Keterbukaan.

9.8K 617 8
                                    


"Alex!!!"
Lengan James sudah melayang diudara, terlihat bersiap akan memukul puteranya yang berdiri tepat di depannya.

Semua orang terkejut termasuk Nancy yang segera mencoba menghentikan aksi James itu, "Aaahhh!!!"

Saat melihat reaksi putera sulungnya ketakutan, ia seperti melihat Manda pada waktu itu, ketakutan melihat dirinya seperti ini,
James berhenti dan menurunkan tangannya, "Hhhhh..." Dengan membuang nafas yang berat dan panjang ia memeluk Alex,
"Dengarkan papa baik-baik... Ibu kalian tidak berada disini... Ibu kalian... Dia pergi ke tempat yang jauh..."

....

Amanda membereskan pakaiannya ke dalam tas besar, dengan menghapus air matanya di pipi, ia mencoba menelfon taksi.

Bibi Claire masuk dan memberikan handuk yang ia minta, Amanda menerimanya dengan tergesa. Bibi Claire merasa sangat khawatir dengan majikannya ini, sejak keributan tiga hari yang lalu terjadi antara dia dan Tuan James.

"Bi... Jangan beritahukan soal ini kepada James." Amanda segera pergi menuju keluar dengan membawa tasnya yang besar.

"Nona, apa anda akan baik baik saja?"

"Aku hanya akan pergi satu minggu ke kampung halaman ku. Tolong jaga anak anak ya, aku... Akan kembali."

Bibi Claire memandangi wanita bertubuh kurus itu berjalan lunglai menuju taksi.
....

Terduduk di kursi belakang taksi Amanda memegang keningnya yang terasa sangat sakit, ia mengingat peristiwa dan setiap kata yang terjadi saat itu, di pagi hari saat Alex dan Alvin pergi sekolah sedangkan Denny bermain.

"Selama ini aku telah bekerja keras hanya untuk menghidupimu dan mereka!! Apa ini balasanmu hah?!" James melemparkan Handphone Amanda yang berisi tentang pesan tak pantasnya dengan Lelaki tua yang sedang mengadakan proyek kerja sama dengan James.

Amanda hanya terdiam di depan jendela dan menatap keluar rumah. Matanya mulai memerah, ia menahan sesak yang akan meledak dalam dadanya.

We Really Love You Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang