#18 - she is mine

19.3K 1.7K 49
                                    

Ali memasang senyum puasnya. Akhirnya, bisa juga ngasih coklat buat Prilly dan bikin Prilly seneng. Coklat For My Queen itu emang dari Ali, bukan dari Toby.

Tadi, Ali sempat ke sekolah Prilly dan nitipin coklat itu ke Ichel. Berterima kasihlah sama Ichel, karena Ichel udah mau jadi perantara Ali.

Sekarang, Ali lagi di parkiran sekolah Prilly menuju sekolahnya. Ah, pasti jam istirahat bentar lagi habis. Cepat-cepat Ali menggas motornya dan keluar dari area sekolah Prilly.

"Dadah, Prilly. Sampe ketemu pulang sekolah nanti," Ali terkekeh pelan.

[•][•][•]

"Prill, ini coklat buat lo. Enak, loh. Dari Paris. Masa nggak mau?" Ujar Toby sambil duduk di tempat Ichel. Chairmate Prilly alias Ichel lagi ke toilet. Ada panggilan alam, katanya.

"Bodoamat, deh. Gue gak peduli ya mau itu coklat dari Jonggol kek dari Paris kek. Gak bakal gue terima coklat dari lo," ucap Prilly ketus sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Tapi Prilly jadi tau, kalau yang ngasih coklat for my queen ini udah pasti bukan Toby. Hamdulillah.

Toby mendengus kesal, "Pokoknya lo harus makan nih coklat!" Toby meraih tangan Prilly dan memaksa Prilly untuk menerimanya.

"Eh, kok maksa, sih?!" Berontak Prilly refleks terdorong ke belakang.

Alhasil, coklat For My Queen entah dari siapa itu terjatuh dari kolong meja. Karena dorongan Prilly sendiri.

Toby menatap coklat yang tergeletak di lantai itu, ia tersenyum sinis dan meraih coklat itu. "Oh jadi ini alasannya lo nggak mau terima coklat gue?"

Prilly balik menatap Toby sinis, "Apaan, sih! Balikin nggak coklat gue!"

Toby mengangkat coklatnya tinggi-tinggi, "Bisa nggak lo ambil ini?"

Dan Prilly pun berjinjit untuk menggapai coklat itu, ya walaupun nggak nyampe juga, sih.

"Toby! Balikin, tai!"

Dari belakang, sudah ada Ichel yang langsung merampas coklat dari genggaman Toby.

"Minggir lo, setan. Temen gue udah ada yang punya," ujar Ichel penuh penekanan. Bermaksud mengusir Toby dari tempatnya.

Toby, yang katanya jagoan, paling takut sama Ichel. Karena kalo udah marah serem katanya. Ichel sang penyelamat!

Setelah Toby pergi dari tempat Ichel, Prilly langsung memeluk lengan Ichel.

"Ichel sayang, makasih!"

Ichel melepaskan pelukan Prilly dan mengasih coklatnya, "Nih, coklat dari pangeran lo."

Blush! Pipi Prilly memerah seketika. "P-pangeran apaan, sih, Chel?"

"Yee, pipinya kayak udang rebus busuk!" Ichel menoel pipi Prilly seraya tertawa.

Kring! Kring!

Bel pulang pun berbunyi. Hari ini, kelas Prilly lagi hoki karena seharian freeclass. Tadi, cuma belajar Seni Musik doang.

Youtubers In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang