Kedatangan.

19.7K 1K 3
                                    


.....

Wanita yang ia panggil dengan nama Gwen itu menangis, seperti sudah tak bisa ia tahan lagi, Gwen menghampiri James yang berdiri di depannya. Ia memeluknya sambil menangis tersedu.
Alex,Alvin, dan Bibi Claire yang menggendong Denny saling melirik kebingungan dengan situasi itu.

......

Sudah hampir satu kotak tissue ia habisakan, sampai makeup nya mulai meluntur. Wanita berambut merah sebahu ini duduk di sofa kantor James sejak 1 jam yang lalu. Belum banyak yang ia ceritakan, hanya menangis tersedu-sedu sambil memanggil nama pria yang hanya berdiri di seberangnya.

"Sudah merasa puas?" James mengakhiri babak tangisannya dengan memberikan satu kotak tissue lagi.

Dengan mengatur nafasnya Gwen menjawab, "Iya... Terimakasih sudah membiarkanku menangis seperti ini sampai diriku sangat lelah..."

"James... Kemana selama ini kamu pergi?"

Pertanyaan mengejutkan kembali di lontarkan oleh Gwen, "Aku berusaha keras mencarimu kemana-mana selama 12 tahun ini... Kenapa kau memutuskan pindah ke sini tanpa memberi tahuku?"

James hanya diam,

"Kau... Tahu apa yang terjadi padaku disana? Aku kehilangan segalanya termasuk kamu James!!" Suaranya mulai sedikit mengeras,

"Aku kehilangan segalanya, semuanya!! Habis telah habis James Habis....!" Ia mulai merintikan air matanya lagi. "Mengapa semua orang di dunia ini kejam padaku? Kenapa kamu tega meninggalkan aku?"

"Hentikan!" James mulai tak sabar dengan penyalahan terhadap dirinya.

"Dengar, aku tidak peduli. Bagaimana cara kau bisa sampai disini. Dari mana kau tahu aku ada disini. Dan semua ocehan yang menyalahkanku itu..." Cara bicaranya cukup kejam untuk wanita yang sedang bersedih ini. "A... Apa...?"

"Gwen... Jangan bicara terlalu banyak, sekarang kehidupan itu berubah. Sampai kapan kau tidak berubah? Jika memang kau tetap Gwen yang aku kenal dulu, kau boleh kemasi barangmu dan kembali ke Greenwich."
Secara halus ia mengusirnya.

Gwen nampak sangat terkejut dan menghampirinya dengan posisi memohon, "James... Jangan usir aku, aku tak punya apa-apa lagi, biarkan aku tetap di sini... Ku mohon..."

Terlihat pria ini tidak peduli sama sekali. "Maafkan aku... Maafkan aku James... Aku... Aku salah... Tapi jangan kejam padaku... Aku akan melakukan apapun, yang kau perintahkan... James..." Ia mulai menangis lagi, suara yang di keluarkan cukup keras. James khawatir ada yang mendengar percakapan ini.

"Baiklah! Diam! Jangan menangis lagi padaku!" ia menyingkirkan Gwen dari kakinya. "Kau akan tinggal di sini untuk sementara, carilah pekerjaan, dan uang. Jika sudah, kau harus pergi dari sini... Jika kau tidak berusaha, kau tidak layak muncul di hadapanku lagi..."

Setelah menyelesaikan kata-kata yang begitu dingin hingga menusuk jantung Gwen, ia pergi meninggalkan wanita yang masih menangis itu.
Mengapa James begitu benci padanya?

.....

Dulu, saat James masih sekolah di SMA, ia mengenal Gwen Stainfeel. Gadis remaja ini ia kenal dari prom-night di sekolahnya. Mereka adalah partner. Sejak prom itu, mereka menjadi semakin dekat. Gwen gadis yang cukup cantik ia juga termasuk tipenya.
Tetapi James belum bisa mengerti arti jatuh cinta sebenarnya. Namun Gwen menyatakan bahwa ia mencintainya. Akhirnya mereka menjalin sebuah hubungan. Cinta pada masa SMA tidak seperti cinta dewasa, tetapi James mengganggap ini sama.

Gwen adalah gadis yang ceria, ia bshkan bisa menghibur James yang dingin menjadi pribadi yang hangat. Ia sedikit membuka hati laki-laki terpintar di sekolahnya itu. Waktu berjalan, James mulai sedikit luluh denganya.

We Really Love You Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang