#10 - pick her up

17.4K 1.8K 37
                                    

Prilly melangkah ke luar gerbang sekolahnya sambil mengunyah setangkup sandwich yang selalu ia bawa.

"Prill, lo pulang sama supir?" Tanya Ichel setelah sudah di depan gerbang.

"Iya nomnomnyam," jawab Prilly sambil mengunyah sandwich-nya yang malah bikin ngomongnya gak jelas.

"Telen dulu, kek!" Perintah Ichel seraya memutar bola matanya.

"Iya, ih! Udah, nih. Gue nggak tau pulang sama siapa, supir lagi dipake Mommy. Mau nganter Mom, Dad, sama Echa -adek Prilly- buat balik lagi ke rumah. Udah 3 hari mereka di apart gue," jelas Prilly yang dibalas anggukan Ichel.

"Eh, tapi, gue pulangnya sama siapa dong?" Pikir Prilly setelahnya. Ia melirik Ichel yang sibuk sendiri sama hpnya.

"Chel! Lo, mah!" Dengus Prilly. Ichel masih aja ngacangin Prilly.

"Kayaknya temen gue yang satu ini emang congean kali, ya?" Gumam Prilly sambil menghentakkan kakinya.

Tak lama, datanglah seseorang dengan motor CBR-nya. Wajahnya nggak terlalu jelas karena orangnya pake helm. Tapi yang pasti, dia cowo.

Ichel melirik Prilly sekilas sambil terkekeh. "Eh, gue duluan ya!" Ichelpun ngibrit seketika.

"Icheeel!" Teriak Prilly. Tapi percuma juga, sih. Ichelnya udah kabur juga, tuh, sama ojeknya.

Cowo tadi membuka helmnya dan menunjukkan wajah juga rambut yang agak acak-acakkan, tapi keliatan cool.

"Naik," Cowo itu memerintah dengan serius.

"Ali? Lo-- kok? Tau sekolah gue?" Pertanyaan Prilly emang dodol banget! Ya jelas, Ali tau karena kan pernah sparing di sekolah Prilly.

"Mau gue anter pulang gak?" Tanya Ali to the point.

"Mau nggak, ya?" Pikir Prilly. Cewe itu memetik bunga hias di pinggir pagar dan memetik kelopak bunganya satu persatu.

"Mau nggak, mau nggak, mau... nggak, mau?!" Petikan terakhir jatuh pada kata 'mau'. Ali menggeleng sambil terkekeh pelan ngeliat tingkah bocah sekaligus konyolnya Prilly.

"Kata bunga itu, mau. Eh! Tapi tunggu, gue itung kancing baju gue dulu," ucap Prilly langsung meniti kancingnya.

"Stop, ya! Ubanan gue nunggu lo begitu terus dari tadi. Mending nggak usah, deh." Ali menyalakan mesinnya, siap untuk berangkat, "Nggak ikut, kan? Yaudah, bye--"

"Eh, eh! Iya, ikut!" Prilly langsung berjingkrak menaikki motor gede Ali. Sumpah, anceman Ali mempan banget! Yaa, kalo dipikir-pikir. Lumayan, lah dapet tebengan. Daripada Prilly harus nunggu bus sekolah yang datengnya seabad.

"Pake nih hoodie gue. Nanti lo masuk angin," Ali menyodorkan hoodie abu-abu polos yang wanginya tuh enak banget. Prilly sampe penasaran, Ali tuh pake parfum apa, ya?

Prilly meraih hoodie Ali dan memakainya. Alipun melajukan motornya dengan kecepatan wajar. Biasanya, sih, cowo-cowo modus itu pasti bakalan ngebut biar dipeluk! Tapi Ali? Enggak sama sekali.

Prilly mencolek Ali yang sibuk mengendarai motornya.

"Lo pake parfum apa sih, Li?" Akhirnya, Prilly nanya itu juga.

"Pertanyaan lo tuh gak penting ya, Prill?" Ali tertawa pelan.

"Kenapa gak nanya, 'Ali, lo mau gak jadi gebetan gue?'" Prilly memutar bola matanya mendengar ocehan ngawur Ali.

"Ck. Masa cewe yang ngajak jadi gebetan? Mana ada?!" Ketus Prilly.

"Ooh, jadi kalo gue ajakkin mau gitu, ya?" Ali menyeringai.

Prilly menepok jidatnya, salah lagi deh gue.

"Sindrom pede lo kayaknya udah stadium berat deh, Li. Nggak mau cek ke RSJ dulu?" Balas Prilly asal, sementara Ali malah ketawa ngakak.

"Jangan, kalo ke RSJ ntar dokternya malah ngira lo yang gila." Balas Ali nggak mau kalah.

Huft. Mending gue diem, deh. Percuma ngomong sama Ali. Batin Prilly.

Setelah sekitar 20 menit, mereka sudah sampai di lobby apartment. Prilly turun dari motor, dan menunggu Ali untuk memarkir motornya.

"Lo nungguin gue?" Tanya Ali sambil melempar kunci motornya. Niatnya sih, pengen gaya. Tapi ujungnya, ntu kunci motor malah jatoh ke pinggir selokan. Untung kaga nyemplung.

"Kebanyakan gaya, sih!" Prilly menoyor kepala Ali. "Terus, siapa juga yang nunggu lo. Nih, gue cuma mau ngasih ini!" Prilly menyerahkan uang goceng ke Ali.

"Makasih ya, Bang Ojek!" Ucap Prilly kemudian langsung ngacir.

Ali tersenyum lantas menggelengkan kepalanya.

"Dikira gue ojek kali, ya? Mana ada ojek sekeren gue? Tapi lumayan sih, buat beli gorengan," Ali terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Ngeliat tingkah Prilly tuh, lucu. Beda dari yang lain. Nggak tau malu, bisa. Nggak tau diri, juga bisa. Emang ada-ada aja kelakuan tu bocah.

[•][•][•]

a/n

namanya juga ali-prilly. kadang akur, kadang enggak.

ohya, ini emang sengaja blm dibikin konflik ya :) thanks.

satu lagi, aku update setiap hari sabtu/minggu aja. udah mulai banyak tugas sekolah soalnya. kalo ga update sabtu/minggu? berarti aku lg berhalangan.

fyi, ini akun ku yg xifastories ganti username yaa jadi fanta-sy, biar kalian ga bingung aku kasih tau disini :)




Jakarta,
10 Januari 2016

Youtubers In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang