"Psst, woy! Nomer 1 dong!" Bisik Ali berusaha mendapatkan jawaban. Liat aja, kertas jawaban Ali masih bersih, suci tanpa noda. Masih perawan ting-ting.
Yak. Inilah suasana kelas Ali kalo lagi ulangan Matematika. Hening, mencekam, penuh hasrat ingin nyontek. Belom lagi, guru Matematikanya yang terkenal galak alias killer.
Ali tuh sekarang bagaikan lirik lagu Isyana. Seribu satu cara kita lewati tuk dapatkan semua jawaban ini. Susah nyonteknya, bor!
"Eh, si tai! Kok nggak ada yang ngasih gue contekan?" Gerutu Ali. Sampai Bu Jean —guru Matematika, membetulkan posisi kacamatanya untuk melihat keberadaan murid kesayangannya. Maksud murid kesayangan adalah murid yang spesial karena paling tengil dan terkenal sering nyontek.
"Eh, Ibu? Pakabar, Bu?! Makin cantik aja, lah." Ucap Ali cengengesan saat mendapati Bu Jean menatapnya tajam.
"Kerjain sendiri, ya! Nggak ada yang nengok kanan nengok kiri, percaya diri aja." Sindir Bu Jean. Tepatnya sih, nyindir Ali.
"Ya Allah, ini gue gak dapet hidayah apa? Tiba-tiba ada cahaya ilahi yang nunjukkin gue jawaban, kek," gumam Ali asal-asalan.
"Sst... Tono! Mana sini lempar kertasnya!" Oh, ternyata. Ali belum menyerah.
Yes! Akhirnya, satu gumpalan kertas contekan mendarat mulus di meja Ali. Ali tersenyum puas kemudian membuka isi kertasnya:
KERJAIN SENDIRI.
Tai.
Gue kira kertas contekan.
"Tono pelit, ah. Gak setia kawan lo!" Rutuk Ali.
Target selanjutnya: Rassya.
Pasti anak itu ngasih jawaban. Keliatannya aja, lagi serius banget dia.
"Rassya, kertas." Bisik Ali ke arah depannya karena Rassya duduk di depan Ali. Rassya yang mengerti langsung melempar kertas kecil ke Ali.
Nah, ini baru kertas jawaban beneran. Rassya dah, ah. Lopyu banget!
PLAK!
Penggaris kayu panjang berbunyi keras tepat di meja Ali. Fix, ini sih senjata Bu Jean banget.
Ali mendongak pelan, mendapati Bu Jean dengan wajah sangarnya. "Kertas apa itu, Ali?"
"Anu... Surat cinta dari Mimi, tuh!" Ali menunjuk Mimi, teman sekelasnya yang emang bahan ketawaan para murid. Tubuhnya bulat seperti gumpalan bakso, ya pokoknya gitu deh. Tapi, Mimi orangnya baik hati.
"Eh? Kok Mimi, sih?" Kata Mimi, pipinya memerah seketika. Sekelas langsung ketawa ngakak ngeliat ekspresi Mimi yang kayak Bakso urat disambelin.
"Stop, ya! Ibu tau, itu kertas contekan," Bu Jean memasang senyum miring dan mengambil kertas Ali dengan jarinya.
Sret!
Kertas Ali berhasil disobek.
"Keluar sekarang juga! Gak boleh ikut ulangan pelajaran Ibu lagi!" Perintah Bu Jean. Dengan santainya, Alipun keluar dari kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Youtubers In Love
Fanfiction"Haii! Ketemu lagi sama Prilly Latuconsina, kali ini aku mau room tour...." Upload! Gadis itu tersenyum puas. Ia mengecek comment dari para viewersnya. Matanya terfokus pada satu comment yang menyebalkan. Aliando Syarief: alay. channel gak mutu. T...