Confession.

9K 573 9
                                    

Akhirnya James bisa menenangkan Denny. Entah ada hal apa jalanan sedang sangat ramai dan macet. James duduk di depan minimarket seraya memangku puteranya yang sedang lemas.

Tiba tiba datang seorang wanita, "Permisi tuan..."
James menoleh, "Ah.. Iya?"
"Ini, robot adik kecil terjatuh..." Wanita itu memberikan robot Denny yang ia pegang sejak tadi.

"Terimakasih."
"Adik kecil terlihat lelah... Ada apa?" Wanita itu mentuh tangan Denny yang sedang di gendong James.
"Ya, keadaannya sedang tidak baik. Dia sakit.."
"Oh... Kasihan sekali... Semoga lekas sembuh ya..." Wanita itu mencoba mengelus tangan Denny yang masih terdiam, kemudian ia pergi meniggalkan mereka.

......

James dan Denny telah tiba di klinik.

Dokter memeriksakan Denny, sejak tadi ia terus terbatuk tak henti. "Hmmm.. Batuknya berdahak dan gatal, untuk penganan pertama biarkan ia di uap. Agar cairan di tenggorokkan nya keluar."

"Harus di uap? Di sini? Berapa lama?"
James teringat ia ada janji dengan Client hari ini.

"Sekitar dua jam, dan sedikit pemulihan untuk pernafasannya yang sesak. Karena batuknya sudah lebih dari 5 hari akan berbahaya. Apa... Anda tidak bisa?"

James berfikir sejenak, "Tidak, laksanakan penguapannya.." Ia melihat Denny yang sedang tidur di pangkuannya, wajahnya memerah dan nafasnya pendek.
"Ibu..." Rintihnya.

.....

Beberapa hari setelahnya. Di kantor kepolisian Edward mencoba menghubungi Nancy. "Edward ada apa?'

"Nan, kita harus bertemu sekarang juga. Aku mendapat informasi sangat penting soal Amanda Scott. Bertemu aku di Hall Resort jam 3 sore ini. Aku akan datang lima menit setelahnya."

"Iya."

.....

Mereka sudah sampai di Hall Resort, Edward mengeluarkan beberapa berkas.

"Aku telah mendatangi dinas kependudukan di Kota Dovinn."

"Kau telah kesana? Kapan?"

"Kemarin setelah aku melakukan olah TKP di dekat kota itu. Sekarang aku akan memberi tahumu sesuatu."

Nancy melihat data dan penandatanganan perjanjian pemalsuan identitas. "Ini..."

"Ya, Jadi terlihat. Sebenarnya sesorang bernama Amanda itu telah melakukan pemalsuan identitas dirinya. Dia melakukan pemalsuan keterangan kematian dari rumah sakit dan memberikan suap kepada petugas untk membuat namanya menjadi berstatus meninggal."

"Bagaiman bisa? Bukankah itu perbuatan yang melakukan pelanggaran?"

"Ya, memang mengganti atau memalsukan status seseorang ketika sebenarnya dia masih ada dan hidup, tetapi di anggap telah meninggal di dunia. Sudah melanggar undang-undang Hak asasi. Biasanya orang lainlah yang melaporkan identitas orang tersebut, guna kepentingan pribadinya, seperti permasalahan kredit, asuransi, atau warisan. Tapi kasus memalsukan namanya sendiri ini langka."

"Tapi... Kenapa kamu bisa yakin, kalau dia memalsukan identitasnya sendiri, tapi memang benar sih... Kamu sudah mencari tahu, dan menyelidikinya sendiri.."

"Entahlah, saat aku melihat foto wanita itu... Rasanya aku pernah bertemu dengannya waktu itu.."

"Bertemu? Dimana?"

"Waktu itu aku sedang berbelanja kebutuhan rumah tangga di Courts Store. Tanapa sengaja, kami bertemu di parkiran. Dia menanyakan alamat padaku, kalau tidak salah hampir beberapa bulan yang lalu, sudah cukup lama sih."

We Really Love You Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang