Part 25

1.5K 43 0
                                    

Kamar mewah bernuansa putih itu dipenuhi lenguhan dan desahan. Terik matahari yang mengintip dari jendela yangterbuka tak mampu menarik kedua sejoli yang tengah bergelung nikmat diatas kasurberukuran King milik sipemuda. Desiran angin yang masuk membelai tubuh mereka, mengalirkan energi untuk tak menghentikan aktivitas nikmat yang telah mereka lakoni. Sprei putih yang dulunya licin -karena baru diganti sang pemilik- kini sudah kusut, menjadi tempat pelampiasan nikmat dengan diremas oleh dua sejoli yang tengah dimabuk cinta dan hasrat itu. Selimut yang juga berwarna putih itu sudah teronggok dibawah bersama pakaian mereka, berserakan tak beraturan.

Desahan itu tak pernah berhenti. Entah sudah berapa kali puncak mereka raih, hingga sang surya kini hampir tenggelam. Benar-benar dipenuhi semangat dan tenaga.Malam merayap, bersamaan dengan sodokan sang pria yang semakin keras. Ia mengejar puncaknya. Sang gadis sudah tergolek lemas, pasrah akan apa yang prianya lakukan. Bibirnya terbuka, mengeluarkan desahan kecil karena pergerakan sang pemuda yang belum berhenti. Oh tidak, kalau seperti ini ia bisa orgasme lagi.

Nafas gadis itu memberat saat hasrat benar-benar telah melingkupinya. Pinggulnya ikut bergoyang berlainan arah dengan sipemuda. Pertemuan dua kelaminitu menghasilkan bunyi kecipak yang mampu menambah hasrat, karena lubang sang gadis yang telah dipenuhi oleh cairan nikmat.

"Arghhh..." Pemuda itu menjerit tertahan saat miliknya dijepit semakin kencang. Demi apapun ini nikmat, dia menyukainya dan ingin setiap saat seperti ini. Jika diperbolehkan, ia takkan menghentikan gerakan ini dan akan selalu menyemayamkan miliknya dalam lubang itu. Hebat sekali, lubang sekecil itu dapat membuatnya luluh lantak. Astaga.

"Akhh... Akuhh" Desah sang gadis. Iapun hampir sampai.

"Bersama"

Sipemuda semakin nafsu mensodokkan miliknya. Lubang sang gadis terasa semakinlicin, hangat, basah, dan kencang. Memijit miliknya semakin nikmat, membuat miliknya semakin membesar dan mengeras, mengeluarkan urat-urat keperkasaan, dan siap menyemburkan cairan hangat.

Byurrrr

"Arghhh"

"Oughhhh"

Masih dengan kelamin yang menyatu, sipemuda bergeser disamping gadisnya, membawanya kepelukan hangat dan erat. Mulut mereka sama-sama terbuka, masih merasakan denyutan dan gelenyar nikmat dibawah sana. Tubuh mereka seakan lemas, luluh lantak oleh kenikmatan.

"Kau hebat, Sayang". Ucap Yoongi -si pemuda-, tangannya mengelus kepala Nayeon -si gadis-.

"Istirahatlah dulu, setelah itu kita melakukannya lagi sambil mandi. Lalu keluar mencari makan. Setelah itu kuantar kau pulang" Ucap Yoongi lagi, tangannya mengelus punggung telanjang Nayeon, laluberalih kepantat gadis itu.Nayeon mengernyit. "Lagi?"

"Emm"

"Apa kau tak lelah?"

Tangan Yoongi kini bermain dibelahan pantat Nayeon, mencari lubangnya dan menusuk-nusuknya menggunakan jari.

"Kenapa? Kau lelah? Kalau iya kita tak perlu melakukannya"

"Dan kau akan menggodaku dan sama sekali tak menyentuhku dengan alasan kelelahanku. Tak akan"

Yoongi terkekeh. Telunjuknya masih menusuk-nusuk lubang belakang Nayeon, sedang jari lainnya mengusap daerah sekitar lubangnya, membuat Nayeon tanpa sadar mendesah.

"Sayang, kau menggodaku?"

"Kau yang menggodaku! Lihat apa yang tanganmu itu lakukan!"

Yoongi tergelak. Pria itu merasakan akhir-akhir ini selama bersama Nayeon ia menjadi lebih mudah tertawa.

"Ini terasa mudah dimasuki. Apa kau sering melalukannya disini?"

Nayeon terdiam.

"Katakanlah. Aku tak apa"

APOLOGY (SUGA X NAYEON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang