7

6.3K 350 0
                                    

DEAN menjalani hari nya seperti biasa, mengajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Jakarta, dan kembali ke rumah dengan berjalan kaki seperti biasa. Tak lupa sebuah permen Chupa Cups di mulut nya. Ini hari ke 18 yang ia lakukan seperti itu. Berjalan melewati supermarket tempat Satria membelikan ia permen, dan mengingat setiap moment indah yang ia dapat dari orang yang ia sayang. Sayang nya hanya sebatas sahabat.

Dua hari lagi pernikahan Kak Bruno dan Kak Saras akan di laksanakan. Kini Dean sangat bersyukur karena ia tidak perlu menunggu selama dua bulan untuk bertemu sahabat yang ia "sayang".

Setelah berjalan menelusuri komplek perumahan nya, akhirnya Dean sampai di gang terakhir menuju rumah nya. Dean memincingkan mata nya saat berada 200 meter dari rumah nya. Memfokuskan pandangan nya kepada orang yang sedang duduk di atas motor Ninja putih yang terparkir tepat di depan gerbang rumah nya.

"Nuga?" Kresna Nugraha. Atau yang biasa di panggil Nuga oleh teman-teman SMA nya. Mantan kekasih Dean, saat SMA dahulu. Entah karena apa mereka bisa putus. Seingat Dean mereka putus karena ingin merasakan jomblo atau bahasa kasar nya bosan.

"Dee?" Dean berjalan mendekati lalu tersenyum.

"Ngapain?" Dean ingin mengetahui, apa tujuan sang mantan datang ke rumah nya.

"Kangen kamu." Dengan santai Nuga mengucapkan kata tersebut.

"Kamu gak berubah ya dari dulu selengehan nya. Ayo masuk!" Dean mempersilahkan Nuga masuk ke dalam rumah nya.

"Kak Bruno mana?" Nuga berjalan di belakang Dean.

"Belum pulang kaya nya." Jawab Dean sambil membuka kunci rumah. "Kamu ada apa ke sini? Kaya tumben."

"Kangen rumah kamu. Udah tiga tahun lebih gak main ke sini." Kini mereka telah berada di dalam rumah. "Masih sama kaya dulu ya."

"Iya."

"Kebetulan banget aku lagi di Jakarta, jadi aku nyempetin buat ke SMA. Pas di SMA aku inget kamu deh. Jadi ke sini."

"Bentar ya ceritanya." Dean berjalan menuju dapur. "Duduk aja Ga."

Nuga menuruti perkataan Dean. Menunggu Dean yang entah sedang apa di dalam dapur. Dan ternyata Dean kembali dengan nampan berisi dua gelas teh hangat. Lalu menaruh kedua teh tersebut di atas meja. Setelah itu Dean duduk tepat di hadapan Nuga.

"Emang kamu sekarang tinggal dimana Ga? Kok kebetulan lagi di Jakarta?" Dean memulai pembicaraan.

"Pas lulus SMA aku di suruh Ayah pindah sama sekolah di Bali, De. Ngurusin restaurant keluarga."

"Oh ya? Wah enak dong di Bali. Pasti deket sama pantai." Ucap Dean antusias. "Sok tau banget ya, aku. Padahal aku gak pernah ke Bali."

"Kamu gak pernah ke Bali, De?" Dean mengangguk pertanda Iya. "Aku bakalan jadi orang pertama yang bawa kamu ke Bali."

"Wah asik!" Seru Dean.

"Sekarang kamu udah dewasa ya."

"Oh ya?"

"Dulu pas SMA kamu bandel, ikut Komplotan Rahasia mulu, sekarang udah jadi ibu Guru."

"Komplotan Rahasia itu gak bandel tau, cuma kumpul, pake masker, main-main." Dean membuang nafas. "Anak-anak kurang hiburan." Gumam nya.

"Tapi tetep aja main malem, dan aku ketua nya." Nuga terkekeh saat mengingat setiap moment yang ia lewati saat SMA. Menjadi Ketua di Komplotan Rahasia. Para anak kurang hiburan yang akhirnya membentuk suatu kelompok yang di beri nama Komplotan Rahasia. Mereka mengadakan pertemuan bergilir di rumah anggota nya. Biasanya anggota nya terdiri dari para anak Broken Home yang di rumah nya jarang sekali ada orang. Karena mereka tidak mau terjerumus oleh kehidupan Jakarta yang sangat keras. Akhirnya terciptalah Komplotan Rahasia. Biasa nya saat mereka berkumpul pada malam hari, mereka menggunakan topeng, lalu bersenang-senang dengan bermain truth or dare dan terkadang mereka membakar marshmallow bersama lalu memakan nya.

-

Maapin cerita nya agak childish lagi gak punya inspirasi hehe ✌

Satria! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang