You changed my world -3-

7.8K 501 86
                                    

Lihatlah bagaimana sang waktu menjawab keraguanmu..disaat hatimu bernyanyi mencari kepastian.

-dyquote-

Vanilla Pov

Vanilla.....

Bangun vanilla...

Vanilla....

Suara lirih dengan sentuhan dingin mengusap lembut kepalaku, terasa bagaikan belaian di masa lalu yang menenangkan jiwa, panggilan berulang-ulang itu membuat mataku perlahan terbuka melihat siluete samar menjadi bayangan sempurna.

Mataku mengerjap berkali-kali demi memastikan baik apa yang kulihat.

Melihat sosok mengejutkan berada dipelupuk mata, sontak mataku melebar selebar-lebarnya tak percaya dengan apa yang kulihat.

"Ka..kakak...?!" Seruku kaget.
beranjak dari posisi tidurku menjadi duduk.

Cateluna...?

Kakakku?!

Dia....dia kembali?!
Dia benar-benar kembali?!

Ya Tuhan...benarkah yang kulihat ini dia?

Kakakku telah kembali..?!

Dia sudah kembali?!! Dia didepanku?!

Tubuhku mematung, terkejut sekaligus tak percaya, sosok nyata kakakku menggebrak batas kesadaranku, menguras endapan emosi yang terpendam cukup lama diragaku.
Ku sentuh jemarinya yang masih menumpu diatas kepalaku, menyentuh permukaan kulitnya yang amat dingin.

"Kau...kau sudah kembali?! Kau benar-benar kembali?!!"kataku terperanjat, menahan getar kuat di kerongkonganku, debaran tak stabil di jantungku membuat kepalaku sulit mencerna situasi diluar dugaanku ini.

aku membeku cukup lama memandangi wajahnya..wajah kami yang bagai pinang dibelah dua, wajah yang selalu membuat masalah...wajah itu kini ada dihadapanku.

aku tak salah lihat
ini bukan ilusiku semata. bukan pula mimpiku

Aku tak bisa berkata-kata lagi..lidahku rasanya kelu memudarkan kata-kata yang ingin kusampaikan, serentet pertanyaan serta makianku hilang dalam keterkejutanku.

Fikiranku menjadi kosong ketika ia memandangiku tanpa wajah bersalah, manik matanya terpaku tajam..khas cara cateluna melihat seseorang.

Oh Ibu...ayah...akhirnya aku menemukannya.

Aku menemukan kakak...dia yang selama ini kalian cari...dia yang kalian rindukan...dia ada didepanku! Dia kembali.

Tak kuasa air mataku menetes pilu, tetes demi tetesnya membasahi kedua pipiku, kesedihanku tumpah karena terlalu merindukannya, ya aku sangat merindukannya, kami merindukannnya.
Walau rasa benci juga merayap dihatiku...tapi jujur aku sangat senang dia kembali dan aku amat bersyukur, dia datang dengan kondisi utuh tanpa ada yang berubah, tubuhnya memang agak sedikit kurus tapi dia masih sangatlah cantik, pandangannya yang tajam tetaplah menjadi daya tariknya, begitu juga rona bibir kemerahan yang segar seperti kelopak mawar terhias embun pagi miliknya, rambut hitam kecokelatan itu dibiarkan terurai lurus dibahunya, membuatnya semakin terlihat sempurna.

Bahkan sinar matahari seakan setuju dengan penafsiranku, terik hangatnya menyinar terang ke wajah cateluna yang selalu menuai pujian... dia kembali dengan tampil memukau dihadapanku.

Dan meski kekaguman berikut rasa rindu mengebu-ngebu bukan berarti aku lupa apa yang sudah dilakukannya padaku, lupa pada pertanyaanku selama ini...tidak! aku tidak lupa sama sekali!

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang