"Sekarang giliranku menghukummu..!"
Kalau menghukumku adalah caramu mendekatiku...maka hukumlah aku sesukamu.Tapi menghukumku dengan borgol itu?
Hukuman seperti apa?
Vanilla pov
"Ulurkan tanganmu!" Pinta javier sambil menyodorkan sepasang borgol berwarna perak tembaga kedepan mataku, pemilik tatapan setajam pisau itu menatapku penuh maksud saat matanya melirik ke manik mataku menunjuk ke benda sarat berbau kriminalitas ditangannya yang sulit ku tebak.
"Kau ingin menghukumku dengan benda ini?"
"ya!"
Serius?!
Mulutku menganga disusul gelengan kepala, sadar bukan hanya hukumannya yang mengejutkan dan sulit kufahami, mataku secara naluriah bergerak dari borgol ditangannya berpindah ke bagian lebih sensitif lainnya. Tubuh berbentuk dengan cetakan kotak enam tampil setengah topless milik javier yang sedari tadi meracuni mata dan fikiranku.
Kuhirup nafas panjang, mengibas-ibaskan jemariku naik turun ke depan wajahku yang terlanjur memerah!, mencoba untuk tenang..tapi nihil. Panas itu sudah merambat sampai kedalam tubuhku, aku bisa merasakan lapisan membara kini menyelimuti wajahku. menandakan aku tak nyaman, mataku beralih dari sudut satu ke sudut lain asalkan tidak pada pria didepanku yang mengumbar sejuta pesona, ia mendesis pelan diantara senyum tipisnya.
ku pejamkan mataku rapat-rapat saat javier melangkah namun anehnya hanya melewatiku.
Ku ulangi...dia hanya melewatiku tapi membuat detak jantungku melompat tanpa arah, dia dengan gerakan santai meletakkan borgol diatas nakas kemudian mengambil salah satu kemeja putih dari lemari dan memakainya cepat, mengaitkan tiap kancing dan terakhir melapisi kemeja putih polos dengan coat hitam pekat yang membingkai sempurna tubuhnya sambil terus memantau kegelisahanku.Selesai menutupi tubuh indahnya yang sejak tadi menjadi momok di kepalaku, javier melangkah cepat mengambil kembali borgol ketangannya. Kali ini melangkah jauh lebih dekat hingga nafas kami beradu.
Mataku melebar dua kali lipat besarnya dan bibirku tak ayal terkatup rapat menelan penuh air liurku, mendadak merasa linglung dengan posisi javier yang selalu menjepitku.
"ulurkan tanganmu..."ulang javier masih tak menyerah dan tetap menunggu uluran tanganku. Tak memberiku waktu untuk berfikir macam-macam, sumpah demi apapun aku tidak tahu atas dasar apa ia menggunakan benda ini sebagai alat hukumannya...tapi jujur saja aku tidak merasa takut diborgol...sekalipun benda sarat pidana itu menyimbolkan hukuman, aku sama sekali tidak takut, karena aku tidak memiliki sedikitpun catatan kriminalitas..! masalahnya...hatiku!
Yang ku takutkan hatiku semakin terbelenggu erat oleh rasa yang tak semestinya mencuat diantara kami, rasa yang javierpun belum menyadari akan membawa dampak buruk nantinya.
Tapi sialnya aku tak bisa menolak..! Semua ini bagian dari rangkaian hukumannya... apalagi dia yang tak sabaran selalu bertindak semaunya, menarik lenganku kemudian melingkarkan borgol itu ketanganku, tubuhku pasrah saat mata dan sentuhan javier membuatku diam menerima hukumannya.
Aku tak bisa mencerna baik setiap tindakan javier, jika dia ingin menghukumku tapi mengapa hanya satu tanganku yang diborgol sementara satu borgol lainnya justru dilingkarkan ke tangannya sendiri.
Apa ini langkah dari hukumannya?!
Seolah-olah ia adalah polisi bertugas yang berhasil menangkap buronannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRELUDE
Romance" love you like crazy! " Aku tidak menganggap diriku gila sebelum mengenalmu. Aku normal... sangat normal Kau yang tidak normal karena merusak semua ke normalanku. Membencimu? ...sangat! Mencintai mu...? Tunggu... Aku butuh proses untuk mencinta...