***Kalian selalu memberi dukungan setiap part demi partnya...
Terimakasih telah membaca prelude yang menurutku hanya sebuah cerita berasal dari khayalan tiap khayalan di kepalaku, semuanya fiktif.
Semuanya tak ubah dongeng.Tetapi seakan hidup karena kalian memberikan emosi kedalam cerita yang membuat saya semangat dalam menulisnya.
Terimakasih teman temanku. Di watty. para readers tercintaku...Love love lah
Ini ekstra dan bisa menjadi (mungkin sequel) tergantung respon pembaca.
Berbentuk 1 part...rasa terimakasih saya untuk kalian.
--PRELUDE--
Perhatian 18+
Javier version
"kau tahu tidak...apa yang membuatku kecewa akhir-akhir ini"
Aku tidak begitu mendengarkan ucapannya saat itu, yang kuperhatikan bagaimana dengan lihainya vanilla menyetrika pakaianku sambil sibuk memainkan ritme emosi diwajahnya dan itu terlihat menggemaskan, bibirku membulat takjup memuji kerjannya yang sangat cekatan melicinkan pakaianku tanpa ada garis yang salah.
Sepertinya istriku punya bakat menjadi tukang laudry. Lol!
Demi Tuhan...dulu saat kami memulai hidup baru sebagai pasangan pengantin, kira-kira 20 tahun silam, aku semakin,semakin dan semakin menyukainya dari waktu ke waktu, setiap paginya rasa sukaku seakan dipupuk bagaikan tanaman tumbuh dari bibit menjadi kokoh yang menguatkan akarnya.
Tentunya saat itu rasa cinta padanya begitu sulit ku gambarkan dalam bentuk apapun.
Cinta untuk vanilla... satu satunya cinta paling gila yang kupunya, cinta itu mengaktifkan seluruh kegilaanku lainnya yang mengumpat didalam diriku.
Vanilla silas
Dia begitu hangat...caranya memanggilku seperti angin lembut menyelinap dari tirai, caranya menatapku... seperti magnet, sulit dijauhkan.
Dan sentuhannya...ah, bagian itu tak bisa kukendalikan karena aku selalu lemah jika disentuhnya.Sebagai suami...pemilik vanilla secara sah dan utuh, kebahagiaan mana yang kuharapkan lagi. Tidak ada !
Hidup bersamanya bagai mendapatkan sinar yang selama ini kucari, kegelapan dihidupku seakan memudar dengan sendirinya. Malaikatku, setengah jiwaku, yang dimataku sangat berharga. membuatku tak ingin meminta lebih, karena dia...terlalu sempurna untukku.
Dia memberikan apa yang tak kupunya, dia menunjukkan apa itu bahagia sebenarnya. Bukan lagi luka atau rasa takut dan omongkosong...tapi rangkaian kebahagian disetiap harinya terangkai indah dihidup kami berdua, ya meskipun ada pahit asin juga ikut memberi rasa dalam mahligai pernikahan kami. percayalah...aku sanggup melewatinya karena aku seorang suami bertanggung jawab dan sekaligus ayah yang amat sangat bijak dalam membangun keluargaku, tentunya campur tangan istri tercantikku vanilla yang paling berkesan selama menjadi pendampingku.
Mungkin...jika bukan vanilla aku akan selalu merasa kurang. Semua akan berbeda, semua tidak akan sempurna dimataku.
"Sayang....javier sayang...! Suamiku sayang!!!" Dia berteriak entah sudah ke berapa kalinya, sampai ujung mulutnya berkedut menahan amarah melihat tak ada respon apapun dariku.
"Javier......!!!!"teriaknya berang.
"ya,...?!" aku pun tersentak dari lamunanku yang cukup panjang, sialan !!! lagi-lagi tindak tanduk vanilla selalu berhasil mengalihkan perhatiannku.
aku meringis heran, ini aneh! mengapa sampai belasan tahun terlewati aku masih punya perasaan kikuk kala diperhatikan vanila lekat lekat, aneh bukan? sekarang dia istriku...kami sudah menyelami sifat satu sama lain atau berbagi selimut tanpa busana setiap malam, tapi.....kenapa aku selalu dibuat mati kutu bahkan berdebar hanya dengan melihatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
PRELUDE
Romance" love you like crazy! " Aku tidak menganggap diriku gila sebelum mengenalmu. Aku normal... sangat normal Kau yang tidak normal karena merusak semua ke normalanku. Membencimu? ...sangat! Mencintai mu...? Tunggu... Aku butuh proses untuk mencinta...