Vanilla Pov
Menggenggam Kebahagiaan juga berarti menggenggam penderitaan.
-Allbest quote-
¤¤¤¤¤PRELUDE¤¤¤¤¤
BRAKKKKKKKK!!!!!!!!!
Tubuhku terpelanting keras ketengah bangku pengemudi, kepalaku reflek mendongak keatas hingga tak sengaja membentur layar tv dan mau tak mau mengenai pelipis kepalaku.
Arghhh sakit!
Gerakan reflek itu membuatku tak bisa menghindar!
Kulitku berdenyut nyeri tergesek beberapa tombol power yang nyaris mengenai mataku, luka itu menimbulkan goresan perih sampai terasa ke cangkang otak, mirisnya bagian dadaku semakin sesak karena perseneling mobil menekan keras ditengah dadaku. Sakitnya seperti terlempar dari tebing tinggi dan menghancurkan seluruh jaringan tubuhmu!
Sumpah! MENYAKITKAN!!!
Dan sialannya para bajingan itu menumpuk diatas punggungku, tubuh mereka yang notabene lebih besar dariku memberi beban yang sangat berat hingga bobotnya menibanku dan sengsaranya meremukkan susunan tulangku, sungguh aku tak memiliki daya untuk berkutik atau mengatur baik hembusan nafasku , kondisi mengenaskan ini tak ubah.. sudah jatuh ketiban tangga! Istilah yang cocok untuk nasibku namun lebih buruk lagi!
Benturan spontan dari arah belakang membuat mereka semua serentak terpelanting kedepan, penumpang bagian kemudi sudah jelas menabrak dashboard dan sisanya mengerang kesekitan menabrak jok depan sampai jungkir balik, yah... terkecuali aku yang tidak bergerak sama sekali, seluruh gerakan tubuhku terkunci, hanya bisa membuka mataku sedikit demi sedikit, menatap keluar jendela dengan setengah kesadaranku.
Apakah kami semuanya akan mati disini? Sekarang..? Seperti ini?
Mungkinkah mobil ini akan meledak sesuai doaku?!
Lalu memanggang kami hidup-hidup?!
Seperti harapanku sebelumnya?!
doaku pada Tuhan di penuhi seluruhnya?!
Jadi Tuhan mendengarku???
aku merintih kesakitan saat ujung perseneling semakin menekan dadaku kala tubuh mereka merengsek kebawah tepat diatas tubuhku.
Seakan membunuhku perlahan.
Oh...Tuhan berat sekali tubuh mereka! Sudah mau mati masih saja menyusahkan orang lain!!!
Aku tahu Tuhan terlalu baik padaku karena mengabulkan seluruh doaku yang kejam, walaupun semuanya terwujud tetapi air mataku tanpa sadar berlinang menyaksikan betapa malangnya nasib yang kujalani.
Nasib tragis milik cateluna yang tak semestinya ku jalani.
Aku benar-benar tak mampu menggerakkan seujung kukupun, hanya mataku yang masih biss berputar-putar memberikan isyarat, seluruh syaraf di organ tubuhku seolah mati rasa. terhimpit sesak tenggelam ditengah-tengah para manusia biadap yang saling memaki bahasa kotor.
Ya Tuhan...
Masih bisa-bisanya mereka memaki?! Disaat manusia seharusnya meminta pengampunan saat ajal semakin mendekat??!!
Ck ck benar-benar manusia-manusia tak berguna ini pantas mati mengenaskan!
Aku lupa jika isi otak mereka sepenuhnya sudah dipengaruhi alkohol, jadi percuma menanyakan mereka siap mati atau tidak! Dan jangan tanya apakah mereka sadar apa yang mereka lakukan padaku tadi sangat tak berkeprimanusiaan ...tentu saja tidak! Mereka sudah dibutakan oleh hawa nafsu sampai ke hati nurani.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRELUDE
Romance" love you like crazy! " Aku tidak menganggap diriku gila sebelum mengenalmu. Aku normal... sangat normal Kau yang tidak normal karena merusak semua ke normalanku. Membencimu? ...sangat! Mencintai mu...? Tunggu... Aku butuh proses untuk mencinta...