.

"Yoboseoyo?"

"..."

"Ye, saya kesana segera"

---

Nayeon melangkah menuju kelasnya. Gadis itu sudah tak sabar bertemu dengan Yoongi.

"Nayeon-ah".

Nayeon membeku ditempatnya. Suara itu, astaga, apa yang harus Nayeon katakan padanya. Karena kedatangan Yoongi kemarin, membuatnya lupa pada orang ini.

"Joshua-ya".

Joshua tersenyum manis.

"Bagaimana keadaanmu? Maaf kemarin tak dapat datang lagi, aku mendadak ada urusan. Demam mu sudah sembuhkan?" Joshua menyentuhkan tangannya kekening Nayeon yang dibalas anggukan oleh sang gadis.

"Joshua, aku-"

"Jangan katakan apapun. Ya sudah, aku kekelasku dulu. Maaf tak bisa mengantarmu kekelas".

Joshua berlalu dari hadapan Nayeon setelah mengacak rambut gadis itu pelan. Membuat Nayeon tertegun. Apa mungkin Joshua mengetahui sesuatu?

---

Yoongi menatap seorang gadis yang terbaring lemah didepannya. Selang infus terpasang ditangan gadis itu.Jung Eunha. Saat Yoongi memutuskan hubungan mereka gadis ini memang hanya mengangguk, tak membantah, dan langsung pergi.

Tapi, begitu sampai dirumah, gadis ini dengan nekatnya berencana memutuskan urat nadinya sendiri.

Sebenarnya Yoongi sudah tau akhirnya akan seperti ini. Jauh sebelum Nayeon memintanya, ia sudah pernah memutuskan Eunha. Tapi berakhir seperti ini.

Dan itu hal yang Yoongi takutkan kemarin. Sekarang apa yang harus ia lakukan. Haruskan ia menulikan diri dan pura-pura tak melihat keadaan Eunha yang seperti ini? Atau haruskan lagi-lagi ia mengorbankan perasaannya dan Nayeon? Apa yang harus ia lakukan?

---

"Joshua ikut saja. Kami akan mengengok Eunha".

Eunha masuk rumah sakit. Yoongi tak berangkat. Apa sekarang namja itu ada disana menunggui Eunha. Tapi Yoongi bilang ia sudah memutuskan Eunha. Nayeon terus berkutat dengan pikirannya. Tanpa ia sadari, Joshua sudah menuntunnya keparkiran, menuju rumah sakit tempat Eunha dirawat

---

Yoongi tak mampu menahan lagi tatapan Nayeon yang sedari tadi menghujamnya. Namja itu berpamitan keluar kamar rawat Eunha dan mengirim pesan pada Nayeon.

-Temui aku diluar-

Nayeon beranjak keluar setelah melepas genggaman Joshua pada tangannya. Yeoja itu masih menatap Yoongi tajam saat mata mereka bertemu.

Dengan isyarat, Yoongi menyuruh Nayeon mengikutinya. Sampai mereka tiba ditempat yang cukup sepi untuk berbicara.

Rooftop rumah sakit.

"Kau bilang sudah memutuskannya".

Todong Nayeon langsung. Membuat Yoongi menghela nafas frustasi.

"Kau lihat keadaannya, Nayeon-ah. Aku sudah mengatakannya, dan dia dia..."

"Tak bisakah kita egois, Yoongi-ya?"

"Nayeon-ah..." Yoongi menatap Nayeon sayu. Tapi tatapan yeoja itu tetap keras.

"Tak bisakah kau kembali padaku tanpa akuharus memutuskan Eunha? Kau lihat sendirikan keadannya?"

Nayeon merasa nyeri di ulu hatinya. Yeoja itu memalingkan wajahnya dan tersenyum miris.

"Aku tak mau jadi yang kedua lagi, Yoongi-ya. Kau tak tau seberapa sakitnya". Mata gadis itu menatap Yoongi tajam. Lalu tubuhnya berbalik dan meninggalkan Yoongi sendiri disana.

"Argghhhh...!!!" Teriak Yoongi frustasi.

-TBC-

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang