Sesampainya di kamar, Prilly mengganti bajunya dengan tanktop putih dan celana pendek bahan. Pw banget kalo udah sampe kamar terus ganti baju gini, adem.
Prilly menyipitkan matanya saat melihat hoodie abu-abu di lengan sofanya. Kemudian, cewe itu menepuk jidat.
"Ah! Pake lupa segala, hoodie Ali lupa gue balikin lagi," Prilly menggapai hoodie-nya, memerhatikannya sejenak.
Ia mendekatkan hidungnya ke hoodie itu. "Hmm, wangi!" Prilly menghirupnya dalam-dalam.
Mencium aroma parfum Ali, membuat Prilly mengantuk. Dan benar saja, beberapa menit kemudian gadis itu sudah terlelap dalam tidurnya.
[•][•][•]
Tepat pukul 7 malam, Prilly terbangun dari tidurnya. Tidak sadar udah tidur selama 3 jam lebih.
Prilly mengucek matanya, kemudian mencuci muka dengan facial wash-nya. Ia merasakan sensasi fresh seketika.
Dan malam ini, ia berniat untuk mengembalikkan hoodie milik Ali. Langkah Prilly terhenti sejenak, ia baru ingat kalau ini Malam Minggu. Ah, senangnya. Tanpa berlama-lama, Prillypun langsung keluar ruangannya.
[•][•][•]
Ali menguap sambil merenggangkan otot-ototnya. Baru saja ia bangun dari tidur siangnya. Rasanya tuh surga dunia banget bisa tidur siang abis sekolah. Dan tanpa Ali sadari, ia masih mengenakan seragam sekolahnya. Ali mencium aroma tubuhnya.
Masih wangi. Pikir Ali.
Ia pun langsung membuka seragamnya, menyisakan kaos hitam dan mengganti celananya dengan celana pendek selutut.
Ali berjalan menuju mini bar dan menyeduhkan vanilla latte kesukaannya. Lalu mengaduk dan menambah sedikit gula.
Hari ini, Ali bebas tanpa Nadya. Tanpa ocehan, bacotan, dan bawelnya Nadya. Nadya lagi ngerayain birthday party ke dua bareng temen-temen sepermodelannya. Terus katanya, dia mau nginep di hotel bareng temen-temen ceweknya.
Bel berbunyi bersamaan dengan Ali meminum vanilla latte-nya.
"Ck. Siapa sih, yang bertamu malem-malem?" Gerutu Ali. Dengan gontai plus mager, Ali membuka pintunya.
"Nih, gue mau balikkin ini!" Ucap Prilly yang langsung menyodorkan hoodie-nya. Tanpa salam, tanpa basa-basi.
"Makasih." Baru saja Ali ingin menutup pintunya, tetapi Prilly tahan.
"Alii!" Pekiknya. Ali mendesah kesal, "Apaan, sih?"
"Gue nggak disuruh masuk?" Gumam Prilly dengan puppy eyes-nya. Ali langsung membuka pintu dengan lebar.
"Oke. Silakan masuk, Nona Ali." Ucap Ali dengan senyum manisnya. Prilly mematung, sedetik kemudian Prilly malah bergidik geli.
Langsung saja Prilly menghempaskan badannya di sofa putih milik Ali.
"Tumben masuk dulu?" Tanya Ali, sambil duduk di samping Prilly dengan dua gelas vanilla latte yang langsung Prilly ambil.
"Makasih," jawab Prilly setelah menyesapnya. "Abis di kamar gue ngapain? Gabut, gak ada kerjaan. Eh, baru inget kalo punya tetangga atas."
Ali terkekeh pelan. Tetangga atas yang Prilly maksud adalah Ali.
Prilly melangkah ke rak TV yang berisikan DVD. "Li, nonton ini yuk?" Katanya, menunjukkan CD berjudul 'Spongebob Squarepants The Movie'
Ali ikut duduk di lantai bersama Prilly. "Ah, nggak asik! Mending nonton horror aja." Kemudian, cowo itu memilih CD yang berbeda genre dengan Prilly. Judulnya, 'Paranormal Activity'
"Nggak mau! Takut. Nanti, gue balik ke bawahnya gimana? Kan malem-malem biasanya sepi!" Tolak Prilly, Ali berdecak.
"Ah, itu sih gampang. Ada gue kali," balas Ali.
Tanpa aba-aba, Ali langsung memasukki CD ke DVD player-nya. Padahal, Prilly belum setuju.
Prilly langsung ngacir ke sofa dan ngambil selimut yang kebetulan terlipat rapi di atas sofa.
Sementara Ali, dia santai banget. Nggak ada takut-takutnya sama sekali. Gak liat apa, Prilly takutnya kayak apaan.
Dengan sengaja, Ali membesarkan volume TV yang sontak membuat Prilly terkejut. Karena pas Ali besarin volume, pas banget backsound-nya ngagetin!
"ALI!" Prilly bersembunyi di balik selimut sambil memukuli lengan kekar Ali. Cowo itu cuma cekakak-cekikik aja.
Karena kasian, terpaksa Ali mengecilkan kembali volumenya. Reflek, Prilly mendekatkan tubuhnya ke Ali.
"Ali udah dong. Gue takut, nih." Ucap Prilly memelas, tapi Ali nggak nanggepin.
"Kalo takut, peluk gue aja," Ali mengerling. Prilly masih diem aja. Lagi ketakutan gak bisa berdebat dulu.
Film sudah terputar setengah jam, dan lama-lama Prilly tertidur juga. Ali merasakan kepala Prilly terjatuh di bahunya. Prilly udah bener-bener tidur, ternyata.
Ali tersenyum sekilas, tanpa sadar tangannya terulur untuk mengelus kepala Prilly. Nggak tau kenapa, setiap deket Prilly cuma satu yang Ali rasa; nyaman.
"Sleep tight, Pril." Ali ikut menjatuhkan kepalanya di bahu Prilly.
[•][•][•]
a/n
kurang baik apa gueeh hari ini double update? heho. maaf mungkin ini part gajebong, alay, dan mainstream menurut kalian. atau mungkin ga ngefeel? ya, gue emang ga jago bikin cerita. ini juga sekedar iseng aja. tapi insyaallah, bisa menghibur ya? :)
vommentnya boleh?
[Still] Jakarta,
10 Januari 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Youtubers In Love
Fiksi Penggemar"Haii! Ketemu lagi sama Prilly Latuconsina, kali ini aku mau room tour...." Upload! Gadis itu tersenyum puas. Ia mengecek comment dari para viewersnya. Matanya terfokus pada satu comment yang menyebalkan. Aliando Syarief: alay. channel gak mutu. T...