Pencarian part 1

24.3K 775 34
                                    

Vanilla POV

Aku berdiri kaku menatap rumah super besar dengan ragu, pandanganku bergerak dari kertas ditanganku bergantian ke pemandangan mewah yang cukup memesona hingga membuatku menelan ludah.

Apa aku tidak salah lihat?

   Perumahan Arlis
Blok E No.42 Jakarta
Cateluna Silas
No. Tlp. 021 439xxx6

Kulihat sekali lagi angka 42 E dan menoleh ke plang bertuliskan Arlis.

Ya! Ini memang alamatnya! Tapi...
Apakah mungkin???

Kepalaku mendongak mengikuti tinggi rumah dengan tiga lantai berdesign klasik, memiliki sentuhan serba wood dan bebatuan alam hitam pekat yang setiap sisinya  berlapis pilar berwarna kuning gading  dikombinasikan ukiran bunga serta dedaunan menghasilkan  nuansa alam namun tetap menonjol diantara rumah mewah lainnya.

Apakah ini benar rumah kak luna?

Rumah kakakku yang hilang kabarnya itu?

Seingatku kakak memang pandai mencari uang, semasa menginjak bangku kuliah ia selalu mengambil kerja part time dan membuka usaha shop online, tetapi apakah mungkin selama itu ia mampu membangun rumah semegah ini seorang diri?

Lapisan pagarnya saja terdapat guratan emas dengan tekstur  lembut. Permainan warna  yang menakjubkan  pada setiap ornamen luar sudah pasti hanya bisa di tangani pakar ahli dan tentunya meraup biaya besar.

Berapa banyak uang yang dihabiskannya untuk mewujudkan istana ini?

    Sekilas pemandangan kolam renang terletak dilantai dua yang berdinding kaca mengusik mataku. Wow!!! Benarkah ada kolam renang diatas sana?!

Tak jauh dari area kolam terdapat lorong kecil mengarah ke balkon dihiasi tirai besar yang menjulang anggun, sinar chandelier yang seterang mentari tak urung menghypnotis mataku.
Wah.....
Itu sih bukan main mahalnya.

Apakah kakakku sudah menikahi pria kaya raya?

Atau dia sudah menjadi pengusaha sukses?

dari kedua dugaanku kemungkinan besarnya dia dipersunting konglomerat, namun kalau dugaanku benar mengapa dia tidak memberitahu kami? Meminta restu ayah ibu...atau setidaknya memintaku datang untuk menjadi perwakilan, dia kan pihak wanita jadi sudah pasti membutuhkan wali! Lalu bagaimana cara dia  menikah tanpa wali?

Kalau dugaanku salah Bagaimana mendapatkan sokongan dana besar untuk meraihnya selain menggaet pria kaya raya?

Aku tidak sanksi jika cara itu dilakukannya, melihat wujud kakakku secantik dewi bulan, dengan mata tajam nan menawan dan bibirnya kecil kemerahan yang memikat ditambah kulit mulusnya begitu putih seputih susu, tak sedikit yang mengira dia bukanlah orang pribumi.

    Tubuhnya amat ideal, tinggi seperti model dengan bentuk lekukan sempurna, yah...dia kakakku.

Wanita dengan karakter misterius yang tidak mudah ditebak  dan amat pendiam, kak luna tipikal berbicara seperlunya tidak sepertiku, aku bagaikan plus minus  jika disandingkan dengannya. Seperti bumi dan langit, emas dan perak.

Aku sadar kecantikannya sangat mengerikan, kami berdua pun memiliki sifat dan cara pandang yang sangat berbeda namun siapa sangka wajah kami berdua justru bagaikan pinang dibelah dua.

Aku sering tidak percaya diri jika melihat wajahku di cermin, bukan berarti aku tak cantik seperti kak luna, hanya saja kemampuan riasku benar-benar buruk. Aku tak bisa memoles jenis make up apapun selain bedak dan lip balm, ya kecantikanku benar benat natural..Hanya itu

PRELUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang