SATRIA tidak tahu harus berkata apa saat Dean dan "Kekasihnya" tiba-tiba menghampiri dia.
"Satria?" Ujar Dean dengan girang nya.
"Iya Dee." Jawab Satria dengan tatapan tertuju pada lengan Kekasih Dean yang masih berada di pundak Dean.
Dean yang mengikuti tatapan Satria langsung tersadar, ternyata tangan Nuga berada tepat di bahu nya. Setelah menyadari itu Dean langsung menjauhkan tangan Nuga dari bahu nya dan memberikan tatapan tajam ke arah Nuga.
"Sat!" Tatapan Dean kembali kepada Satria. "Kenalin ini Nuga." Dean menepuk bahu Nuga. "Nah Nuga, kenalin ini Satria." Kini gantian tangan Dean menepuk bahu Satria.
"Satria? Oh, yang dulu waktu kamu SMA. Kamu cerita dia sahabat kecil kamu yang ke Bali itu?"
Mendengar perkataan Nuga, Satria membuat persepsi lagi. Pasti Nuga orang yang sangat spesial sehingga Dean mau membagi kisah dan cerita dia kepada Nuga. Dan tunggu. Waktu SMA? Dia pasti orang spesial yang Dean kenal sejak SMA. Pikir Satria.
"Bro! Don't you wanna hold my hand for the friendship?" Ucap Nuga lagi.
Ternyata lengan Nuga sudah ada di hadapan nya. Satria tersenyum lalu meraih tangan Nuga untuk bersalaman.
-
Dean merendam kaki nya dengan air hangat yang ia taruh di baskom kecil. Lalu ia duduk di kursi yang sengaja ia sudah ia taruh di samping baskom. Dean sudah berada di rumah semenjak dua jam lalu. Kak Bruno pun sudah kembali ke rumah bersama Kak Saras yang sekarang status nya adalah Istri dari Kak Bruno. Dean menyenderkan kepalanya, lalu berfikir..
Memikirkan tingkah laku Satria yang tampak aneh siang tadi, Satria yang tidak banyak bicara, dan Satria yang langsung pulang setelah bersalaman dengan Kak Bruno tanpa memakan hidangan yang tersaji. Dengan alasan "Aku harus pulang ke Bali Dee, ada yang nunggu aku di sana.."Siapa yang menunggu Satria? Selama ini kedua orang tua Satria tidak pernah cerewet bila Satria berada di luar kota. Karena kedua orang tua Satria tahu bahwa Satria sedang bekerja.
Esa? Adik Satria yang satu itu tidak pernah perduli dengan kakak nya. Dia pria yang sangat cuek dan sedang fokus dengan Sekolah nya. Satria pernah menceritakan itu kepada Dean. Jadi mana mungkin ia menunggu Satria.
Kekasih Satria? Selama Satria kembali. Satria tidak pernah menceritakan mengenai kekasih nya. Apa mungkin diam-diam Satria memiliki kekasih? Lalu mengapa Satria tidak menceritakan kepada nya? Dean memijat kening nya yang pusing memikirkan masalah spele ini.
Mengapa ia harus memikirkan ini? Pikir Dean. Tentu kau harus memikirkan ini Dean. Karena kau sahabat Satria. Dan kau menyimpan rasa kepada Satria.
Dean pusing memikirkan ini semua. Lalu ia memutuskan untuk mengambil minum ke dapur lalu meminum nya untuk menenangkan fikiran nya.
Seorang menepuk pundak Dean, membuatnya menoleh. "Eh Kak Saras."
"Ngapain sih bengong mulu." Tanya kakak ipar nya itu sambil mengambil dua buah cangkir. Lalu memasukan satu kantung teh ke masing-masing gelas. "Cerita aja Dee."
"Gak apa-apa kok. Teh buat siapa?"
"Ada temen komunitas moge nya Kak Bruno." Kini Kak Saras memasukan gula dan air panas. Lalu mengaduk nya. Yap! Kak Bruno anggota dari komunitas Motor Gede. "Tuh kan bengong lagi." Dean tersenyum. "Udah sekarang kamu anterin ini ke meja ruang tamu, dari pada bengong. Temen nya kak Bruno ganteng loh, siapa tau jodoh." Kak Saras memberikan nampan yang sudah berisi dua cangkir teh itu kepada Dean.
Dean yang mendengar cerocosan kakak ipar nya itu hanya bisa tersenyum. Kini Kak Saras tengah berjalan di belakang Dean dengan kedua tangan di bahu Dean. Mereka berjalan selayak nya kereta api.
-
YEE KEBANYAKAN BASABASI NYA YAA. BACA NYA KUDU PAKE HATI. LANJUTAN NYA INSYAALLAH BESOK ATAU LUSA YA! SORRY FOR LONG TIME NO POSTING. DON'T FORGET TO VOTE AND SHARE ^ω^
KAMU SEDANG MEMBACA
Satria! (COMPLETED)
Romance"Kenapa lo suka pesawat?" "Soalnya gue mau jadi pilot." "Kenapa mau jadi pilot?" "Nanti gue bisa terbang, jauh.. Bebas."