Ali tertawa sendiri melihat video yang baru di upload Prilly. Pasalnya, tingkah lucu Prilly yang menagih coklat kepada teman-temannya itu sangat menggemaskan.
Oh ya, judul Video yang baru Prilly upload adalah My Kind Of Valentine Day. Edisi Valentine, kata Prilly.
Waktu itu Prilly memang menyempatkan untuk videoin diri sendiri, dia sendiri yang megang kameranya atau kadang minta tolong temannya buat pegangin kamera.
Nadya yang melihat Ali tertawa sendiri melihat layar laptopnya, ikut nimbrung dan kepo juga.
"Ih, itu Prilly, ya? Cute banget sih, dia!" Ucap Nadya antusias. Ali menjawab dengan anggukan, matanya masih terfokus pada layar laptop.
"Serius lo dulu haternya Prilly, kan? Hm, ati-ati kepincut, deh. Sekarang aja udah mulai kesemsem kan lo sama dia. Kemakan omongan sendiri," decak Nadya sambil melirik Ali yang masih serius.
Tanpa disadari, Ali mem-pause video yang tadi ia putar dan menengok ke arah Nadya.
"Jadi maksud lo, karma, gitu?" Tanyanya dengan alis tertaut.
Nadya mengangguk. "Yup. Bahasa kerennya karma, lah."
Ali mengusap wajahnya kasar lantas menggelengkan kepalanya. "Duh, lo bener juga. Gue takut kejadian yang kayak dulu...."
Nadya yang mengerti maksud dan masalah Ali, mengusap punggungnya. Berharap bisa menenangkan Ali yang sedang gundah.
"Nggak papa. Lo jalanin dulu aja. Nggak semua cewek di dunia ini sama, right?" Nadya mengulas senyuman terhangatnya.
Ali menghembuskan napasnya pelan. Nadya benar juga, nggak semua cewek itu sama dan Ali nggak perlu takut ataupun ragu lagi.
"Gue pemotretan dulu, ya," Nadya menarik tas yang ada di gantungan tepat di sebelah Ali.
"Nad, jangan pulang malem. Lo 'kan cewek, udah gitu lo cantik dan model. Pokoknya, hati-hati," Ali memberikan peringatan kepada Nadya.
Nadya mengernyitkan dahinya. Bingung kenapa Ali begitu perhatian, biasanya juga enggak. Tapi sedetik kemudian, cewek itu tersadar dan mengangguk pelan. Nadya mengerti, kalau Ali masih trauma.
"Gak usah lebay, ah. Gue juga sama supir, kok," jawab Nadya. Setelah itu, punggung Nadya mulai menjauh dan menghilang keluar kamar Ali.
Ali mengeluarkan ponselnya, jarinya mulai menari di atas layar handphonenya.
[•][•][•]
Ali mengaduk-aduk milkshake mochanya. Menunggu itu emang nggak enak. Tapi tak lama, sosok orang yang dicarinya mulai muncul dan duduk di hadapannya.
"Sorry gue agak ngaret," ucapnya sambil cengengesan. Ali maklum, Rassya emang terkenal tukang ngaret!
"Ck, nggak kaget gue. Kapan sih, Ras, lo nggak ngaret?" Ali menggeleng lantas meminum Milkshakenya.
Rassya menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu, mencoba membuka topik. "Hmm, jadi lo ngajak gue ke café cuma buat cerita?"
Ali menatap Rassya sekilas, "Iya. Gue lagi butuh elo banget, Ras. Abisnya, sekarang lo mulai sok sibuk kan di sekolah gara-gara ekskul lo itu."
"Iya, sih. Yaudah, cerita lah," ajak Rassya. Sebelumnya, ia memesan minuman dulu.
Setelah minumannya datang, Rassya meneguknya sambil sesekali mendengarkan curhatan Ali.
"Jadi... Gue nggak salah, kan? Suka sama cewek yang dulunya pernah gue sebel." Tanya Ali setelah menyudahi ceritanya.
Rassya berpikir sejenak, memikirkan jawaban yang pas untuk sahabat karibnya itu.
"Nggak salah. Yang salah, kalo lo cuma jadiin dia pelampiasan," balas Rassya tajem.
Ali mengelak cepat, "Ya enggak, lah! Gila, lo. Gue bukan tipikal cowok kayak gitu."
"Yaa... Bagus, deh. Nih, saran gue sih, lo jalanin dulu aja. Kita nggak tau kedepannya bakal gimana, kan? Berharap yang terbaik aja," Rassya mengangguk mantap.
Ali bergeming, tapi kemudian ia juga mengangguk.
"Thanks, Bro. Lo emang dah, dokter cinta gue banget!" Ali terkekeh, diikuti dengan Rassya yang ikut terkekeh.
[•][•][•]
Prilly memasang wajah betenya. Daritadi, Pizza yang di deliverynya belum juga datang. Rasanya pengen bilang ke Mas Pizzanya gini: "Nunggu tuh gak enak tau, Mas!"
Daripada bosen melanda, Prilly membuka aplikasi YouTube di handphonenya. Rasa betenya hilang seketika saat melihat comment dari Ali di video terbarunya.
Aliando: look at that cutie girl trying to make me smile. percaya ga pril, kalo gue lagi senyum-senyum sendiri?
Bibir Prilly tertarik keatas dengan sendirinya sehingga membentuk senyuman yang manis.
Prilly Ltc: +Aliando hmm really? thanks, comment lo juga bikin gue senyum
Prilly merasakan ada yang aneh. Seperti ada banyak kupu-kupu yang terbang di perutnya. Apa ini yang dinamakan ngefly?
Ngefly sama seorang Ali?
Really?
Nggak salah, kan, Pril?
Dan mulai saat ini Prilly sadar; kalau perasaan suka ke Ali mulai tumbuh. Bahkan sayang, mungkin? Who knows?
[•][•][•]
a/n
gaje yak part ini? :( gapapalah, dan disini banyak teka-tekinya yang bisa tebak w kasi gocenk❤️
Jakarta,
13 Februari 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Youtubers In Love
Fanfiction"Haii! Ketemu lagi sama Prilly Latuconsina, kali ini aku mau room tour...." Upload! Gadis itu tersenyum puas. Ia mengecek comment dari para viewersnya. Matanya terfokus pada satu comment yang menyebalkan. Aliando Syarief: alay. channel gak mutu. T...