13

5.7K 295 9
                                    

DEAN membawa satu box berisi novel dan buku miliknya. Di ikuti satpam apartement tersebut yang tengah mendorong troli yang sudah penuh sesak oleh dus-dus berisi baju milik Dean. Dean membuka pintu apartement tersebut lalu memerintahkan sang satpam untuk menggotong dus tersebut masuk ke dalam apartement Dean. Setelah semua dus berhasil di angkat, Dean pun memberikan sedikit uang tip kepada satpam tersebut. Setelah menerima uang tip tersebut sang satpam pun langsung meninggalkan Dean.

Dean pun menutup pintu apartement nya, lalu membuang stik permen yang sudah ia lahap permen nya. Ke tempat sampah.

Kini di hadapan Dean sudah terdapat enam dus barang-barang milik nya. Dean bingung harus memulai nya dari mana.

Dean pun memutuskan untuk membuka dus yang terdapat tulisan "BUKU" di atas nya.

Mengeluarkan buku tersebut lalu memilah antara Novel dan buku pelajaran untuk mngejar anak-anak murid nya.

Saat ia memilah buku nya..

"Ting!" Bel apartement nya berbunyi. Dean pun membuka pintu kamar nya tanpa mengintip lubang pintu terlebih dahulu. Karena ia fikir, mungkin itu Kak Bruno atau mungkin Kak Saras. Tapi, Dean sangat terkejut saat mengetahui siapa yang datang ke apartement nya tersebut.

"Nuga?" Pria di hadapan nya hanya tersenyum. "Kok ada di sini?"

"Aku gak di persilahkan masuk gitu Dee?" Tanya Nuga.

"Oh iya ayo masuk aja." Dean mundur satu langkah agar tidak menghalangi pintu.

Nuga melangkahkan kaki nya masuk ke dalam apartement milik Dean lalu Nuga duduk di hadapan kardus yang berisi setumpuk buku yang sedang di pilah oleh Dean. Lalu ia memulai pembicaraan.

"Tadi aku ke rumah kamu. Dan kata Kak Bruno kamu pindah ke Apartement. Terus Kak Bruno ngasih aku alamat kamu, katanya aku di suruh bantu-bantu kamu. Sebelum dia ke sini." Tanpa di mintai penjelasan, ternyata Nuga langsung menjelaskan nya dengan detail.

Mendengarkan penjelasan tersebut Dean hanya mengangguk, pertanda mengerti. Dean pun duduk di seberang Nuga. Lalu melanjutkan memilah-milah buku nya.

"Nuga!" Panggil Dean.

Nuga yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangan nya kepada Dean.

"Kamu gak kerja?"

Nuga menggelengkan. "Ini hari minggu Dee."

Dean tertawa kikuk. Menertawai pertanyaan konyol nya. Semua orang juga tahu, bahwa hari minggu mana ada orang yang bekerja. "Bentar yaa. Aku ambil minum dulu." Dean pun beranjak dari duduk nya. Berjalan menuju dapur apartement nya.

Apartement ini sudah lama di miliki oleh keluarga Dean, tetapi baru kali ini Dean tempati lagi. Karena sebelum nya apartement ini di kontrakan, setelah kepergian orangtua Dean. Jadi wajar saja jika Dean hafal betul, seluk beluk apartement tersebut.

Dean bingung, ia harus menyuguhkan apa kepada Nuga. Karena Dean baru saja sampai. Dispenser di dapur ini pun belum di beri galon berisi air. Dean baru ingat, bahwa kemarin ia dan Kak Bruno ke apartement ini untuk mengecek perabotan. Dan kemarin Kak Bruno membeli banyak sekali minuman kaleng dan juga makanan-makanan instan untuk persediaan Dean. Dan semua itu sudah di tata rapih oleh Kak Bruno dan Dean di lemari maupun lemari es yang berada di dapur. Tapi nengapa Dean dan Kak Bruno lupa mengisi galon untuk dispenser? Dasar ceroboh.

Dean pun membuka pintu lemari es nya. Dan menemukan empat kaleng minuman bersoda. Untung saja ada minuman ini. Pikir Dean. Dean pun mengambil dua kaleng minuman tersebut. Lalu menutup kembali pintu lemari es nya tersebut.

Berjalan kembali menuju ruang tengah tempat keberadaan Nuga. Dan melihat Nuga yang kini sedang berdiri, menata setiap buku milik Dean di rak yang sudah di sediakan.

"Maaf ya Nuga. Di apartement ku cuma ada ini." Dean menaruh dua kaleng minuman tersebut ke meja ruang tengah.

Mendengar ucapan Dean. Nuga langsung menengok dan melihat apa yang di taruh Dean. Ternyata dua kaleng minuman bersoda. "Gak apa-apa. Lagian kamu juga baru banget pindah wajar aja sih."

Mendengar perkataan Nuga, Dean pun merasa lega karena tadinya Dean sangat tidak enak hati karena hanya bisa memberikan sebuah minuman soda.

"Aku tadi nya mau buatin kamu lemon tea, tapi ternyata kemarin aku sama Kak Bruno lupa ngisi galon air untuk minum." Jelas Dean di akhiri kekehan. Lalu Dean berjalan mengambil buku-buku yang akan di taruh di rak. Setelah mengambilnya Dean menghampiri Nuga yang tepat berada di depan rak tersebut. Menata setiap buku yang barusan ia ambil.

Ternyata hari ini tidak seperti yang Dean harapkan. Ia berharap Satria lah yang membantu nya. Tetapi ternyata Satria tidak datang sama sekali. Tidak memberi kabar sama sekali.

Apa mungkin dia lupa?

Mengapa Dean kini merasa sangat sedih saat Satria tidak membantu nya. Ahsudahlah Dean. Kini ada Nuga yang membantu kamu. Mungkin Satria sedang memiliki urusan lain di Bali.

"Ini kamu sama Satria ya?" Nuga menunjukan sebuah bingkai berisi foto Dean dan Satria yang sedang berfoto di sebuah photobox. Foto tiga bulan lalu dan tepat di tanggal dua puluh delapan.

"Iya. Satria. Sahabat aku." Jelas Dean.

"Di sini kamu lucu. Aku tempel di sini ya." Nuga menempelkan foto tersebut di dinding.

"Bukan nya aku dari dulu lucu ya?" Canda Dean.

"Engga juga." Jawab Nuga. Lalu pria itu mengambil handphone nya, dan memainkan nya.

"Kalo engga, kamu gak bakal jadi mantan aku." Sindir Dean.

Nuga tidak merespons apa-apa. Ia terus sibuk bersama handphone nya. Dean yang tidak mendapatkan respons pun merasa sangat kesal. Lalu ia berjalan mendekati Nuga.

"Ngapain?" Tanya Dean. Dean pun berdiri di sisi Nuga, ikut memerhatikan layar handphone Nuga yang berisi beranda Instagram yang menampilkan foto Mila dan Joko teman Dean dan Nuga semasa SMA. Yang sedang berfoto selfie di pantai. "Mereka pacaran?"

"Aku engga tau." Jawab Nuga. "Kaya nya kita harus foto berdua juga deh. Aku gak mau kalah sama Joko."

"Ya udah yuk!" Ajak Dean. "Caption nya.. Dua orang PRT (Pembantu Rumah Tangga) lelah abis bersihin kandang Gorila." Lanjut Dean.

"Kandang Gorila?" Tanya Nuga. "Kamu Gorila nya!" Tuduh Nuga.

"Yaudah kamu temen nya Gorila!" Ucap Dean di akhiri kekehan.

"Iya.. terserah kamu. Ayo kita foto!"

Mereka berdua pun berselfie ria. Sementara Author hanya bisa ngintip dari celah pintu yang sedikit terbuka bersama seorang pria ganteng (?)

Pria ganteng tersebut melihat Dean dan Nuga dengan raut wajah sedih nya. Lalu ia berjalan kembali menuju lift untuk pulang.

Sementara author yang gaib ini cuma bisa teriak meminta Satria kembali ke pelukan Author. Gak Deng! Ke pelukan Dean dan tidak berburuk sangka dahulu. Tapi apa lah daya author yang gaib dan tidak terlihat oleh para pemain cerita ini.

..

MAAF AKHIRNYA RADA SEDENG CERITA NYA HAHA. MAAF AKU MENULIS CERITA INI SESUAI DENGAN MOOD MAKANNYA JARANG-JARANG UPDATE. COZ KALO MAKSAIN APDET SUKA GAK HIDUP. DON'T FORGET VOTE, SHARE, AND SIMPEN TO YOUR READING LIST YA!!!

THANKS FOR THE APRESIASI KALIAN YANG MAU BACA CERITA INI. OIYA AKU KADANG NGESHARE SAJAK NICH DI SNAPCHAT ADD YUK SNAPCHAT KU NANTI KU ADDBACK. EW SOK NGARTIS BET AUTHOR NYA. UDAHLAHYAA.

SNAPKU : SYANERAPHAELI

OIYA YANG DI MULTIMEDIA ANGGEP AJA ITU SATRIA YA. MAAF BARU AKU SHARE BENTUKAN SATRIA NYA SEKARANG. GANTENG KAN? DIA NAMA NYA ANDRELANUR INSTAGRAM NYA. PILOT AVIATION. MAS ANDRE MAAF SEKALI MUKA MU MENGINSPIRASIKU JADI WEH AKU SHARE. UDAH YA NEXT PART AKU POST DEAN DAN NUGA. BHAY!

Satria! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang