Part 4

3.3K 81 2
                                    

Nayeon merasakan sesuatu yang basah mengenai wajahnya. Lalu, sesuatu itu mengalir menjadi sebuah titik-titik. Apakah... hujan?!

Nayeon membuka matanya dan duduk dengan gelagapan, tanpa peduli selimutnya melorot dan mempertontonkan tubuh telanjangnya.

"Hahaaa...." Gelak tawa itu membuat mata Nayeon beralih. Dilihatnya Yoongi tengah tertawa terpingkal-pingkal dengan satu tangan memegang gayung.

"Yakk!! Yoongi-ya!!"  Mendengar teriakan Nayeon, Yoongi langsung berlari keluar kamar. Namja itu sudah tau apa yang akan terjadi.

"Yoongi-ya!! Awas kau!!" Benar saja, gadis itu tanpa peduli akan ketelanjangannya berlari mengejar Yoongi. Tangannya meraih gayung yang ada ditangan Yoongi, lalu memukulkannya pada tubuh namja itu.

"Menyebalkan menyebalkan menyebalkan!!"

"Yakk yakk!! Appoyo~" Yoongi berpura-pura kesakitan. Namja itu terduduk dan menundukkan kepalanya. Membuat Nayeon khawatir. Gadis itu melempar gayung yang ada ditangannya dan berjongkok didepan Yoongi. Tangannya terulur mengusap kepala Yoongi.

"Sakit? Mian!"

Yoongi mendongak dengan bibir yang dipoutkan. Tapi detik berikutnya, bibir itu berubah menjadi seringaian jahil, membuat Nayeon bergidik ngeri. Namja itu mengangkat tubuh Nayeon, membuat sang gadis berteriak meronta.

"Kena kau!"

"Yakk, lepaskan Yoongi-ya!"

Byurrr...

Tubuh Nayeon dibantingnya kedalam bathup yang telah penuh dengan air.

"Mandi sekarang!" Ucap Yoongi dengan kedua tangan berkacak pinggang. Lalu namja itu berbalik, tapi langkahnya tertahan karena Nayeon menarik tangannya, membuat Yoongi terhuyung dan ikut terjebur kedalam bath up itu.

"Yakk yakkk Nayeon-ah!! Aku sudah mandi!!"

"Apa peduliku?!" Nayeon mendorong Yoongi semakin dalam dan menduduki paha namja itu, membuat seluruh pakaiannya basah kuyup.

"Yakkk!!"

"Haha..."

Yoongi mencebikkan bibirnya melihat Nayeon yang tertawa puas, membuat gadisitu menjulurkan lidahnya mengejek, dan dibalas dengusan sebal oleh sang namja. Detik berikutnya, mereka saling berpandangan, dan gelak tawa pecah diantara mereka.

---

"Nayeon-ah, Nayeon-ah." Nayeon menengok kebelakang kursinya.

"Emm?"

"Ini, bagaimana caranya?" Itu Eunha. Gadis itu mengulurkan bukunya, meminta diajari oleh Nayeon.

"Oh, seperti ini." Nayeon mulai mengajari Eunha. Membuat gadis itu mengangguk dan tersenyum penuh terima kasih. Nayeon kembali berbalik kedepan. Kedua tangannya saling meremas. Oh, andai Eunha tau apa yang sudah ia perbuat dengan kekasih gadis itu, mungkinkah ia akan bersikap sebegitu ramah seperti tadi pada Nayeon? Mungkinkah ia akan tersenyum sebegitu tulusnya pada Nayeon?

"Sayang, ayo kekantin."

"Shireo. Aku sedang malas."

"Wae?"

"Diet."

"Dengan badan sekecil ini? Ck, kau sudah cukup bagus sekarang. Ayo temani aku kekantin."

"Shireo."

"Jebal, eoh? Sayang.. jebal jebal jebal."

Nayeon meneguk salivanya. Ia meruntuki pembagian bangku yang selalu diputar tiap minggu. Lihatlah, ia harus mendengar kemesraan Eunha dan Yoongi setiap saat. Semoga minggu depan cepat datang.

"Nayeon-ah!!"

Nayeon melonjak kaget saat seseorang menggebrak mejanya. Gadis itu mendongak dan menemukan Joshua yang sedang tersenyum lebar didepannya. Namja itu mengulurkan sebuah novel.

"Untukmu."

Nayeon mengerutkan keningnya. Bingung.

"Kau suka baca novelkan? Ini untukmu. Gratis."

Gadis itu tetap diam.

"Aish, baiklah. Aku meminjankannya untuk waktu yang tak terbatas. Cah, ambillah."

Nayeon tersenyum lebar, lalu menerima novel itu. Tapi sebuah tangan terlebih dahulu mendahuluinya. Yoongi.

"Dari pada kau membaca buku seperti ini, lebih baik kau belajar."

Yoongi mengamati novel ditangannya.

"Ambil kembali. Nayeon tak membutuhkannya."

Joshua menggeram kesal saat Yoongi melempar novel itu secara kasar padanya.

"Yoongi-ya, ada apa dengan mu? Kenapa kau ikut campur urusan orang?" Sela Eunha tiba-tiba, membuat Yoongi salah tingkah ditempatnya.

"Tidak. Sudahlah, ayo pergi." Namja itu berlalu. Membuat Eunha mengernyit bingung. Gadis itu membungkuk sebelum menyusul sang namja.

"Maafkan aku." Gumamnya.Nayeon tersenyum kecut. Gadis itu menatap Joshua.

"Jangan tatap aku seperti itu".

"Maafkan aku. Kurasa ucapan Yoongi benar".

Joshua tersenyum miris.

"Sudah kuduga kau akan mengatakan hal itu".

---

"Aku tak suka kau dekat-dekat dengan Joshua".

Nayeon mendongak, matanya bertemu dengan bola mata Yoongi.

"Asal kau tau dia menyukaimu."

Gadis itu kembali menunduk, menyenderkan kepalanya pada dada Yoongi.

"Aku tau".

"Nayeon-ah, dengarkan aku". Yoongi mengangkat tubuh Nayeon kepangkuannya. Membuat mereka saling berhadapan.

"Jangan dekat-dekat lagi dengannya, eoh?" Nayeon mengangguk.

"Acuhkan dia mulai sekarang". Kembali mengangguk.

Yoongi tersenyum, lalu memeluk Nayeon. Tangan namja itu mengusap punggung sang gadis. Secara perlahan menyingkap baju Nayeon, mencari kaitan bra gadis itu dan melepasnya.

Tangan Yoongi beralih ke tubuh depan Nayeon, mengusap perutnya, lalu naik ke payudaranya. Mengusapnya, memelintir, dan sesekali memijitnya.

"Nghhh". Desah Nayeon tak tertahankan. Dapat ia rasakan, penis Yoongi yang ia duduki mulai mengeras.

"Yoongi-ya."

"Emm?"

"Boleh aku bertanya?"

"Emm?"

"Kau lebih memilih aku atau Eunha?"

TBC...

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang