DEAN mengambil tas kerja nya dari meja nya yang berada di ruang guru. Lalu ia berpamitan kepada para guru yang tersisa di ruang guru. Dan melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan tersebut. Sekarang sudah waktu nya pulang, sekolahan pun sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa murid saja yang tersisa.
Kini Dean sudah berada di luar gerbang. Sebelum meninggalkan sekolah. Dean meninggalkan beberapa pesan kepada satpam penjaga sekolah seperti "Anak-anak jangan di bolehin keluar dari area Sekolahan sebelum di Jemput!" , "Kalau ada yang enggak di jemput sampai jam satu siang, suruh anak itu ke Bu Jasmine (Penjaga Tata Usaha) untuk menelfon ke orang tua nya." Dan yang terakhir. "Kalau ada anak yang orang tua nya susah di telefon. Tolong bapak antarkan. Masalah ongkos, kepala sekolah akan membayarnya. Hehe."
Dean pun berjalan menelusuri trotoar yang akan mengantarkan nya ke Halte Bus terdekat untuk menunggu bus yang akan mengantar nya pulang ke apartement. Mobil Dean? Kemarin Kak Bruno meminjam mobil nya untuk bertamasya ke Dufan bersama Keluarga nya Kak Saras. Karena Keluarga nya Kak Saras ada banyak, jadi satu mobil saja tidak cukup. Akhirnya Kak Bruno ke apartement Dean malam-malam untuk meminjam mobil Dean sekaligus mengajak Dean ke Dufan. Dan Dean pun meminjamkan mobil nya tetapi Dean tidak ikut karena ia harus bekerja.
Baru tiga meter Dean berjalan menjauhi gerbang. Sebuah mobil corolla hitam berhenti di samping Dean. Dan jendela nya pun perlahan terbuka. "Dean!"
Panggil seseorang di dalam nya. Dean pun menolehkan kepala nya dan melihat siapa yang memanggil nya. Ternyata itu Kresna Nugraha all know as Nuga. Dean pun menghampiri jendela mobil tersebut lalu bertanya.
"Kok ada di sini? Ini kan masih hari Senin" Dean bertanya seperti itu mengingat biasanya pada hari Senin hingga Jum'at Nuga akan berada di Bali untuk mengurus usaha milik orang tua nya. Lalu ketika Sabtu dan Minggu tiba, Nuga akan pergi ke Jakarta entah untuk apa. Mungkin hanya untuk mengusik hidup Dean. Dan usaha nya di Bali akan di urus oleh ayah nya.
"Iya, ada sesuatu yang harus di urus. Di Sudirman." Jawab Nuga. "Mobil mu ke mana, Dee?"
"Di pinjem Kak Bruno."
"Ya udah. Masuk sini, biar aku antar." Mendengar ajakan Nuga. Dean sangat senang sekali, karena setidaknya ia tidak perlu berdiri di Bus yang biasanya ketika siang seperti ini akan padat penumpang.
"Wah boleh?" Ucap Dean terlanjur antusias.
"Boleh." Nuga membukakan pintu dari dalam. Dean pun dengan senang hati, masuk ke dalam mobil itu dan duduk di kursi penumpang di samping Nuga. Lalu menutup pintu kembali. "Sabuk nya di pasang!" Perintah Nuga."Ada urusan apa emang di Sudirman, Ga?" Tanya Dean sambil memasang sabuk pengaman nya.
"Itu.. mau buka cabang restaurant." Jawab Nuga.
"Lah terus yang di Bali siapa yang ngurus?"
"Bokap. Bokap bilang selama aku yang ngurus itu restaurant, doi berasa nganggur mulu di rumah. Jadi dia nyuruh aku buka cabang. Terserah di mana. Dan aku memutuskan untuk buka di sini. Hehe." Jelas Nuga.
"Oh gitu..."
Perjalan pun berjalan hening.
"Aku nyalain radio ya." Izin Dean, merasa bosan.
"Iya." Balas Nuga.
Dean pun menekan tombol ON. Sebuah lagu mengalun.
Kini ku sadari...
Hatimu tak disini,
Kau hadir di sisiku...
Namun bukan dirimu,
Harus ku rela, demi kekasihku
Pergi meninggalkan
Untuk bahagiamu...Kini ku mengerti...
Hatimu tak di sini,
Lama kita bersama
Namun berarti
Mungkin diriku, lebih baik pergi
Demi kekasihku, untuk bahagiamu...Harapan jiwaku
Ingin ku bersama mu...Cintaku hanya untukmu
Terus dan selamanya..."Nah itu dia lagu dari Andezzz featuring Endah N' Rhesa. Pergi! Sedih banget ya gengs!" Ucap seorang penyiar radio wanita.
