Prilly memasuki kamarnya dengan makeup yang sudah hancur nggak karuan. Dan Prilly nggak peduli soal itu. Yang ia pedulikan saat ini adalah perasaannya. Sekarang Prilly baru nyadar; kalau Prilly sayang Ali. Gengsinya yang terlalu besar membuatnya menghambat segalanya.
Ia merangkak ke kasurnya dan melipat kakinya dan menangis di tekukan kakinya itu.
"Gue nyesel. Tapi gue juga kesel sama Ali. Gue ngaku... Gue sayang sama dia," gumam Prilly di tengah isakannya.
Matanya membengkak, hidungnya memerah dan mukanya pun merah.
Namun, ponselnya berbunyi. Membuat tangisannya sedikit reda saat melihat caller ID yang terpampang.Prilly menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Mencoba menetralkan suara yang serak.
"Halo?" Kata Prilly dengan suara serak.
"Happy birthday Ily sayang... Maaf mama nggak bisa kesana sekarang. Besok mama ke apartemen kamu, ya?"
Prilly tersentak kaget. Hari ini.. Gue ultah? Batinnya. Ia melihat tanggal hari ini di smartphonenya. Terlihat tanggal 23 April.
"Bahkan, gue lupa sama hari ulang tahun gue sendiri karena Ali," pikirnya.
"H-hah? Iya makasih, Ma. Nggak usah, gapapa. Prilly gapapa kok sendiri kayak gini," jawab Prilly masih dengan suaranya yang serak.
"Suara kamu.. Kenapa, Pril? Kamu baik-baik aja kan?"
"Nggak papa. Prilly ga kenapa2, Ma. Gak usah khawatir."
"Beneran?" Tanya Mamanya ragu.
"Hmm, beneran. Yaudah, Prilly tidur dulu ya, ngantuk nih."
"Goodnight, sayang."
Sambungan pun terputus.
Prilly berharap, ada satu orang terdekatnya yang ngucapin ulang tahun. Walaupun telat, tapi Prilly pasti seneng banget. Sampe ichel pun, lupa atau mungkin sengaja gak ngucapin karena masih kesal sama Prilly. Nobody knows. Dan ini bakal menjadi the worst birthday ever buat Prilly. Orang-orang, biasanya merayakan sweet seventeenth party, berbeda dengan Prilly yang malah galau.
Setelah itu, dia tidur dengan muka kusut dan mata sembab. Udah gak peduli lagi sama penampilannya.
"Happy Birthday, Prilly," gumamnya pada dirinya sendiri sebelum tidur.
[•][•][•]
Prilly mengerjapkan matanya saat melihat ada cahaya lilin yang menerangi kamarnya. Ia mengucek matanya pelan, dan menoleh ke jam digitalnya.
00.00 am
"Jam 12 malem?" Gumam Prilly setengah sadar.
Prilly menoleh ke sekitarnya. Sudah terhias cahaya lilin cantik berwarna-warni di kamarnya. Dan kamarnya yang masih gelap terlihat sangat indah karena cahaya lilin yang meneranginya, seperti disulap. Di atas nakas, ada lilin berwarna paduan pink, ungu dan biru bertuliskan PL17. Ia tersenyum tipis.
Ia mengerutkan dahinya. "Prilly Latuconsina 17, maksudnya?"
Namun, rasa penasarannya menyeruak. Prilly mengikuti arah lilin-lilin yang berbentuk love itu. Tidak hanya lilin, tapi di lantainya pun terhias balon-balon kecil berpola polkadot. Ada juga balon yang digantung di gordennya. Sepertinya, itu semua menunjukan something yang Prilly gak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youtubers In Love
Fanfiction"Haii! Ketemu lagi sama Prilly Latuconsina, kali ini aku mau room tour...." Upload! Gadis itu tersenyum puas. Ia mengecek comment dari para viewersnya. Matanya terfokus pada satu comment yang menyebalkan. Aliando Syarief: alay. channel gak mutu. T...