Pagi yang cerah di rumah keluarga Scott. Semua bersiap siap melakukan aktifitasnya, Gwen dan Bibi Claire mempersiapkan sarapan. Alex dan Alvin merapikan keperluan sekolah mereka. James mempersiapkan alat kantornya untuk melakukan presentasi dengan Clientnya. Dan Denny yang sudah pulih dari sakit sejak tadi sibuk mengganggu mereka.
Lalu mereka makan sarapan bersama, di meja makan keluarga. Tersenyum dan bahagia bersama.
Pagi yang sekarang terjadi bisa selalu mereka rasakan, kebersamaan terasa lagi, sejak perlahan mereka tersadar akan pentingnya kasih sayang. Terutama James. Semua merasa James telah menjadi orang yang berbeda, sejak kepergian Amanda ia berubah menjadi pribadi yang lebih hangat di banding dulu. Dan semua merasa bahagia atas itu.
Saat James berjalan menuju mobilnya, Denny berlari mengejar di belakangnya, "Papa! Papa!"
James menyambut dan langsung menggendongnya, "Denny." Dia mencium kening putera kesayangannya itu. "Papa, jangan pergi jauh.." Wajahnya terlihat sedih setiap kali James akan berangkat ke kantor. Sekarang James tidak menerima pengerjaan proyek yang menghabiskan waktu banyak karena jarak yang jauh. Ia memilih bekerja sama dengan proyek terdekat agar bisa pulang sesering mungkin.
"Papa tidak akan pergi jauh, papa akan pulang malam ini... Saat papa pulang papa akan ada disamping Denny, menemanimu tidur." James tersenyum lembut dengan Danny terlihat begitu ceria, "Yeay! Aku akan tidur sama papa sama roboo!" Kembali ia mencium keningnya.
"Jadilah anak yang baik bersama bibi, mengerti?" Kemudian ia mengelus rambut anak bungsunya. "Iya papa...""Bibi, aku akan pulang agak malam nanti untuk pergi dengan Edward. Kunci pintunya meskipun aku belum pulang."
"Baik tuan.."
"Dadahh papaaa.." Teriak Danny. Kemudian James pergi dengan mobil mewahnya. Di dekatnya ia membawa foto nikahnya bersama Amanda.'Ini akan menjadi pencarian terakhirku, pada akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Aku akan perbaiki semuanya, aku akan mulai dari awal lagi. Maafkan aku telah salah selama ini padamu... Manda.' Batin James.
......Sore harinya Edward, orang yang sedang duduk menunggu Nancy di depan koridor sekolah saat jam istirahat itu terlihat
bosan. Ia masih membolak balikan data milik Amanda, hingga akhirnya yang di tunggu pun tiba, "Edward...""Nan..."
"Maaf, kamu menunggu lama?"
"Tidak.. Dimana mereka?" Edward bermaksud menanyakan Alex dan Alvin. "Mohon maaf, sekarang mereka sedang mengejar ujian bahasa yang harus di ulang kemarin. Jadi akan lama untuk datang.." Jelas Nancy."Hmmm begitu, padahal ada banyak hal yang ingin kutanyakan pada mereka soal ibunya."
"Titip saja padaku, akan aku tanyakan." Nancy mencoba meyakinkan Edward.
"Tidak apa apa... Sekarang kau sedang bekerja, nanti akan mengganggu. Lagi pula aku akan bertemu dengan ayah mereka nanti malam dan melanjutkan penyelidikan ini.."
"Tapi Edward sebenarnya, mungkin mereka tidak tahu soal keadaan ibunya bagaimana, entahlah Alex dan Alvin tidak banyak berbicara padaku belakangan ini... Mereka lebih banyak membaca buku dan belajar." Wajah Nancy terlihat sedikit sedih memikirkan kedua muridnya.
"Sebaiknya, jangan bertanya atau bicara pada mereka Nan. Aku akan urus semuanya, aku harap akan cepat menemukan target, agar tidak meresahkan yang lain..."
"Ya, Edward aku mohon tolong mereka..." Dengan memegang tangan Edward ia meminta bantuan dengan penuh harapan.
.....
Malam harinya, Edward yang menyetir mobil dan James yang membaca baca data Amanda, pergi menuju apartemen Ritz, jejak terakhir dia tinggal disana.
"Menurut data terakhir dari mension yang kukunjungi, Amanda membelinya dengan atas nama Rita Mclaire. Anak buahku sedang menyelidiki orang itu. Karena selama hampir 4 kali perpindahan tempat dia membeli atas nama yang sama."

KAMU SEDANG MEMBACA
We Really Love You Papa!
RomanceCerita tentang seorang arsitektur yang kini harus menjalani hidup bersama buah hatinya. Akankah mereka menemukan sosok ibu baru di kehidupan mereka? Apa yang akan terungkap tentang rahasia hidupnya? Bahkan pria ini tidak tahu soal hal itu... Tuhan...