"Iya gengs! Sedih ya, kalo jadi yang di tinggalin demi pacar nya. Tapi kalo menurut lo nih Tik. Kan di lirik nya Mungkin diriku, lebih baik pergi. Demi kekasihku, untuk bahagiamu... kira-kira si yang ninggalin nya itu punya perasaan gak sih ke yang di tinggalin?" Ucap penyiar radio pria.
"Punya dong. Udah jelas-jelas, dia ninggalin demi bahagia nya yang di tinggalin. Jadi ya gengs! Untuk kalian yang di tinggalin sama cowo atau cewe nya. Jangan sedih. Siapa tau dalam lubuk hati orang yang ninggalin lo. Dia suka sama lo. Dia sayang sama lo. Nanti pas pacar nya khilaf nyakitin orang yang ninggalin lo. Terus si doi balik lagi ke lo. Yoi gak Ben?" Cerocos si penyiar wanita.
"Hmm... kaya nya itu yang lo harepin dari gebetan lo kali, Tik. Hahaha." Ucap penyiar pria.
"Hahaha. Iya. Yaudah sih Ben, lo aminin aja. Yoi gak gengs?" Ucap si penyiar wanita.
Dean pun mengalihkan pandangan nya keluar jendela. Mencerna setiap perkataan sang penyiar radio. Mengapa perkataan sang penyiar sama seperti yang sedang ia alami sekarang.
Di tinggal kan Satria demi Kesibukan nya. Dan kesibukan nya itu adalah, kekasih nya?
"Dee!" Nuga menepuk bahu Dean. Dean pun tersadar dari lamunan nya. "Udah sampe." Lanjutnya.
Dean pun menatap keluar jendela. Dan ternyata itu lobi apartement nya.
"Iya. Udah sampe." Ucap Dean. Dean pun membuka pintu mobil.
"Bentar Dee." Nuga menahan lengan Dean. Dean hanya menatap Nuga, menunggu apa yang akan di katakan Nuga selanjutnya. "Malam minggu besok. Restaurant aku di buka. Malam minggu besok datang ya ke pembukaan nya." Ucap Nuga.
"Oh. Pasti." Jawab Dean. "Makasih ya."
"Buat?"
"Udah nganter aku pulang." Jawab Dean.
"Oh. Iya sama-sama."
Dean pun keluar dari mobil Nuga. Lalu berjalan masuk ke dalam apartement nya. Menaiki lift lalu berjalan menuju kamar nya. Setelah sampai di depan pintu kamar ia pun membuka nya dan masuk ke dalam kamar nya lalu menutup pintu nya. Baru dua langkah ia berjalan seseorang memencet bel apartement nya. Dengan terpaksa Dean kembali membalikan tubuh nya, lalu membuka kembali pintu kamar nya.
"Cucian nya mbak?" Seorang wanita tukang laundry dengan sebuah troli untuk membawa baju sudah berdiri di depan pintu kamar nya.
"Bentar." Dean berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil box baju kotor nya. Lalu kembali menuju pintu untuk memberikan cucian tersebut. "Nih mbak." Dean memberikan box tersebut.
"Oh iya mbak Dean. Ini ada yang nitip bunga." Wanita itu pun mengambil se-bouquet bunga yang ia taruh di atas troli.
"Dari siapa?" Dean menerima nya.
"Engga tau." Wanita itu menggelengkan kepala nya. "Mungkin ada di surat itu?" Wanita laundry tersebut menunjuk sebuah kartu ucapan yang tertempel di sisi bunga.
Dean pun membaca kartu ucapan tersebut. "Bahagia terus, Dee! Semangat! Dan enggak ada nama nya." Ucap Dean. "Dari siapa sih mbak?"
"Dia gak ngasih tau nama mbak Dean. Yang saya inget dia ganteng, rambut nya hitam, tinggi." Dean pun berfikir siapa pria itu. Ciri-ciri tersebut sangat cocok untuk menggambarkan Satria atau pun Nuga. Tapi tidak mungkin itu Satria karena jelas-jelas Satria sudah menjauhi dia. Mungkin itu Nuga.
"Ya udah. Makasih ya mbak." Dean pun tersenyum ramah kepada Wanita Laundry tersebut. Lalu ia kembali masuk ke kamar apartement nya.
-
YEY AKU UPDATE!!! BACA NYA SAMBIL DENGER LAGU YANG DI MULTIMEDIA YAA! ITU LAGU YANG DEAN DENGAR LEWAT RADIO MOBIL NYA NUGA.
DON'T FORGET VOTE AND SHARE!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Satria! (COMPLETED)
Romance"Kenapa lo suka pesawat?" "Soalnya gue mau jadi pilot." "Kenapa mau jadi pilot?" "Nanti gue bisa terbang, jauh.. Bebas."