Di sekolah Nancy sedang berfikir tentang wanita yang ia temui kemarin sore. 'Saudara? Saudara apanya? Tega sekali tuan James membiarkan dia tinggal di sana...'Seraya ia menyelesaikan koreksi jawaban muridnya, ia masih saja berfikir, 'Ada yang aneh dengan keluarga mereka... Kemarin orang tua mereka bercerai dan sekarang datang wanita yang ia terlantarkan... Siapa sebenarnya tuan James itu sih?'
Ia teringat ketika pertama kalinya ia bertemu dan mengobrol langsung dengan James. 'Memang, tuan James itu terlihat tampan dan keren, tapi mengapa dia bersikap acuh? Uh... Ya ampun, apa peduliku... Itu hidupnya. Baiklah kembali bekerja saja Nancy!' kemudian ia melanjutkan pekerjaannya.
......
Nancy Walter seorang guru seni dan sekarang menjadi wali kelas Alex dan Alvin Scott. Wanita berumur 25 tahun ini masih berstatus single dan belum memiliki seorang kekasih. Di sekolah, penampilannya selalu terlihat manis..
"Bu Nancy!"Lagi-lagi Alex dan Alvin. Murid favoritnya yang selalu bertanya hal apapun padanya. "Ada apa?"
"Bu... Kami ingin cerita... Ini gawat..."
.....
Akhirnya mereka pergi ke kantin dan memulai percakapan di sana,
"Begini... Kemarin sore, kami sudah tanya ke papa soal surat itu bu.." Alvin menjelaskan."Lalu?"
"Lalu... Papa mengatakan kalau benar dia telah membaca surat itu..." Alvin mulai gemas. "Saat kami tanya itu surat dari siapa, papa dengan tersenyum menjawab 'ini surat dari ibu kalian, bacalah...' Lalu kami membacanya!" ia menirukan gaya persisi seperti papanya.
"Hah? Itu berarti hal bagus bukan? Itu tandanya ayah kalian mengijinkan untuk surat menyurat dengan ibu kalian..."
"Iya... memang benar... Tapi tetap saja kami melihat papa berbeda, meski sekarang ia sudah mau berbicara dengan kami.."
"Loh? Memangnya dia marah jika kalian mengirim surat pada ibu kalian?"
"Mmm... Entahlah, kami tidak tahu. Tapi sekarang kami malah merasa semakin terancam... Hiiiy" Alex berbicara dengan gemetar.
"Alex, kamu bicara apa sih!? Papa tidak akan berlaku kejam ke kita!"
"Sudah, sudah. Begini, ayah kalian tak mungkin seperti itu, ia secara tidak langsung mengijinkan untuk mengirimkan surat pada ibu kalian, walaupun awalnya mungkin ayah kalian shock atau marah karena hal ini. Tapi ini adalah hak kalian, mengerti?"
"Ya, kami juga berfikir hal itu, bu.."
"Lalu, tidak apa jika kita membalas surat-surat itu?" tanya Alvin.
"Tak masalah... Kalian adalah anak yang berbakti, orang tua mana yang tidak senang bila mereka jauh dari anaknya, lalu di kirimkan surat olehnya. Sama ketika jauh dengan papa kalian waktu dulu..." senyum yang Nancy tunjukan sangat lembut, sampai membuat kembar identik ini luluh,
"Baiklah... Kalau begitu, Kami akan membalas surat ibu,"
......
James dan David duduk di kursi restoran mewah, tempat mereka membuat janji. Mereka akan membicarakan soal keberadaan pengirim surat yang sempat membuat kepala James sakit.
"Ini kak... Aku menyadap data pengiriman terakhir surat itu. Seharusnya, jika kita mengirimkan surat harus dengan alamat pengirim yang jelas dan detail. Tetapi sepertinya kantor pos disana telah di 'suap', namun data penginputan tetap di input dengan alamat yang aktual."
David menyerahkan sebuah kertas."Lalu, apa alamat lengkapnya?"
"Ini, Tettenham 30th Street, Kota Dovinn. Menurut data sumber, pengirimnya adalah seorang wanita. Ia mengatakan untuk merahasiakan alamatnya karena tidak ingin puteranya tahu soal dia."

KAMU SEDANG MEMBACA
We Really Love You Papa!
RomansaCerita tentang seorang arsitektur yang kini harus menjalani hidup bersama buah hatinya. Akankah mereka menemukan sosok ibu baru di kehidupan mereka? Apa yang akan terungkap tentang rahasia hidupnya? Bahkan pria ini tidak tahu soal hal itu... Tuhan...