SATRIA menatap wanita itu. "Kenapa?" Tanya Satria dengan polos nya.
"Ini temen bini gue, kebetulan banget ketemu. Kata nya lu kenal Bagus enggak? Dari Raflesia Air?" Satria duduk di kursi nya. Berusaha mengingat-ingat.
"Enggak kenal." Jawab Satria. "Emang kenapa mbak?" Tanya Satria kepada wanita di samping nya.
"Dia enggak ngasih saya kabar udah dua minggu. Apa dia selingkuh ya sama pramugari? Aduh saya jadi pusing." Ucap wanita tersebut sambil memegang kening nya. "Ya udah deh. Mbak gue pulang dulu ya pesenan udah di tangan ini. Terus itu Mas Bayu makasih. Terus mas saya pamit!" Wanita tersebut meninggalkan meja mereka.
Ternyata bukan wanita tersebut yang di maksud oleh Bayu. "Gue kira cewe itu yang lu maksud bakal nemenin gue." Ucap Satria sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "Gue gak bakal nolak kalo yang di kasih gituan." Celetuk nya.
"Iya lah. Arab, mulus plus cakep." Timpal Bayu.
"Itu siapa nama nya?" Tanya Satria kepo.
"Amanda." Jawab istri nya Bayu sambil menyuapkan makanan ke anak nya. "Kalo yang bakal nemenin lo lebih cakep lagi Sat, udah cakep, pinter pula."
"Iya kah?" Satria makin tidak sabar ingin mengetahui bagaimana wujud dari wanita yang akan menemani nya. Tiba-tiba wajah Dean muncul di angan-angan nya. Satria harap wajah gadis tersebut akan sama dengan Dean. Sahabat yang sudah hilang.
"Jago masak pula. Suka battle masak sama bini gue." Tambah Bayu makin membuat Satria penasaran.
"Satria. Lo kan belum makan, tangan nya belum kotor, boleh minta tolong enggak?" Tanya istri nya Bayu.
"Angkatin telepon di hape gue. Tanya in ada di mana dia." Satria menurut. Di layar nya tidak tertulis siapa sang penelpon. Hanya ada rentetan nomor yang masuk. Lalu suara di sebrang sana menyambut.
"Halo. Mbak dimana?"
"Saya temen nya. Mbak nya lagi makan."
"Oh iya. Ya udah. Resto nya di mana sih kok enggak ada plang nya?"
"Emang kamu di mana? Biar saya jemput."
"Di depan Gudeg Asri."
"Pake baju?"
"Hijau Army. Tas army. Sapatu putih."
"Oke saya ke sana tapi jangan di matiin dulu hape nya. Biar saya tau siapa yang megang telepon, biar gak salah orang."
"Oke."
Satria menjauhkan telepon tersebut dari mulut nya. "Mbak hape nya saya bawa. Saya mau jemput temen mbak." Izin Satria.
"Oke."
"Gentle sekali." Ucap Bayu sangat kagum. Satria berjalan meninggalkan Resto tersebut dengan telepon yang tertempel di telinga nya. Berjalan ke kanan sedikit dan menemukan Gudeg Asri.
"Dimana?" Suara di sebrang sana.
"Saya otw." Satria sudah menemukan wanita dengan ciri-ciri tersebut sedang memunggungi nya. Lalu Satria menepuk bahu wanita tersebut. "Temen nya Mbak Dudette bukan?"
Wanita itu membalikkan badan nya. Mata nya membulat dan mulut nya menganga. Begitu pun dengan Satria.
"Kok kamu?" Ucap Dean masih terkejut.
"Aku juga enggak ngerti lagi." Ucap Satria sambil menaikkan kedua bahu nya.
-
"Oalah jadi kalian sahabatan?" Tanya Bayu sambil memakan makanan nya. Kedua nya mengangguk bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satria! (COMPLETED)
Romance"Kenapa lo suka pesawat?" "Soalnya gue mau jadi pilot." "Kenapa mau jadi pilot?" "Nanti gue bisa terbang, jauh.. Bebas."