6

6.3K 385 0
                                    

SATRIA melangkahkan kaki nya lemas menuju ke dalam rumah nya. Dia tidak kembali ke Jakarta, melainkan pulang ke rumah nya. Bali.

"Woy Sat!" Seorang mengagetkan nya. Esa. Adik lelaki Satria, satu-satunya. "Tadi Kak Melati ke sini, nanyain lo kapan pulang sama kata dia lo gak bales pesan dia."

Satria buru-buru mencari handphone nya. Dan ternyata.. Low Battery. Satria baru mengingat bahwa sepulang dari rumah Dean ia langsung tidur di Apartemen nya tanpa men-Charge handphone nya. Hingga saat ia bekerja pun, ia membawa handphone tanpa nyawa tersebut.

"Kasihan banget sih Kak Melati punya pacar kaya setan. Tiba-tiba ada, tiba-tiba ilang."

"Biarin amat gua setan, lo *leak nya." Ujar Satria.

Satria lalu berjalan, menaiki tangga sambil merenungi setiap perkataan yang ia dapatkan hari ini. Perkataan Roy dan adik nya Esa, dapat membuka matanya tentang hubungan ia, Melati dan Dean.

-

"Gimana? Gimana?" Kak Bruno berlenggok ala Cover boy di depan Dean yang sedari tadi duduk menunggu kakak dan calon kakak ipar nya mencoba baju yang akan di pakai di pernikahan mereka nanti.

"Gila... gila... Kakak gue mau nikah." Ucap Dean seraya bertepuk tangan.

"Ganteng ya gue?" Kak Bruno memainkan kedua alis nya.

Dean memandangi Kak Bruno dari atas hingga ke bawah. Jas Putih, Kemeja Putih, Celana Putih, semua serba putih seperti mayat kecuali dasi dan sabuk yang ia kenakan. Berwarna hitam.

"Ganteng banget.."

"Hallo..." Kini Kak Saras keluar dari ruang ganti, gaun putih dengan payet di pergelangan langan dan leher, dan tak lupa hijab yang ia kenakan asal.

"Wey! Calon istriku." Seru Kak Bruno. Kak Saras meraih pergelangan tangan Bruno, lalu berlenggok berdua bak sepasang Ratu dan Raja di depan Dean. Dean yang melihat nya hanya bisa ikut merasakan hawa senang yang terpancar dari kedua sejoli itu.
-

Dean membaringkan tubuh nya di kasur yang empuk, ia baru saja selesai mandi. Setelah seharian ini lelah dengan aktifitas yang ia lakukan. Oh iya. Ia baru mengingat bahwa ia harus mengkoreksi hasil pekerjaan murid-murid nya. Dean mengambil tas kerja nya, mengeluarkan setumpuk kertas hasil kerja murid nya. Lalu mengoreksi nya, di temani keheningan malam.

-

"Ada Satria di atas?" Seorang wanita muda bertanya kepada Esa. Wanita cantik nan Ayu berwajah Pribumi, dengan suara halus bak seorang bidadari. Itu Melati. Kekasih Satria Anggara. Yang tidak di anggap seperti kekasih lagi oleh Satria setelah kembali nya Dean. Itu menurut Esa.

"Iya samperin aja kak." Perintah Esa.

"Oke." Melati menyetujui perintah Esa. Lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Satria. Sesampainya di depan pintu Satria. Melati mengetuk nya. Bertujuan agar lebih Sopan. "Satria!" Panggil Melati.

Satria terlonjak dari lamunan nya. Mendengar suara kekasih nya yang tiba-tiba datang. Satria membuka pintu kamar nya. Memasang senyum yang ia buat semanis mungkin, walaupun akhirnya lebih terlihat seperti Senyum terpaksa.

"Kenapa?" Melati tahu bahwa kekasih nya tidak sedang baik-baik saja. Sebenarnya niat utama Melati datang ke sini untuk memarahi Satria yang tidak memberikan kabar nya dari kemarin hingga hari ini. Dan Melati ingin tahu alasan batal nya Saturday Night nya mereka. Tetapi melihat wajah kacau Satria yang terlihat seperti memikirkan banyak masalah. Melati tidak tega.

-

*leak = Hantu bertopeng penyihir jahat khas Bali.

Pesan cantik : Maafin ya readers ku kalo ada typo nya, aku kalo nge publish gak suka ngebaca ulang. Paling ngebaca ulang cerita yang aku buat seminggu sekali kalo bab nya udah banyak gitu deh. Jadi maaf keun, kalo liat typo lagi. Gak apa-apa comment aja. Biar ku betulin. Thanks readers! Enjoy yaa baca nya ayang-ayang ku. Semakin banyak membaca, semakin banyak wawasan!

Satria! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang